Pria itu pun terbangun di pagi hari dengan perasaan yang aneh. Dia merasa ketakutan dan panik yang luar biasa. Tak seperti biasanya seperti ini. Lalu, ia pun turun ke lantai bawah dan mengambil susu di dapur lalu di minumnya hingga habis. Nafasnya memburu cepat.
Uh...
Sial!! Dadanya kembali sesak. Dengan cepat, langsung membuka kotak obat dan mengambil inhaler agar aku dapat bernafas lega.
Pria itu pun terduduk di lantai dan mengacak-acak rambutnya dan melempar inhaler itu ke sembarang arah. Tangisnya pecah.
Kini, untuk kesekian kalinya harinya kembali di bombardir oleh perasaan penyesalan seumur hidup atas dirinya yang ia sayangi. Dengan geram, ia lemparkan semua benda di dekatnya ke segala arah hingga membuat ruang itu cukup berantakan.
Cukup!! Ini kacau!! Pria itu pun berdiri dan berjalan meski pelan karena tubuhnya lemas hingga langkahnya terhenti waktu mau menaiki tangga.
Wajahnya terkejut dan seolah tak percaya dengan yang di lihatnya sekarang. Kini, perasaan sedih, menyesal dan emosi bercampur padu di dalam tubuhnya. Air matanya menetes begitu saja dari matanya. Tubuhnya gemetar melihat sosok yang kini ia lihat di tangga.
Iya, itu yang dia sayangi!!
Begitupun wajah wanita itu yang pucat namun tak mampu menghilangkan kecantikannya. Baju gaun putih yang dia kenakan, menambah aura di dirinya. Dia menatap yang dia cintai itu malang dan merasa kasihan.
"Kamu kemana saja setelah tiga tahun lamanya, huh?? hiks... hiks... hiks..."
Tubuh wanita itu gemetar dan terlihat dia yang menangis lalu menghampiri tubuh prianya itu. Menatapnya sendu.
"Maafkan aku!! Telah salah memilih jalan yang salah!!"
"Tidak!! Harusnya aku yang minta maaf padamu atas semua kesalahanku dengan menyia-nyiakan dirimu. Maafkan aku hiks... hiks... hiks..."
"Ini semua takdir Tuhan untuk memisahkan kita. Jangan salahkan dirimu dan terus melangkah jalani hidupmu. Aku tak tega melihatmu tiga tahun berturut-turut larut dalam kesedihan atas diriku. Kamu bisa kan bahagia tanpa aku??"
Seketika langsung saja di tariknya tubuh wanitanya itu ke dalam pelukannya dan perlahan-lahan cahaya mulai muncul dari tubuhnya dan menghilang.
Pria itu tertunduk di tangga dan langsung menangis sejadi-jadinya dan tak mampu lagi untuk menghentikannya. Merasa dia adalah orang yang paling berdosa di dunia. Terduduk lemas bahkan dirinya tak mampu tuk bangkit dan terus menangis.
***
Akhirnya aku pun di perbolehkan untuk pulang dari rumah sakit karena keadaannya semakin membaik. Di temani Reza, aku di gandengnya masuk ke mobilnya.
Hening.
Hanya terdengar suara mobil yang halus dan detak jam tangannya yang berbunyi setiap detiknya. Aku lebih memilih untuk melamun melihat dunia luar dari kaca mobil. Langit di luar tengah mendung sekarang.
"Apakah itu mimpi?? Tapi ia terlihat sangat nyata."
"Dinsal!!"
"Hm kak?"
"Aku mau ajak kamu makan malam sekalian. Aku jamin sunset di situ bagus."
Aku pun lebih memilih untuk menganggukkan kepalaku dan mobil itu semakin melaju kencang melewati kendaraan bermotor lainnya sampai sekitar hampir 15 menit, sampailah kami di resto Korea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear You - Mark Lee
Romance230620 #1 for mininovel 290521 #1 for cerpan 290620 #2 for Rey Mbayang 290620 #2 for Ayana Jihye Moon 290521 #1 syari Hanya sebuah kisah tentang pertemuan dua insan anak pesantren. Selain itu, berisi juga tentang cinta dalam harap dan diam pada seor...