7. BADMOOD

75 4 5
                                    

Pagi sekali Lara sudah sampai di sekolah. Suasana hatinya yang sedang buruk membuat ia memutuskan untuk datang lebih pagi daripada biasanya dan ketika sampai ke sekolah gadis itu menyesal karena kini ia sendirian di kelas, bahkan ia sampai berulang kali mengirim pesan pada Bella agar temannya itu cepat datang.

Berangkat sepagi ini membuat Lara meninggalkan sarapannya, padahal ia paling tidak bisa jika tidak makan pagi. Itu sudah menjadi kebiasaan karena Bundanya yang memang selalu menyiapkan sarapan. Gadis itu menyembunyikan kepala di antara lengannya kemudian memejamkan mata.

Setelah sepuluh menit berlalu Bella datang.

"Ya ampun Lara! Lo kurang kerjaan banget sih dateng sepagi ini. Untung aja temen lo yang baik ini mau dateng," ucap Bella heboh.

"Tuh 'kan gue dateng malah tidur," keluhnya merasa kesal. Ia pun duduk di samping Lara. Bella tidak habis pikir dengan temannya yang satu itu. Tadi Lara sampai merengek padanya untuk segera datang ke sekolah karena tidak ada teman, tetapi setelah sampai malah ia yang tidak memiliki teman bicara.

"Eh Leo, kebetulan banget lo udah dateng. Pacar lo lagi nggak mood nih, lo coba bujuk deh," ucap Bella ketika melihat Leo sedang melepas jaketnya.

Leo menoleh pada Bella, ia menyeringit heran. Mengapa ia harus berada di situasi seperti ini sih? Leo jadi bingung harus bersikap apa, tetapi mengingat Lara adalah pacar pura-puranya membuat ia mau tidak mau bertanya."Kenapa emangnya?"

"Nggak tau, pagi banget dia udah dateng," jawab Bella, "cepetan ih keburu kelas rame."

Leo beranjak dan mengambil alih kursi yang Bella duduki. Ia memerhatikan Lara yang sepertinya sudah memasuki alam mimpi. Sejujurnya Leo bingung harus melakukan apa, ia tidak berpengalaman dalam hal ini. Seketika ia menyesal karena harus berangkat bersama Adrian dan datang sepagi ini.

Bagi Leo ini masih terbilang terlalu pagi karena waktu baru menunjukkan pukul setengah tujuh, padahal ia biasanya datang mendekati bel berdering. Tangan Leo menuntunnya untuk mengelus rambut gadis itu.

"Mimpi apa gue semalem sampe sepagi ini harus melihat keuwuwan orang lain," celetuk Bella. Namun, diam-diam ia merekam kejadian itu. Lumayan kan buat bahan ledekan.

"Bella diem ah, ganggu tau. Gue lagi nggak mood nih," ucap Lara yang mulai terusik. Leo hanya tersenyum kecil mendengarnya.

"Ihh gue diem kok, La." kata Bella yang duduk di hadapan Lara.

"Bella nanti rambut gue berantak..." Seruan Lara terhenti ketika mengetahui siapa yang mengelus rambutnya.

"Le...Leo. Kok di sini?" tanya Lara kikuk.

"Lagi badmood, hm?" tanya Leo dengan suara beratnya. Laki-laki menatap Lara.

"Astaga! Lara yang ditatap gue yang meleleh," gumam Bella.

"Nggak kok," kilah Lara. Ia menoleh pada Bella yang kini tepat berada di hadapannya.

"Udah sarapan? tanya Leo masih menatap Lara. Sedang Lara menggelengkan kepala sebagai jawaban.

" Tunggu sini," ujar Leo beranjak dari posisi duduknya.

"Gila! Leo sweet juga ya," ucap Bella menatap iri.

"Apa sih Bel," ujar Lara salah tingkah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DOUBLE LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang