*✧・゚:*『 13 』 *:・゚✧*:

1.1K 85 9
                                    

AARON POV

Kayaknya, akhir-akhir ini ada yang mengendalikan gw deh. Semenjak ada kehadiran Beneta di hidup gw. Gw bahkan gak tau kenapa gw membuntuti dia sekarang. Kayak... ada yang mendorong gw untuk membuntuti dia. Aneh bgt gak sih?

Namun, satu yang gw tau. Dia berbeda dari yang lain.

Mungkin karena itu lah, gw agak penasaran dengan dia.

AUTHOR POV

Beneta sama sekali tidak sadar bahwa dari tadi ada yang membuntuti dia. Ia terlihat masih bersenandung ria.

Setelah beberapa menit Beneta berjalan santai, matanya memandang sebuah rumah makan padang. Di spanduk rumah makan padang itu, tertulis bahwa rumah makan padang itu menjual seporsi nasi padang beserta lauknya dan lalapnya dengan harga yang murah, yaitu dengan harga sepuluh ribu saja.

Mata Beneta langsung berbinar-binar ketika ia memandang harga dari seporsi nasi padang tersebut. Langsung saja, ia melangkahkan kakinya ke dalam rumah makan padang itu dan memesan makanan yang mau ia makan.

Aaron yang melihat tindakan Beneta ini terkejut. Ia langsung memikirkan mantan-mantan pacarnya yang sudah tidak terhitung itu. Pastinya, tidak ada satupun dari mereka yang mau diajak ke sebuah rumah makan padang yang sederhana ini. Lagi dan lagi, Aaron dibuat terkejut dengan tindakan Beneta ini.

Langsung saja ia melangkahkan kaki jenjangnya ke dalam rumah makan padang itu dengan tujuan untuk memata-matai Beneta. Sebelum masuk ke rumah makan itu, Aaron tak lupa untuk mengambil hoodie hitam miliknya untuk menutupi wajahnya.

Aaron memilih meja yang tidak terlalu jauh dari Beneta berada. Jadi, ia bisa mendengar pesanan Beneta.

"Mas ... saya mau mesan satu porsi nasi padang. Lauknya rendang dan telor dadar ya," ucap Beneta ramah.

"Siap neng ... ditunggu ya," balas pekerja yang melayani Beneta tadi.

"Iya mas," jawab Beneta.

Saat Aaron masuk ke rumah makan itu, ada pelayan yang langsung melayani Aaron.

"Mau mesen apa, mas?" tanya pelayan itu ke Aaron.

Aaron hanya ke sini untuk memata-matai Beneta. Jadi, ia hanya memesan minuman saja, deh. Aaron lalu menjawab pelayan itu dengan mengatakan "Es teh manis aja satu, mas."

"Oke deh, den. Ditunggu ya," balas pelayan itu.

Aaron hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum simpul ke arah pelayan yang melayaninya tadi.

Setelah pelayan itu pergi dari hadapan Aaron, ia langsung mengarahkan pandangan matanya ke arah Beneta yang tengah memandang seorang pelayan yang sedang menyiapkan pesanan yang tadi Beneta pesan.

"Nih neng, selamat menikmati ya," ucap seorang pelayan lembut sambil memberikan pesanan Beneta.

"Iya mas, makasih ya," balas Beneta ramah sambil tersenyum ramah.

Langsung saja Beneta memakan makanan yang ada di depannya itu dengan sangat lahap. Terlihat dari cara makannya yang agak berantakan dan setiap suapan yang masuk ke dalam mulutnya itu agak besar.

✓Impossible Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang