Bab (14)

907 64 18
                                    

   Sakura, gadis itu menghembuskan nafasnya kasar. Sudah 2 bulan ia berada di Korea dan selama itu pula ia sibuk dengan berkas menyebalkan. Beruntung waktu Jepang dan Korea berbeda, jadi ia bisa mengenyampingkan dulu urusan Kantor dan fokus ke pendidikannya.

Selama Sakura berada di Korea, ia telah memutuskan akan belajar Online untuk sementara waktu dengan mempunyai Jam tersendiri yg sengaja Aunty nya jadwalkan untuknya.

Sakura menghembuskan nafasnya sekali lagi, ia memegang kepalanya lalu memandang Horor pada soal-soal yg baru saja Sensei nya kirim.

  "Aku baru saja merasa lega karna berhasil kencan selama seharian dengan kertas itu. Lalu saat pulang ke Drom mereka memberiku tugas dengan angka-angka yg membuatku pusing~ Huaa.. Hyuuung..." Ungkap Sakura lalu berteriak diakhir kata-katanya.

Namjoon yg kebetulan berada didapur langsung menghampiri Sakura yg tengah duduk diruang tengah.

  "Ada apa Saku? Kau berteriak." Tanya Namjoon sambil mendudukan bokongnya disofa lalu memandang Sakura intens.

Sakura menolehkan kepalanya lalu berekspresi sesedih mungkin. "Hyung.." lirih Sakura.

Namjoon langsung berdiri lalu ikut duduk diatas karpet sama seperti Sakura. "Ada apa? Jangan berekspresi seperti itu," Ucap Namjoon. Netra nya melirik soal-soal yg berada dibuku lalu kembali melirik Sakura yg masih menampilkan ekspresi sedih.

Namjoon membuang nafasnya kasar, ia mendekat. "Hanya karna soal? Aku akan mengajarimu." Ucap Namjoon lalu menjelaskan pada Sakura. Sedangkan Sakura? Ia hanya nyengir karna merasa pusing berakhir dengan Namjoon yg mengerjakan tugasnya.

•••

Sasuke memutar kedua matanya malas saat melihat Ino tengah tertawa lalu berlari kesana kemari. Shikamaru yg berada disebelah Sasuke menghembuskan nafasnya kasar. "Ino, berhenti! Jangan membuatku malu, ini bukan Jepang. Ini Soul, Korea." Ungkap Shikamaru

Ino menyengir lalu menghampiri Shikamaru dengan wajah tidak berdosa. "Ahh akhirnya.. Oppa aku datang.." Teriak Ino sambil berputar-putar halaman bandara.

Tenten menutupi wajahnya karna malu, Hinata sibuk dengan earphone yg menempel di telinganya, Sasuke enggan menatap Ino dan Shikamaru berpura-pura tidur. Mereka merasa malu dengan sikap Ino yg menurut nya norak. Sedangkan Sai? Pria itu hanya tersenyum geli melihat Ino seperti anak kecil.

"Ino sudahlah, jangan membuat kita malu!" Ungkap Tenten sambil menarik tangan Ino untuk duduk disebelahnya,

"Yak! Kenapa kau tidak membiarkanku bersenang-senang Tenten!" Ucap Ino kesal lalu menarik tangannya yg digenggam oleh Tenten.

Tenten menghembuskan nafasnya kesal. "Kesenanganmu membuat kita malu Ino! Kita kemari untuk mencari Sakura, bukan untuk bersenang-senang!" Ucap Tenten kesal.

Ino mengangkat bahunya acuh. "Itu urusan kalian, urusanku hanya ingin bertemu Oppa." Jawab Ino tak kalah kesal.

Shikamaru yg sedari tadi memperhatikan Ino dan Tenten berdebat langsung menghampiri mereka. "Ino kau ingin bertemu Oppa mu bukan? Cepat cari di Maps jalan ke Bighit Ent." Ucap Shikamaru yg mulai jengah.

Ino mengangguk dengan semangat. "Ba-

"-tidak usah." Potong Sasuke.

Ino menatap Sasuke kesal, sedangkan Sasuke yg ditatap hanya mengangkat bahunya acuh. "Kita sudah di Seoul. Orang-orang disini pasti tau dimana kantor Bighit." Ucap Sasuke lalu berjalan dan bertanya kepada supir Taxi.

Why?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang