Bab (7)

570 52 2
                                    

Aku ngetiknya lumayan loh😅
Jangan lupa vote dan komen yaa🤗

Selamat membaca~

---

Pria berjas dokter itu baru saja keluar dari ruangan tersebut, raut wayahnya sungguh membuat wanita yg tengah mundar mandir didepan ruang rawat tuannya menahan nafas.

Dokter itu masih diam memandang wanita yg juga tengah memandangnya seolah menuntut penjelasan.

"Syukurlah Tuan Kizashi berhasil melewati koma nya Nona, setelah beberapa tahun akhirnya kondisi Tuan Kizashi membaik."

Wanita itu adalah Sizune, ia menganrupkam kedua tangannya didepan dada tidak lupa berucap terima kasih dan penuh syukur, akhirnya kondisi tuannya telah membaik ini adalah kabar yg sangat bagus, ia harus segera menelfon Kakashi untuk memberitahukan masalah ini.

Seketika Sizune terdiam, ia teringat saat tadi suster dan dokter berlarian dan mengerubungi ruangan Tuannya tersebut. Mereka sangat bersyukur tuannya ada kemajuan.

Dan ia juga berterima kasih karna para dokter dan perawat disini menutupi dan tidak memberitahu dimana dan siapa Kizashi.

Satu hal yg tidak Sizune ketahui, jika Hospital Park tersebut adalah milik~ Park Jukyung yg dikelola langsung oleh Tsunade.

---

Hari hari dilingkungan yg disebut sekolah itu tampak seperti biasa, ramai dan padat. Terlebih jika dikantin. Tolong jangan bayangkan ya~

Ino dan Hinata duduk diujung kantin, mereka sengaja duduk diujung karna tempat duduk itu yg paling sepi, bisa dibilang para siswa maupun siswi seperti enggan untuk duduk disitu, ntahlah.

Ino mendongak saat merasakan bangku disebelahnya seperti ada yg menggeser, lalu netra nya bersibobrok dengan netra onyx tersebut, Ino memalingkan wajahnya malas.

"Kalian tuh kenapa duduk disini? Aku ngga mau ya nanti fans kalian malah ngeroyok kami. Iyakan Hinata?"

Hinata mengangguk malas, ia mengabaikan pria bersurai kuning yg duduk disebelahnya. Membuat pria tersebut yg hendak memakan mie instan nya itu mendadak terhenti.

"Apa ini tentang anak baru itu?"

Hinata menoleh menatap pria bersurai kuning tersebut, lalu mengalihkan wajahnya kembali menghadap ke arah Ino.

"Aku tidak menyangka jika masalahnya hanya karna sepatu, kau tau."

"Sepatu?"

Ino menoleh menatap pria bermata onyx tersebut.

"Iya Sai, aku dan Tenten sempat melihat cctv tadi dan itu karna Sakura menyebut jika sepatunya lebih tampan dari pada Sasuke."

Uhuk!

"A-apa?"

Ino menatap jijik pria tersebut sedangkan Hinata tengah mengelap mulut dan meja yg kotor.

"Kau menjijikan Naruto!" Dengan kesal Ino memberi Naruto air mineral miliknya.

"Terima kasih."

Ino mengangguk, "bukankah itu berlebihan? Seseorang yg menempel foto sakura itu melebih-lebihkan kata."

Naruto mengangguk, membenarkan ucapan teman pirangnya tersebut tapi bagaimanapun juga ia merasa heran karna ada seorang gadis yg- "aneh bukan, hanya anak baru itu yg tidak tertarik pada Sasuke. Maksudku biasanya jika Sasuke lewat saja para gadis langsung, yah kalian Taulah."

Ino dan Hinata saling melirik, mereka berdua memang meng-iyakan ucapan Naruto jika Sakura seperti tidak tertarik ataupun terpesona dengan wajah Sasuke, terlihat saat mereka berdua mengerjakan tugas untuk menyalin dari buku cetak.

Why?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang