Tae💜Kook
"Oraeoraesaranghamnida" -JM
TopTae
BottKook
Schoollife
M
Disinilah diriku, di atas ranjang wangi lavender.
Seorang bucin dari orang tertampan sedunia sekarang, ehehe.
Orang yang membuatku tergila-gila sampai mati, ahhh, orang ini... Tampannya tidak berkurang sama sekali.
Semakin tua malah makin gaada akhlak!
Dialah mahasiswa fakultas seni yang susah didapatkan karena... Dibalik perkataan sopan dan parasnya, dia memiliki sesuatu yang tidak disukai.
Mysophobia, phobia terhadap kuman dan bakteri atau sejenisnya. Jadi banyak yang salah paham.
Dikira centil lah, girly lah, karena memegang sesuatu pakai jari telunjuk dan ibu jari. Jadi menye menye kelihatannya.
Padahal tidak.
Makanya pria bernama Taehyung ini dicap UKE, lihat yang bener dan baca,
UKE, BORAGAYS SEKALIAN.
Setdah, sapa yang pertama manggil dia begitu, aku tidak terima. Karena, sekali lagi.
Disinilah diriku(lagi), mendesah dengan tidak elitnya karena seorang Kim Taehyung yang pintar melecehkan hole milikku yang berkedut manjah.
Dulu sewaktu minum-minum saat penyambutan mahasiswa baru, aku ingat jelas pria ini tersenyum fake pada hoobae nya. Aku memperhatikannya yang terang dibawah cahaya tempat makan itu.
Dia tersenyum pada siapa saja, dan hatiku sungguh sakit melihat keakraban mereka, tapi.
Ketika ia bersalaman dengan Jennie, Hana, dan lain-lain maka mukanya itu sedatar tripleks. Kaku dan dingin, seolah jijik sekali bersentuhan kulit dan buru-buru ke kamar mandi. Tebak kenapa?
Dia hanya ingin mencuci tangannya.
Aku pun yang dibisiki oleh Irene sunbae di sebelahku, selaku sahabat Taehyung dari orok hanya mangut-mangut diceritakan tentang phobianya.
Saat itu aku adalah SEME yang paling dikagumi kaum uke dan wanita, jadi pikirku itu lucu dan girly sekali.
Tapi sekali lagi, tidak.
Tidak begitu.
Disinilah aku(lagi-lagi), melenguh ketika Kim Taehyung si 'UKE' mengoral penisku dan mengaduk serta mengacaukan lubangku. Ketiga jarinya terasa menggesek dinding rektumku dan itu sangat panas, ah, rasanya aku melebur seperti lava.
Ini bermula ketika dengan kegoblokanku aku menggombali sunbaeku ini, menarik perhatiannya dengan kata-kata maut yang manis. Dan lebih gobloknya dia tersenyum malu-malu dan kupikir itu sangat manis sekali, boragays sekalian.
Jadi dengan kecantikan dan kemolekannya aku jatuh hati setelah beberapa dekade tidak merasakan jantungku bergetar.
Jantung yang berdebar hanya karena si 'UKE' berjabat tangan denganku untuk pertama kalinya, tanpa mencuci tangan ataupun mengelapnya dengan tisu basah. Aku sebagai 'SEME' hanya tersenyun tampan untuk meluluhkan hatinya.
Semakin lama aku mengenalinya maka aku merasa bangga jika hanya diriku yang tidak membuatnya jijik, wah, itu mengharukan sekali. Dia bahkan suka memegang perut ber-abs ku dan tersenyum menggoda, lalu memegang pipiku karena gemas.
Bahkan para perempuan dan lelaki yang mendekatinya tidak digubris sama sekali, tidak peduli dengan mereka dan super duper jijik. Bahkan secantik Jennie pun, Irene selalu tertawa keras denganku setelah melihat banyak manusia dicampakkan begitu saja.
