*✧・゚:*『 14 』 *:・゚✧*:

1K 92 13
                                    

AUTHOR POV

“Lama ya nunggunya sayang? Maap ya,” ujar Aaron dengan nada memelas sambil melakukan pout pada bibirnya itu.

“Enggak kok sayang ... gak apa-apa. Aku setia kok,” balas Isabela dengan senyum manisnya yang melukis bibirnya itu.

“Ya udah yuk, pulang. Kamu udah selesai kan makannya?” tanya Aaron.

“Udah kok ... yuk,” ucap Isabela sambil mengaitkan lengan rampingnya itu di tangan kekar milik Aaron.

Mereka berdua pun langsung pergi dari restoran itu. Pastinya, Aaron sebagai pacar yang baik, ia harus mengantar pulang Isabela dulu.

★・・・・・・★

Sekarang sudah pukul setengah enam pagi dan sudah waktunya untuk Beneta bangun dari tidur nyenyaknya itu supaya ia bisa bersiap-siap untuk pergi ke sekolahnya.

Setelah ia selesai bersiap-siap, ia langsung memakan sarapan paginya dan berangkat ke sekolah bersama bapaknya.

★・・・・・・★

Setelah ia sampai ke sekolahnya, matanya sangat sulit untuk dibuka.

Kenapa?

Ya jelas lah...
Karena kemarin dia tuh nonton drakor sampe jam dua pagi.
Kan geblek ya.
Udah tau besok sekolah malah nekat nonton drakor sampe jam dua pagi.

“Tumben lo lemes pagi ini. Biasanya lo yang paling heboh,” cengir Belinda saat melihat sahabat kesayangannya itu masuk ke dalam kelas dengan postur tubuh yang membungkuk dan kedua matanya yang kebuka ketutup.

“ Udah lo diem dulu. Gw mau tidur dulu bentaran. Jangan ganggu gw,” pungkas Beneta.

★・・・・・・★

Setelah pelajaran pertama mereka berakhir, Belinda langsung menghampiri Beneta dan bertanya tentang perihal yang tadi pagi itu.

“Woy. Lu kenapa sih tadi pagi? Lagi ada masalah?” tanya Belinda khawatir jika ada sesuatu yang menimpa sahabatnya itu. Padahal mah... sahabatnya itu aja yang nekat nonton drakor sampe pagi.

“Kagak elah ... santai aja lu. Gw kayak begini gara-gara kemarin gw nonton drakor sampe jam dua pagi,” ungkap Beneta jujur sambil menampilkan cengiran di wajahnya itu.

“Ya elah ... kirain gw apa ... karena lo kayanya masih ngantuk banget. Jadi, lo mau nitip apa? Gw soalnya mau ke kantin,” ujar Belinda.

“Jus mangga aja satu,” jawab Beneta.

“Ok,” balas Belinda.

Selepas kepergian Belinda, gadis gendut itu langsung melipat tangannya di atas meja dan menjadikan tangan gendutnya itu sebagai bantal untuk dia bisa tidur. Namun semua rencanya gagal karena ada seseorang yang mengetuk-ngetuk mejanya.

“Gw mau kasih tau lo sesuatu,” tutur Aaron.

“Astaga ... bisa gak sih sekarang aja lo keluar dulu jangan ganggu gw. Gw lagi ngantuk banget tau gak,” tandas Beneta. Namun, hal itu tidak membuat Aaron menjadi takut atau apa. Malah sebaliknya, ia lebih bersemangat untuk menjahili Beneta.

✓Impossible Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang