Flashback (2)

738 66 1
                                    

                             |Why?|

Jangan lupa Vote dan Komen yak!




Jukyung memeluk Sakura dengan sayang, sesekali tangannya menepuk pelan punggung Sakura. Putrinya memang terlalu dini untuk mengerti ditambah ia akan terjun langsung ke dunia bisnis.

"Mom, hikss Saki tidak mau jauh dari Dad and mom."

Jukyung tersenyum lalu memeluk Sakura semakin erat, bagaimanapun juga ia sangat menyayangi putrinya tersebut, apalagi dia mengasuh nya dari Sakura kecil.

"Swetty dengarkan mom."

"No!"

Jukyung menghela nafasnya pelan, ia tersenyum kembali lalu meraih kedua kelapak tangan putrinya yg tengah menutup kedua telinganya. Jukyung mengangkat dagu Sakura untuk menatap kedua matanya.

"Sweety, please dengarkan Mom sekali saja."

Sakura masih menutup kedua matanya, enggan untuk menatap manik indah milik Mommy nya.

"Grandpa mu ialah Senju Hasirama. Ia adalah Presedir dari Senju Crop. Dulu saat Mommy Mebuki masih hidup, Mommy Mebuki yg membantu Grandpa mu."

Jukyung tersenyum saat Sakura membuka kedua matanya dan terdiam seolah tengah mendengarkannya ia berbicara.

"Setelah Mommy Mebuki tiada, Grandpa mu yg mengurus semuanya bahkan Daddy mu ikut mengurusnya karna Grandpa sudah tua sweety. Sayang, kau adalah pewaris tunggal keluarga Senju kau adalah kesayangan kami termasuk kesayangan Grandpa mu. Bukan berarti Grandpa sengaja menjauhkan Mom and Dad, hanya saja Grandpa ingin Saki belajar untuk memahami sesuatu pekerjaan yg suatu saat akan Saki kerjakan."

Sakura menunduk, ia meremas kedua tangannya bingung.

"Apa Saki mau Grandpa bulak balik Jepang and Korea untuk mengajari sesuatu terhadapmu Sweety?"

Sakura mendongak, ia menggelengkan kepalanya.

"Saki tidak mau Grandpa sampai kenapa-kenapa Mom."

Jukyung tersenyum ia menatap kedua Emerland Sakura. "Untuk itulah, kenapa Grandpa membawa Saki, bukan bermaksud menjauhkan Sweety, Grandpa hanya akan mengajari Saki pelajaran dan Grandpa tidak bisa meninggalkan pekerjaan Grandpa."

Sakura menunduk kembali, otak dan hatinya tengah berperang. Disatu sisi ia tidak ingin jauh dari keluarnya disisi lain ia juga tidak ingin Grandpa nya sampai kenapa-kenapa jika bulak balik antara Jepang and Korea.

Jukyung tersenyum lalu mengelus rambut Sakura dengan sayang.

"Pikirkanlah baik-baik Sweety. Mom keluar dulu."

Sakura mengangguk lalu Jukyung pergi dari kamar Sakura. Saat Jukyung keluar dari kamar Sakura, ia meneteskan air matanya. Sebenernya ia tidak rela jika Sakura sampai jauh dari dirinya, Sakura telah ia anggap sebagai putrinya sendiri.

"Mom."

Jukyung menghapus air matanya lalu menoleh pada putranya, ia tersenyum lalu menghampiri putranya.

"Ada apa Boy?"

"Mom, apa Sakura akan pergi?"

Jukyung tersenyum lalu membawa Taehyung pergi ke kamarnya.

"Mom."

"Boy, Sakura mempunyai tanggung jawab, ia akan belajar untuk memenuhi tanggung jawabnya, you understand?"

Why?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang