Bab (12)

547 50 2
                                    

Ino, Hinata dan Tenten saling melirik. Malam ini mereka tengah menginap di Mansion Yamanaka untuk membahas berita panas yg baru saja diperbincangkan di sosial media.

"Wajahnya tidak terlalu terlihat, tapi ini mencurigakan." Ucap Ino sambil menatap Foto.

Tenten mengangguk. "Benar, rambutnya seperti milik Sakura." Jawab Tenten, membuat Ino dan Hinata saling menatap ke arahnya.

"Tenten benar. A-aku rasa dia memang S-sakura." Ujar Hinata.

Ino mengangguk membenarkan ucapan sahabatnya tersebut. "Jika memang itu Sakura, sudah sewajarnya jika ia menutupi identitasnya bukan?" Ucap Ino sambil menopang dagu.

"Tumben kau pintar." Celetuk Tenten sedangkan Hinata hanya tertawa.

Ino mendelik kesal. "Baka!" Ucapnya kesal.

•••

Sasuke tengah memandang ponselnya sesekali onyx nya menyipit untuk melihat lebih detail wajah gadis yg saat ini sedang heboh di sosial media.

'seyakin apapun aku menyangkal. Ternyata memang benar jika gadis itu adalah Sakura.' batin Sasuke.

Ia menghela nafasnya lelah tetapi sebagian hatinya merasa ringan karna setelah melihat foto tersebut ia yakin, jika Sakura pergi karna pekerjaannya bukan karna dirinya.

"Yo! Sasuke." Teriak Seseorang.

Sasuke menyimpan ponselnya terburu² lalu menoleh untuk melihat siapa yg tengah memanggilnya. "Itachi?" Seru Sasuke kesal.

"Kau kenapa?" Tanya Itachi lalu mendekat ke arah Sasuke disisi lain Sasuke berusaha untuk bersikap biasa saja.

Sasuke mendengus. "Tidak, ada apa? Jika tidak ada keperluan pergi dari sini!" Ucap Sasuke ketus.

Itachi memutar matanya bosan. "Kaa-san memanggilmu." Jawabnya.

"KAA-SAN SASUKE SEDANG JATUH CINTA!" Teriak Itachi kencang membuat Sasuke mendelik kesal.

•••

Sakura menghela nafasnya berkali². Karna berita tersebut ia jadi kesulitan saat keluar drom. Di kantor pun sama bahkan lebih parah karna di kantor banyak para penggemar fanatik yg menuntut Presedir untuk mengklarifikasi tentang dirinya.

"Hah.." desahnya.

Sakura menyandarkan punggungnya pada sofa, ia benar² lelah sekarang.

"Masalah butik belum selesai, sekarang masalah baru.." ujarnya lesu, ia menutupi wajahnya dengan tangannya.

'rasanya aku ingin menyerah saja..' batinnya lelah.

"Sakuu.." ucap nya lirih. Taehyung yg baru saja turun dari tangga itu terhenti saat ia melihat adiknya tengah bersandar di sofa sambil menutupi sebagian wajah cantiknya. Dengan langkah lebar ia segera menghampiri adiknya tersebut.

"Saku." Ucapnya lembut membuat Sakura mengangkat tangannya untuk melihat Taehyung.

"Hyung." Lirih Sakura lalu bangkit dan memeluk Taehyung dengan erat.

Taehyung tersenyum tipis ia mengelus punggung Sakura sesekali bergumam untuk menenangkan adiknya tersebut.

"Kau bisa ceritakan semuanya pada Hyung mu ini." Ujar Taehyung lalu melepaskan pelukannya dengan pelan. Sakura menghela nafasnya kasar lalu menarik tangan Taehyung dengan lembut agar duduk disebelahnya.

Taehyung menurut saja, ia duduk disebelah Sakura lalu Sakura menyenderkan kepalanya ke pundak Taehyung.

"Aku lelah Hyung." Bisiknya sambil terpejam menikmati elusan Taehyung dikepalanya.

Taehyung diam ia tau jika Sakura masih akan melanjutkan ucapannya, ia menatap lukisan didepannya, lukisan tersebut adalah hadiah dari salah satu fans yg menurut mereka adalah hadiah yg sangat bermakna. "Apa aku harus membongkar identitasku? Grandpa melarangku tetapi Daddy menginginkan aku membongkar identitas. Aku tidak nyaman Hyung saat keluar dari drom mereka akan menatapku seolah aku adalah penjahat, bahkan banyak sebagian fans mengikutiku kemanapun aku pergi." Ucapnya lalu matanya terbuka, ia mendongak menatap Taehyung yg tengah menatapnya.

"Grandpa bilang jika aku membongkar identitasku, itu akan berbahaya untukku. Tapi Hyung, apa bedanya mereka tau dan tidak nya identitasku? Bukankah itu sama saja?" Ucapnya lagi. Taehyung mengangguk lalu mengangkat tubuh Sakura agar berada di pangkuannya.

"Grandpa dan Daddy benar. Kau juga benar Sakura. Tidak ada bedanya mereka tau atau tidak siapa dirimu sebenarnya." Jawab Taehyung sambil mengelus punggung Sakura, sakura mengangguk ia menelusup kan wajahnya dileher Taehyung.

Taehyung tiba² berhenti mengusap punggung Sakura. "Bagaimana jika kita berbicara masalah ini dengan Grandpa dan Daddy." Saran Taehyung lalu menarik Sakura agar menatapnya. Sakura mengguk saja lalu ia kembali menelusup kan wajahnya dileher Taehyung.

•••

Jack menatap iba pada ponsel yg berisi foto sahabatnya tersebut. Ia yakin pasti Sahabat pink nya tersebut tengah bingung.

'hah.. ini dia kehidupan anak konglomerat yg sebenarnya..' batinnya sambil terkekeh.

Netranya melirik pria bersurai pirang yg baru saja keluar dari Supermarket.

"Ketemu." Ucapnya lalu menyeringgai.

Jack langsung berjalan ke arah kemudi lalu menyalakan mobilnya tersebut dan mengikuti kemana arah mobil putih didepannya.

"Maafkan aku Sakura, aku malah bahagia diatas penderitaanmu." Ucapnya lalu tertawa keras.

•••

Sakura menatap tajam pada layar Laptop yg menampilka wajah Hasirama. Ia benar² kesal pada Grandpa nya tersebut, sedangkan Taehyung ia tengah memeluk rindu pada Daddy nya, Kizashi pun sama ia membalas pelukan putranya dengan erat.

"Aku benci ini Grandpa. Ah baiklah, Grandpa urus saja perusahaan itu sendiri. Aku tidak akan pernah pulang ke Jepang!" Ancamnya sambil menatap Hasirama dengan tajam.

Hasirama memucat, ia baru saja merasa senang karna Sakura mau menggantikannya walaupun ia harus terima karna ia kembali berkencan dengan kertas² sialan itu.

"Jangan berbicara seperti itu! Kau mau membunuh Grandpa mu ini hah?" Ucap Hasirama tak kalah tajam. Sedangkan Sakura hanya mengangkat bahunya acuh.

"Lalu apa bedanya? Grandpa juga seperti ingin membunuhku." Jawabnya cuek.

Hasirama terdiam, wajahnya berubah sendu. Bentar apa yg dikatakan oleh cucu nya tersebut. "Hah.." lirih Hasirama membuat Kizashi dan Taehyung saling menoleh lalu segera menghampiri Sakura.

"Jika identitasmu terbongkar, akan banyak yg mengincarmu." Ucap Hasirama.

"Jika identitasku tidak diumumkan, akan banyak fans yg membunuhku." Jawab Sakura.

Hasirama berubah menjadi kesal. Ia melirik Taehyung yg hanya diam disamping Sakura. "Hey Tae kenapa kau mempunyai fans seperti itu hah!" Ucap Hasirama kesal.

Taehyung menoleh, ia menatap polos wajah Hasirama yg berada didalam laptop. "Inilah resiko nya menjadi pria tampan Grandpa." Jawabnya membuat Hasirama semakin kesal. Sedangkan Sakura hanya memutar kedua matanya malas dan Kizashi terkekeh sendiri.

"Jadi?" Tanya Sakura.

Hasirama menghela nafasnya kembali, ia mengangguk. "Jika kau merasa terancam, Hubungi Aku." Ucapnya

Pip~

Sakura menghela nafasnya lega, berbeda dengan Taehyung dan Kizashi yg masih memikirkan ucapan Hasirama.




Why?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang