Malem gusy✋✋✋
Jangan lupa vote dan komen ya.Davira mencium aroma obat-obatan,ia pun mencoba membuka matanya. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya,mencoba untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke indra penglihatannya.
Hal yang pertama ia lihat adalah seorang laki-laki yang menatapnya khawatir. Iya mengenali orang yang ada di depannya ini,ia adalah Arsa. Meskipun hanya bertemu beberapa kali,tetapi Davira tetap mengingat Arsa,ia juga tak lupa bahwa Arsa yang menolongnya ketika ia di bully.
Davira bukanlah tipe orang yang pelupa,ingatannya sangat kuat. Bahkan ia selalu mengingat setiap moment-moment yang ia lalui,ia akan merekam dengan baik apa yang sedang di alaminya.
"Ra,kamu udah sadar?" tanya Arsa,saat melihat Davira membuka matanya.
Davira hanya menganggukkan kepalanya sebagai balasan. Yang ada di pikirannya adalah mengapa Arsa ada di sini,bukan kah terakhir kali ia bersama Della?lalu,kemana Della.
Arsa tersenyum melihat Davira sudah sadar,hatinya merasa sedikit lega melihat keadaan Davira saat ini. "Kamu minum dulu," ucap Arsa sambil menyodorkan segelas air yang sudah di siapkan di atas nakas rumah sakit dan membantu Davira bangun agar bisa minum.
Davira pun berusaha bangun dengan tuntunan dari Arsa. Ia pun meminum minuman yang di berikan oleh Arsa.
Ceklek...
Arsa dan Davira pun melihat ke arah pintu yang terbuka dan menampilkan sosok Della sambil membawa kantong kresek.
Della pun tersenyum saat melihat Davira sudah sadar,ia pun berjalan menghampiri brangkar tempat Davira tidur,dan meletakkan kantong kresek itu di atas nakas samping Davira.
"Vir,lo makan dulu ya," ucap Della,sambil menatap sahabatnya itu.
"Gue belum laper Dell," tolak Davira sambil menggelengkan kepalanya.
"Terus kapan lo laper?" pancing Della,kali saja Davira mau cerita kepadanya. Karna ia tau Davira hanya makan satu kali dalam sehari,itupun saat mereka di sekolah saja. Ia heran dengan Davira bagaimana bisa ia hanya makan satu kali dalam sehari,ia saja sehari makan tiga kali itupun ia masih sering lapar.
"Udah mana makanannya?biar gue yang suapin," pinta Arsa sambil menyodorkan tangannya meminta makanan yang di beli Della.
"Ya udah nih,lo paksa aja kalo Vira gak mau," ucap Della sambil memberikan kantong kresek yang berisikan bubur ayam itu.
"Dell,kenapa lo bawa gue kerumah sakit?kenapa gak ke uks aja?" tanya Davira,karna kalo ia pingsan pasti Della akan membawanya ke uks. Davira juga tidak mau ke rumah sakit,karna menurutnya itu terlalu lebay.
"Gue khawatir sama lo Vir,ini bukan pertama kalinya gue liat lo pingsan,ini itu udah kesekian kalinya,bahkan gue gak bisa itung Vir," ucap Della menjelaskan. Ini bukanlah pertama kalinya Davira pingsan,dari dulu ia memang sering pingsan,dan ia hanya meminta Della untuk membawanya ke uks.
"Nih,buka mulut lo," pinta Arsa sambil menyodorkan satu sendok bubur ayam di depan mulut Davira.
"Gue gak laper Sa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Davira
Teen Fiction"Aku pernah berpikir untuk menghilang saja dari dunia ini. Dunia ini terasa begitu gelap dan aku menangis sepanjang malam. Apakah aku akan merasa lebih baik jika aku menghilang?? "