Bab (9)

521 45 0
                                    

Shion, gadis itu mengerang saat mencoba untuk bangun. Lagi dan lagi punggungnya terluka karna Kakek nya mencambuknya, kali ini bukan karna Kakek nya malu. Tetapi karna marah, pantas saja jika cambukannya banyak dan sekuat tenaga.

Tsunade yg sedang duduk disamping Shion menoleh menatap putrinya yg sudah bangun dan mencoba untuk duduk.

"Tetaplah posisi seperti itu Shion, punggungmu masih terluka."

Shion menghela nafasnya pelan, punggungnya masih terasa perih dan sakit. Beruntungnya ia memiliki Mom seperti Tsunade yg mengerti akan obat dan menghilangkan bekas luka. Jika tidak, maka bye bye saja pada gaun yg mengekspos punggung.

"Hah.."

Shion menoleh, menatap Tsunade dengan bingung. "Ada apa mom?"

Tsunade menyimpan ponselnya. "Ada yg sedang membangunkan macan yg tertidur."

Kedua alis Shion menyergit, ia bingung dengan perkataan Tsunade barusan. "Aku tidak mengerti dengan apa yg mom maksud."

Tsunade terkekeh, ia mengusap rambut Shion dengan pelan. "Suatu saat kau akan mengerti dan kau akan tau."

Shion mengangguk, sebenarnya ia bingung dan tidak mengerti tapi lebih baik ia mengangguk saja bukan?

"Mom."

"Ya."

"Eemm. Aku dengar Sakura izin cuti beberapa hari aa-apakah itu karna aku?"

Tsunade tersenyum tipis. "Bukan."

Shion langsung menatap Tsunade, ia penasaran dan juga terkejut.

"Dia cuti bukan karna dirimu, karna pekerjaan."

Shion terdiam. "Sekarang dia dimana Mom?"

Tsunade menaruh telunjuknya didagu. "Eemm- berkeliling dunia mungkin. Haha."

"B-berkeliling d-dunia? Wow."

Tsunade tertawa saat melihat Shion tidak bisa menutupi rasa kagum nya. "Ya, mungkin dia sedang berkeliling atau bisa jadi dia tengah duduk dikursi besar dan mengerjakan beberapa kertas kertas itu. Kau tau Shion? Kakek mu baru saja mengeluh pusing karna mengencani banyak berkas. Haha."

Shion terkekeh, lalu ia mengerjap bingung. "Jadi Kakek yg mengurusi Senju Crop? Lalu Sakura?"

Tsunade berhenti tertawa, ia menatap Shion dengan tatapan yg sulit diartikan. "Sakura memegang 2 perusahaan sekaligus."

"Wow."

"Hebat bukan? Ia tidak pernah mengeluh pusing atau semacam nya, jika dia pusing atau bingung ia tinggal menyuruh Kakashi yg mengerjakan dan Sakura bertugas untuk tanda tangan saja. Haha."

Shion merasa kagum pada Sakura, pantas jika Kakek nya sangat menyayangi dan sangat menjaga Sakura, ia bukan hanya karna cantik tetapi juga cerdas. Pasti sangat memusingkan mengerjakan 2 perusahaan sekaligus apalagi jika mengingat Senju Crop memiliki banyak cabang. Seketika Shion merinding.

"Mom, pasti sangat berat menjadi Sakura dan sangat pusing. Mengerjakan 2 perusahaan sekaligus apalagi Senju Crop memiliki banyak cabang. Lalu mom, selain Senju Sakura menegang perusahaan apa?"

"Bighit Ent."

Jawaban singkat dari Tsunade membuat Shion membeku, ia tau agensi tersebut. Agensi tersebut yg setiap tahun membuat Artist nya berkeliling dunia. Dan pasti membuat kepalanya pusing.

"Sekarang kau tau bukan kenapa Kakek mu sangat menyayangi Sakura? Dia cucu kandung tunggal di keluarga Senju."

Shion menunduk, ia meremas Seprei dengan kedua tangannya. Menyakitkan memang saat mengetahui jika keluarga yg membesarkannya ternyata bukanlah keluarga sesungguhnya dari mereka.

Why?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang