Jarak Dekat | 4

78 11 6
                                    

Wajah Bintang nampak cemberut kala melihat ban sepedanya kempes. "Ya ampun, kenapa mesti kempes sih ini ban? Gue auto lambat sampai ke rumah kalau begini." Gadis itu mengeluh sembari mengacak pelan rambut pendeknya.

Ia menekan-nekan ban sepedanya yang kempes itu. "Adduh, gimana nih?"

Bintang melihat sekitarannya, gadis itu menggigit bibir cemas. Tak ada satupun yang bisa ia mintai tolong.

"Kenapa sama sepeda lo?"

Bintang terlonjak kecil kala suara berat itu mengagetkannya. "Leon?", beo gadis itu.

Leon langsung melepas helm yang tadinya ada diatas kepalanya. Ia meletakkan helm di bagian depan motor. "Sepeda lo kenapa?", tanya Leon kembali.

"Bannya kempes," cicit Bintang pelan.

Kepala Leon mengangguk-angguk. "Gue anterin lo pulang," kata Leon kemudian.

Mata Bintang sedikit membulat, gadis itu menganggukkan kepala dengan gestur tidak enak. "Nggak usah repot-repot, Leon. Nggak papa, kok. Gue bisa naik angkot."

"Nggak usah nolak, kalau sama gue lo hemat ongkos. Soal sepeda lo, titip aja di penjaga sekolah. Besok gue bantu anterin ke bengkel. Bereskan?"

Bintang jadi memikirkan tawaran Leon sekarang. Yang dikatakan pemuda itu memang benar. Tapi, Bintang tak enak hati jika harus merepotkan Leon.

"Gue...Nggak enak ngerepotin lo," aku Bintang.

"Nggak ngerepotin, kok. Kan gue yang nawarin," kata Leon. "Ayo, naik!"

Bintang tersenyum canggung. "Yaudah, gue titip sepeda gue ke penjaga sekolah dulu, yah." Leon hanya mengangguki ucapan gadis itu.

Setelahnya, Bintang berlalu menitipkan sepedanya . Tak lama, ia kembali kepada Leon.

"Gue boleh naik?", tanya Bintang masih nampak ragu.

"Naik aja," balas Leon.

Bintang melangkah menuju arah motor Leon. Ia perlahan menaiki motor besar Leon itu. Gadis itu meringis pelan. Tubuh pendeknya lumayan sulit untuk sekadar baik ke atas motor tinggi besar Leon itu.

Karena gadis itu sedikit kesulitan naik ke atas motor, Leon mengulurkan tangannya, dan tanpa berpikir panjang Bintang menerimanya. Gadis itu akhirnya berhasil naik.

"Ini, pake helmnya."

Dengan hati-hati Bintang menerima helm dari Leon. Tak lama setelah memakai helm,motor Leon bergerak meninggalkan area parkir sekolah.

***

Kelas Akhir Zaman | 3

Yudha : Cie, Bintang sama Leon tadi pulang naek motor. Uhhuy, semotor berdua, dong..

Damian : wah, wah, pak ketua gercep banget elah, baru juga Bintang mau gue sepik

Keke : heran gue sama mulut cowok kelas ini, lancar banget ngomongin orang. Kalian beneran real cowok atau cowok setengah cewek, sih?!

Joya: tau, tuh. Apa lagi si Yudha, suka banget ngegosipin orang

Raina : yang punya aibnya Yudha bongkar aja cyiinnn

Ulfa:  hahaha, aibnya Yudha? Gue tau semuanya muehehehehe

Yudha : Ulfa, diem!

Jarak DekatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang