Jarak Dekat | 17

42 8 0
                                    

Sesuai perkataan Leon beberapa hari lalu, hari Rabu ini beberapa mahasiswa yang melakukan KKN menyambangi sekolah mereka. Mahasiswa yang memakai jas almamater orange itu nampak antusias.

"Kita ke perpustakaan sekarang!", kata Leon memandu teman satu kelasnya menuju ke ruangan yang identik dengan susunan buku itu.

Seluruh siswa IPA-1 melangkah menuju ke perpustakaan. Selama ini, pembelajaran prakarya dilakukan didalam perpustakaan. Sebab kelas khusus mata pelajaran prakarya tengah direnovasi. Jadilah beberapa waktu ini perpustakaan menjadi ruangan alternatif agar mata pelajaran prakarya bisa terlaksana.

Bintang sudah berada di undakan tangga perpustakaan. Perlahan gadis itu melepas kedua sepatunya. Langkahnya perlahan memasuki perpustakaan.

Bintang menggeleng kecil saat teman-temannya sudah saling dorong agar bisa masuk ke perpustakaan lebih dulu.

"Gue duluan, ah!", kata Joya sudah mulai menyikut siapapun yang ada di dekatnya.

"Anjir, bibir gue kena sikutan lo, Joy!", kata Damian mengusap-usap bibirnya yang terkena sikutan Joya.

"WOY, MINGGIR KALIAN, AH! YANG PALING KECIL MASUK DULUAN!", teriak Vita mendorong teman-temannya.

"Nggak bisa, yang pendek menyingkir, yang tinggi masuk duluan!", balas Awan dengan wajah tengilnya. Ia sudah merangkul Vita. Hingga gadis itu meronta-ronta ingin dilepaskan. Pada akhirnya, Awan tak terkalahkan. Ia membawa serta gadis itu dalam rangkulannya, yang  membuat kedua mata gadis itu melotot dan memukulnya brutal.

Belum selesai dengan Awan dan Vita, Bintang kini melihat Marko yang terus saja di dekati Ester, membuat Kimmy jadi sensi sendiri. Gadis itu kesal. Belum lagi Naldo dan Keke yang entah membicarakan tentang apa, membuat keduanya mendapat protes keras karena lambat masuk perpustakaan.

"Iya, iya, selow dikit dong, ah!", kata Keke masuk dengan cepat ke dalam perpustakaan.

"Makanya dong Do, resmiin si Keke, biar pacarannya nggak diam-diam gitu," ejek Hito yang membuat Naldo mendelik.

"Lo aja duluan! Jangan gantungin Rosia terlalu lama, lo kata tuh cewek jemuran?", balas Naldo dengan wajah galak.

"Anjir, malah bahas gue!", balas Hito lalu ikut masuk.

Bintang menahan senyumnya melihat tingkah teman-temannya. Hingga sebuah tepukan pelan mendarat tepat di pundaknya. Gadis itu tersenyum saat melihat Langit berdiri disebelahnya.

"Yakin tetap mau pindah kelas kalau temannya seru begini?", tanya Langit.

"Tergantung keputusan, sih," jawab Bintang santai. "Lo masih ingat sama janji lo, ' kan? Soal siapa yang lo suka."

"Ingat. Semuanya juga tergantung keputusan. Nggak nyangka sih lo penasaran." Langit membalas dengan wajah cerahnya.

"Gue kan udah bilang nggak usah dikasih tau, tapi lo tetap mau kasih tau," balas Bintang tak mau kalah.

"Tapi lo ingatin juga."

Keduanya terkekeh pelan dan berjalan masuk ke perpustakaan. Rupanya sudah ada beberapa mahasiswa yang berdiri menyambut kedatangan mereka.

Leon memberi arahan kepada semua temannya untuk berdiri, memberi sambutan selamat datang untuk para mahasiswa KKN yang bertugas mengajar di kelas mereka.

"Terima kasih adik-adik atas sambutannya. Kalian boleh duduk kembali."

Seluruh siswa kembali duduk tenang ditempat. Kini perhatian mereka seratus persen tertuju pada beberapa mahasiswa yang berdiri dihadapan mereka.

"Adik-adik, kami berdiri dihadapan adik-adik sekalian untuk memberi materi seputar mata pelajaran prakarya. Tapi sebelum itu, ada pepatah yang mengatakan 'tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta'. Jadi, kami ingin memperkenalkan diri lebih dulu. Nama kakak Adika, dan tiga teman kakak, namanya Ririn, Amanda, dan Rere. Ada pertanyaan?"

Jarak DekatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang