*✧・゚:*『 32 』 *:・゚✧*:

1.7K 94 13
                                    

AUTHOR POV

Setelah beberapa menit, Aaron akhirnya sudah tidak menangis lagi. Namun, sekarang mukanya sudah memerah. Matanya juga agak bengkak. Jangan lupakan juga tentang hidungnya yang masih memerah.

“Udah nangisnya?” tanya Beneta lembut.

“Udah,” jawab Aaron sambil menganggukkan kepalanya.

“Gw bisa dijadiin tempat curhat kok kalau misalnya lo mau ... tapi kalo gak mau juga gak ap—“ ujar Beneta yang dipotong oleh Aaron.

“Enggak ... gw mau curhat ke lo,” potong Aaron.

“Ya udah ... coba kasih tau ke gw,” ucap Beneta yang setelahnya langsung duduk di samping Aaron.

“Jadi sebetulnya ... gw nyesel banget sama perbuatan gw. Gw itu nyesel karena udah ngegunain Isabela supaya gw juga bisa ikutan populer kaya dia. Pas gw tahu dia ngelakuin itu. Gw jadi nyesel sendiri karena udah gak ada di samping dia sebagai orang yang berstatus sebagai pacarnya. Walaupun gw gak beneran suka sama dia. Gw cuman sukak sama penampilan luarnya saja. Gw gak suka sama perlakuan dia yang kayak begitu. Bahkan dia rela nyulik lo hanya karena obsesinya dia ke gw,” curhat Aaron.

“Ya udah ... lo emang kagak bisa ngelakuin apa-apa lagi soal masa lalu lo. Lo jangan sampe ngelakuin hal itu lagi aja okehh?” tanya Beneta yang bertujuan untuk menceriakan kembali suasana yang sudah suram itu.

“Okeh beb,” goda Aaron.

“Yah elah ... sifat aslinya udah keluar lagi nihh,” ucap Beneta jengkel. Setelah itu, ia langsung saja melangkahkan kakinya ke luar pintu gudang tersebut. Aaron yang melihat pergerakan Beneta langsung saja mengikuti pergerakan gadis tambun itu.

Beneta benar-benar tidak sadar kalo misalnya si Aaron udah ngikutin dia dari belakang. Beneta masih saja tetap melangkahkan kakinya ke arah kantin sekolah. Saat ia masuk area kantin, sudah banyak pasang mata yang melayangkan pandangannya ke arahnya dan ke arah orang yang di belakangnya. Beneta pun mengikuti arah pandangan mereka.

Dan dia....



Sangat.


Sangat.



Terkejut.











Di depannya sekarang ada si Aaron yang tengah bertekuk lutut di depannya dengan salah satu tangannya yang sedang memegang sepasang gelang yang terlihat seperti gelang buat para couple. Gelang itu bukan gelang yang mahal banget sepertinya, tapi tidak terlihat seperti murahan juga. Sesuai dengan seleranya Beneta.

Beneta hanya bisa membuka mulutnya lebar-lebar dan ia bahkan tidak tahu mau ngomong apa. Ia tidak bisa mempercayai apa yang sedang terjadi sekarang. Bahkan tidak pernah terbesit di pikirannya kalau misalnya ia akan ditembak oleh manusia setampan Aaron.

“Aku menyukai kamu karena dirimu begitu sederhana. Namun, kesederhanaan itu sangat istimewa di mataku. Kesederhanaan itu akan sempurna jika kamu yang menjadi spesial di hatiku. Jadi ... apakah kamu bersedia untuk menjadi yang spesial di hati seorang Aaron Alcander?” ungkap Aaron disertai dengan wajah penuh harapnya.

Setelah Aaron berkata seperti itu, seisi kantin langsung heboh dan meneriakkan Beneta agar gadis tambun itu bisa menerima pernyataan cinta Aaron itu karena melihat cara nembak Aaron yang so sweet banget kata mereka.

✓Impossible Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang