Seorang gadis baru saja turun dari mobilnya, ia menatap gedung besar yang ada didepannya sambil menenteng tas putihnya.
Hari ini adalah hari pertama ia sekolah di sekolahan barunya, sebenarnya ia merasa malas untuk sekolah disini meskipun dibilang sekolahan elit dan sangat megah. Tapi apa boleh buat ia tak mau berdebat dengan keluarganya.
Gadis itu pun melangkahkan kakinya untuk mencari ruang kepsek. Sepanjang perjalanan banyak yang menatap gadis itu aneh dan membisikkannya.
Kayaknya itu murid baru deh
Kayak bidadari
Dia cantik banget
Halah muka datar gitu dibilang cantik
Itulah ucapan ucapan yang Davira dengar. Ia pun mengangkat bahunya acuh sambil menatap sekelilingnya. Ia berjalan dengan santai dan muka datarnya tanpa memedulikan mereka sambil menggunakan earphone di telinganya.
Yaps gadis itu bernama Davira laquitta riordan. Gadis cantik dengan tubuh mungil dengan rambut yang tidak terlalu panjang, bermata coklat dan bibirnya yang kecil.dengan muka yang selalu datar namun tetap terlihat sangat cantik. Ia berasal dari keluarga Riordan, keluarga yang terkenal dengan kekayaanya yang melimpah dan keluarga yang harmonis.
Tapi tidak bagi Davira, bagi Davira keluarga itu sangat kejam ia bahkan merasa menderita berada dalam keluarga Riordan. Jika disuruh memilih ia lebih baik jadi orang miskin dari pada harus menjadi salah satu anggota keluarga itu, tapi apa boleh buat ini adalah suratan takdir. Ia harus hidup seperti dineraka meskipun belum merasakan kematian.
Saat sedang berjalan di koridor sekolah ada seorang perempuan yang menabrak Davira.
Gadis itu pun terjatuh"Awww...,"ringis gadis itu karna pantatnya yang menyentuh lantai.
Davira pun hanya menatapnya datar tanpa membantunya.
"Kalau jalan liat liat dong!,"sentak perempuan yang menabrak Davira tersebut.
"Orang dia yang nabrak kok dia yang jatuh sih pake marah marah lagi,"ucap Davira dalam hati tetap dengan muka yang datar.
Davira pun mengambil napas dan menghembuskan nya" Sorry,"ucap Davira singkat kemudian melanjutkan jalannya tanpa memedulikan teriakan cewek itu.
"Woooe cewek songong awas aja lo tunggu pembalasan gue!!!"teriak cewek tadi yang sudah berdiri sambil membersihkan roknya yang kotor dan menatap kepergian Davira.
Ia merasa kesal sekaligus marah karna telah dipermalukan ditempat umum, apalagi saat ini ia menjadi tontonan oleh murid-murid yang ada dikoridor yang sudah ramai.
" Apa liat-liat bubar lo semua!"usir cleo sinis pada siswa/siswi yang sedari tadi melihat kejadian itu.
Cleosa Casimira Berwin ketua cheers yang terkenal sombong dan suka ngebully anak anak lain. Cleo tidak akan tinggal diam jika ada orang yang menganggu ketenangannya.
Davira pun sudah sampai di depan pintu ruangan kepsek,ia melepas earphone nya dan memasukkan nya kedalam tas, kemudian mengetuk pintu.
Tok tok tok
Suara pintu diketuk"masuk,"suruh seseorang yang berada didalam.
Davira pun masuk kedalam ruangan itu."pagi pak saya murid baru disekolahan ini,"ucap Davira sopan, saat sudah berada di depan kepala sekalah.
"Oiya kamu anak dari Akash Riordan kan???"tanya kepsek yang bernama pak Reno itu.
" Iya Pak,"jawab Davira singkat.
"Ya udah mari ikut saya, saya antar kamu ke kelas yang kamu tampati,"ucap pak Reno melangkah kaluar diikuti Davira dibelakangnya.
" Ini kelas kamu,"tunjuk pak Reno saat sudah berhenti di depan kelas yang bertuliskan X mipa 3.
Davira hanya memandang kelas yang ada didepannya tanpa membalas ucapan pak Reno.
Tok tok tok...
Suara pintu yang diketuk oleh pak Reno. Tak lama pun pintu terbuka menampilkan wanita yang agak berumur namun masih terlihat cantik.
"Ini ada murid baru dikelas bu Dina,"ucap pak Reno memberitahu.
"Oh iya pak Terima kasih,"ucap bu Dina.
"Kalau begitu saya pamit,"ucap pak Reno kemudian berlalu pergi.
"Ayo nak silahkan masuk,"suruh Bu Dina mempersilahkan Davira masuk.
Davira pun masuk mengikuti Bu Dina dari belakang.
"Baik anak anak hari ini kita kedatangan murid baru silahkan perkenalkan diri kamu nak,"titah bu Dina kemudian kembali duduk di bangkunya.
"Kenalin, nama gue Davira laquitta Riordan,"ucap Davira singkat padat dan jelas.
Jutek banget tu murid baru
Singkat padat jelas hebat
Songong banget jadi cewek
Sok keren
Tipe gue banget nih
Davira hanya diam mendengar cibiran mereka. Toh Davira juga gak peduli.
"Apakah ada yang mau ditanyakan??"tanya bu Dina menengahi.
No id line lo berapa???
Udah punya pacar belum???
Mau gak jadi pacar gue???
Seperti itulah pertanyaan-pertanyaan tak berfaedah dari mereka.
"Ya sudah kalo tidak ada pertanyaan yang penting silahkan kamu duduk di bangku yang kosong,"perintah Bu Dina pada Davira.
Davira pun hanya mengangguk dan melangkahkan kakinya menuju bangku yang berada di pojok.
Happy reading....
Jangan lupa vote ya....
Kalau salah mohon dikomen.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Davira
Teen Fiction"Aku pernah berpikir untuk menghilang saja dari dunia ini. Dunia ini terasa begitu gelap dan aku menangis sepanjang malam. Apakah aku akan merasa lebih baik jika aku menghilang?? "