Siapa yang tidak mengenalku?Hehey, aku Apollo, maha dewa matahari yang paling dikagumi sejagat semesta.
Orang-orang mengakuiku bahwa akulah dewa tertampan di singgasana Olympus, tapi aku tidak hanya tampan, aku ini dewa musik, ramalan, puisi, pengobatan dan wabah. Tentu saja, aku jagonya dalam hal-hal yang ku kuasai, segala jenis sastra aku yang tahu, bahkan aku pernah berteman dengan Bach. Intinya aku yang paling berrrrhak kalian kenal.
Namaku pun dipakai untuk roket pertama yang berhasil mendarat di bulan.
Masa kalian tidak tahu aku?
Aku Apollo, putra ibu Leto.
💜
Kalian tahu? Aku sangat mencintai keindahan? Aku sangat-sangat suka manusia yang bisa membuatku jatuh hati dengan good looking nya.
Entah itu lelaki atau wanita.
Emm... Khususnya pemuda yang tampan dan atletis— seperti kekasih mudaku dulu yang amat sangat membuatku menangis, pangeran yang ku ubah menjadi bunga Hyacith.
Aigu aigu.
Sampai dalam sejarah yunani akupun yang jadi lambang hubungan pria dan lelaki muda, gei sejak dini :v.
Musim semi sudah datang, dan aku mengendarai angsaku kembali ke daratan Delphi, memandangi bekas-bekas kuil ramalan Oracle yang runtuh.
Lalu mendengus melihat jejak-jejak tapak anjing pemburu saudariku Artemis di tanah, gadis perawan itu suka sekali berkeliling gunung memburu monster-moster. Bukan gayaku sekali.
Kalau diriku pasti; nonton konser BangBangCon Live di BigHit, menikmati teater Shakespeare, jalan-jalan menyebarkan wabah Corona di negara yang kulewati, mencari gadis-gadis cantik yang bertampilan indah untuk diperkosa, dan menggoda pemuda-pemuda pretty sebagai hobby.
Sekilas aku merasa cabul tapi ya begimana lagi, toh sudah terkenal begini.
Lalu diriku pun berjalan santai dengan kendaraan matahariku mengunjungi perkebunan saudara tiriku Dionysus, si bedebah tak tahu aturan yang suka mengacak acak dan berpesta. Hei, aku suka pesta juga, tapi yang cantik, seperti perayaan klasik di hotel bintang 5.
Masih jam 6 pagi, dan Apollo tidak pernah kesiangan. Apa kabar matahari kesiangan? Belum pernah diriku melihat matahari terbit jam 10 pagi.
Perkebunan Dionysus di Korea Selatan penuh anggur, strawberry dan beri beri lainnya. Sepertinya pria ini suka sekali berkebun.
Dan ketika aku masuk si saudara tiri sudah menggeplakku penuh kasih sayang, sampai suara plak terdengar jelas.
"D? Kau lagi mau panen begini masih suka pukul-pukul orang"