*✧・゚:*『 15 』 *:・゚✧*:

1K 93 8
                                    

AUTHOR POV

Beneta terpaksa untuk tidur dalam keadaan yang sangat tidak nyaman. Ia tertidur dalam keadaan tangan dan kakinya diikat dengan sangat erat, yang pastinya akan meninggalkan bekas kemerahan di kedua tangan dan kakinya. Dari kemarin malam, ia sudah mencoba berbagai cara untuk setidaknya melepaskan ikatan di tangan dan kakinya itu. Namun, tidak ada yang bisa ia pakai untuk melepas ikatan sialan itu. Ia akhirnya sudah pasrah dan ia hanya bisa berharap ada sebuah keajaiban terjadi.

Tubuh tambunnya itu juga sudah tidak bisa diajak berkompromi. Dari tadi subuh jam tiga, perutnya itu sudah mengeluarkan suara yang sangat Beneta kenali. Beneta pasti akan langsung makan jika ia sudah mendengar suara ini keluar dari perutnya. Tapi sekarang... ia sudah diikat di tengah-tengah ruangan ini dalam keadaan yang mengenaskan.

BENETA POV

Gw udah gak tahu lagi mau ngapain sekarang.

Iketan sialan ini gak bisa dilepas sama sekali.

Mama....
Papa....

Bahkan belum dua puluh empat jam gw udah berpisah sama mereka.

Gw udah kangen aja. Mereka pasti lagi nyari gw sekarang.

Pasti mama lagi nangis-nangis dan papa pasti lagi berusaha untuk tegar dan menenangankan mama sekarang.

Gw gak sadar ternyata pipi tembem gw udah dilumuri oleh air mata gw.

Hah...

Sekarang gw hanya bisa berdoa ada sebuah keajaiban terjadi.

\/\/\/\

Di saat yang sama, gadis cantik yang telah menyiksa Beneta sedang menyisir rambut indahnya itu dan ia sudah bersiap-siap untuk pergi ke sekolahnya. Gadis cantik itu sudah tidak sabar untuk bermesra-mesraan dengan pacarnya tanpa diganggu oleh gadis gendut yang tengah dikurung itu.

\/\/\/\

BELINDA POV

Kenapa Beneta telat sih?

Biasanya dia kalo telat pasti kasihtau ke gw dulu supaya gw bisa kasihtau ke guru.

HP-nya juga gak aktif lagi.

Atau mungkin dia kesiangan kali ya.

\/\/\/\

AUTHOR POV

Sekarang sudah saatnya untuk para murid menikmati waktu istirahat mereka.

Sepasang kekasih yang merupakan couple terpopuler di sekolah itu pun sedang bermesra-mesraan di tengah kantin. Si cewe sedang mengaitkan lengannya ke lengan pacarnya dan ia menaruh kepalanya di bahu cowonya.

“Kenapa Aaron sayang? Kamu lagi ada pikiran ya?” tanya Isabela sambil mengelus wajah tampan Aaron.

“Gak apa-apa kok honey,” balas Aaron yang tentunya berbohong. Karena ia sedang memikirkan seseorang yang telah memberikan kejutan-kejutan pada hari-hari yang dijalaninya belakangan ini.

AARON POV

Dia dimana ya?

Perasaan kemarin dia baik-baik saja tuh...
Dia gak keliatan pucat atau lagi sakit tuh.

Eh...
Tapi kenapa gw nyariin dia coba?

Aneh.

AUTHOR POV

Di kelas Aaron, sedang tidak ada pelajaran karena gurunya sedang absen.

Biasanya di saat-saat ini, Aaron pasti hang out sama pacarnya itu atau sama sahabat karibnya. Tapi sekarang, ia bahkan tidak memikirkan mereka berdua. Lagi dan lagi pikirannya sedang mengira-ngira di mana gadis gendut yang telah membuatnya terheran-heran belakangan ini.

Jari-jarinya sedang meneliti foto yang ia ambil secara diam-diam itu. Ia secara tidak sadar telah membuat sebuah senyuman manis hanya karena melihat wajah bahagia dari gadis gendut yang sangat sulit untuk ia taklukkan itu.

“Kamu kenapa gak masuk sih ... aku jadi kangen tahu gak,” ucap Aaron sambil memandangi dan mengusap layar handphonenya yang tengah menampilkan wajah Beneta yang tengah tersenyum itu.

Namun, ia tidak menyadari bahwa ada sepasang mata yang telah memandangnya dan sudah mengepalkan tangannya geram.

“Tunggu aja apa yang bakal gw lakuin babi,” geram orang itu.

\/\/\/\

BELINDA POV

Dia kenapa gak ngabarin gw sih?????!!!

Awas aja kalau misalnya gw ketemu dia.

Gw bakal langsung pukulin tuh orang.

Dan gw sampe gak nyadar ternyata gw udah nangis.

