Davira,Della dan Abi saat ini sedang berjalan bersama menuju kantin. Davira masih belum mengerti apa yang terjadi,bahkan sekarang sepanjang jalan banyak yang menyapanya dan tersenyum ramah untuknya.
Ia sedikit merasa tidak nyaman dengan perubahan teman-temannya. Ia merasa risih,sedangkan Della dan Abi terlihat biasa saja. Mungkin hanya dirinya yang merasa aneh saat ini.
"Della... sini woe!" teriak Zico sambil melambaikan tangannya. Zico sedang duduk bersama teman-temannya,ya tentu saja ada Aldi,Farhan,Aldo dan Arsa.
Saat melihat Della beserta Abi dan Davira memasuki kantin Zico langsung memanggilnya,ini memang sebagian dari rencana mereka.
Della pun berjalan menghampiri meja Zico dan teman-temannya sambil menarik tangan Davira.
"Dell,cari meja yang lain aja," pinta Davira menarik tangan Della supaya berhenti.
"Kenapa?" tanya Della,sedangkan Abi ia ikut berhenti,sambil memandangi Della dan Davira.
"Gue gak suka,gue risih," ungkap Davira.
"Udah gak papa kali Vir,sekali-kali kita bersosialisasi," sambung Abi. Della segera menyikut lengan Abi ketika mendengar penuturannya.
"Gak papa yuk Vir,kita duduk sama mereka aja. Kan mereka baik," bujuk Della.
"Tapi Dell-"
"Udah ah ayok," potong Abi sambil menarik tangan Davira. Davira yang ditarik pun hanya pasrah mengikuti Abi,dan Della ia mengikuti mereka dari belakang.
"Silahkan duduk neng Vira," ucap Zico mempersilahkan Davira duduk.
"Hmm," balas Davira sambil tersenyum canggung.
Ia pun duduk di bangku panjang dengan Della ditengah dan ia dan Abi duduk di pinggir. Saat ini Davira merasa tidak nyaman dan sangat canggung. Karna dari masuk Smp ia tidak terlalu bergaul dengan banyak orang,bahkan teman baik Smp Davira hanyalah Della. Itu pun Della yang mau berteman dengan dirinya.
"Kalian pesen,apa biar gue yang pesenin," tawar Zico.
"Neng Vira mau pesen apa?" tanya Zico pada Davira.
"Sok akrab lo," cibir Aldi.
"Kita pesen bakso sama jus jambu aja," ucap Della karna melihat Davira yang tak kunjung menjawab Zico.
"Okee," balas Zico. "Di bantui gue." Zico menarik Aldi untuk pergi memesan makanan untuk teman-temannya tentu saja untuk Davira,Della dan Abi juga.
Saat ini meja mereka terasa sedikit canggung tidak ada percakapan diantara mereka.
"Kok jadi pada canggung gini sih?" tanya Abi,ia kesal melihat semuanya hanya saling pandang dan diam saja.
"Iya nih kok jadi pada canggung," balas Farhan.
"Terus mau ngapain?" tanya Della.
"Ini jangan-jangan si Arsa sama Aldo lagi puasa kali," ucap Abi sambil menunjuk Arsa dan Aldo yang duduk bersebelahan.
"Emangnya kenapa kalo lagi puasa?, tanya Della sambil menatap Abi,apa hubungannya orang puasa sama diam,pikir Della.
"Kalo puasa ngapain di kantin goblok," timpal Farhan sambil menggeplak pala Abi yang ada didepannya.
"Ye kan siapa tau mereka puasa. Kan orang puasa napasnya bau makanya mereka diem aja," balas Abi.
"Gue gak puasa,puasa apa cobak hari ginian," balas Arsa.
"Ya kali aja kan lo puasa ganti," jawab Abi.
"Lo pikir gue perempuan apa?" marah Arsa. Mana mungkin ia puasa ganti,Abi pikit ia perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Davira
Teen Fiction"Aku pernah berpikir untuk menghilang saja dari dunia ini. Dunia ini terasa begitu gelap dan aku menangis sepanjang malam. Apakah aku akan merasa lebih baik jika aku menghilang?? "