AUTHOR POV

“Dimana sih kamu sahabat ku?” lirih Belinda sambil memandang langit yang sedang mendung itu.

“Kenapa kamu, hmm?” tanya Anthony mencoba untuk mengibur Belinda

“Tentang Beneta,” lirih Belinda.

“Kenapa Beneta, emangnya?” tanya Anthony heran.

“Dia gak masuk, Thon. HP-nya juga gak bisa dihubungi,” ungkap Belinda sambil menangis pelan.

“Udah ... jangan berprasangka buruk dulu,” ucap Anthony sambil memeluk Belinda.

“Anthony,” panggil Belinda.

“Kenapa?” tanya Anthony.

“Temenin gw ke rumah ortunya Beneta. Gw mau tau kenapa dia gak masuk sekolah hari ini,” tegas Belinda.

“Ok,” balas Anthony.

\/\/\/\

Setelah murid-murid diperbolehkan untuk pulang, Belinda sudah menunggu Anthony di depan mobil milik Anthony.

“Maap. Nunggunya lama ya?” tanya Anthony.

“Enggak kok. Udah yuk,” balas Belinda. Lalu, ia langsung masuk ke mobil Anthony.

Detik itu juga, Anthony masuk ke mobilnya dan langsung mengendarakan mobilnya sesuai dengan arahan dari Belinda. Sepanjang perjalanan, wajah Belinda sudah pucat sangking khawatirnya ia dengan sahabat karibnya yang semok itu.

Anthony hanya bisa diam saja. Bukan karena ia tidak mau untuk menenangkan Belinda, tapi karena ia mungkin juga melakukan hal yang sama jika berada di posisi yang sedang Belinda alami saat ini, dan sepertinya Belinda sedang memerlukan waktu untuk menenangkan dirinya.

\/\/\/\

Saat mereka berdua sudah sampai di rumah Beneta, mereka langsung mengetuk pintu rumah Beneta.

Namun, butuh beberapa menit untuk pintu yang berada di hadaapan mereka ini terbuka. Terlihatlah ayah Beneta yang sudah sangat lemas.

“Kenapa om? Kok lemes banget?” tanya Belinda khawatir.

“Beneta ... hilang,” lirih ayahnya Beneta sambil meneteskan cairan bening dari matanya.

Belinda yang merupakan sahabat karib Beneta langsung menangis dan kakinya tiba-tiba langsung lemas dan Belinda langsung tersungkur saat itu juga.

Setelah ayah Beneta melihat keadaan Belinda yang mengenaskan itu, ia mempersilahkan Belinda untuk masuk ke rumah.

“Jadi gimana om ceritanya Beneta bisa hilang?” kata Belinda.

Lalu, ayah Beneta menjawab pertanyaan Belinda dengan sejujur-jujurnya dan terakhir, ayahnya Beneta berkata “Tolong doain Beneta ya, nak.”

Lalu Belinda hanya mengangguk-anggukkan kepalanya dengan keadaan matanya yang masih mengeluarkan cairan bening itu dan melangkahkan kakinya ke arah pintu dengan sempoyongan dan hatinya yang terasa kosong karena kenyataan yang dialaminya sekarang.

\/\/\/\

𝙺𝚊𝚕𝚊𝚞 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚊𝚗 𝚜𝚞𝚔𝚊𝚔 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚌𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊 𝚒𝚗𝚒 𝚍𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝𝚒 𝚐𝚠 𝚞𝚝𝚔 𝚗𝚐𝚎𝚕𝚊𝚗𝚓𝚞𝚝𝚒𝚗 𝚌𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊 𝚒𝚗𝚒....
𝙹𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚕𝚞𝚙𝚊 𝚍𝚒𝚔𝚕𝚒𝚔 𝚒𝚔𝚘𝚗 𝚋𝚒𝚗𝚝𝚊𝚗𝚐𝚗𝚢𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝚔𝚘𝚖𝚎𝚗.... 𝚔𝚘𝚖𝚎𝚗 𝚊𝚙𝚊 𝚊𝚓𝚊 𝚋𝚘𝚕𝚎𝚑 𝚔𝚘𝚔 ;)

ᴍᴀᴋᴀꜱɪʜ ʙᴀɴɢᴇᴛ ᴜɴᴛᴜᴋ ꜱᴜᴘᴘᴏʀᴛ ɴʏᴀ ʏᴀ ɢᴇɴɢꜱ!!

𝙄𝙩 𝙢𝙚𝙖𝙣𝙨 𝙖 𝙡𝙤𝙩 𝙩𝙤 𝙢𝙚!
𝙎𝙚𝙚 𝙮𝙤𝙪 𝙞𝙣 𝙩𝙝𝙚 𝙣𝙚𝙭𝙩 𝙘𝙝𝙖𝙥𝙩𝙚𝙧!







✓Impossible Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang