Alanna masih memikirkan apa yang denis katakan kemarin kepadanya. Dia masih sangat penasaran, apakah Al sudah benar benar tidak punya perasaan lagi kepada Tasya? Atau mungkin masih sama seperti perasaan nya yang dulu selalu menunggu Tasya dan masih mempunyai perasaan kepada Tasya?.
"Pecah lama lama kepala Gue kalo buat mikirin soal kaya gini." Keluh Alanna, dan diapun membaringkan tubuhnya di king size bewarna pink itu.
Tok tok tok.
"Siapa?" Tanya Alanna dari dalam kamar.
"Pengagum Rahasia" jawab nya di balik pintu kamarnya Alanna. Sepertinya Alanna mengenali suara itu, dan itu suara Denis.
"Gue kerjain balik ahh!!" Ucap Alanna yang segera bangkit dari tempat tidurnya.
Perlahan Alanna menutup jendela kamarnya dan mematikan semua lampu termasuk lampu kamar mandinya juga, dia pun membuka selotan pintu kamarnya yang Alanna selotkan tadi secara perlahan. Agar Denis tak tahu kalau Alanna sedang membuka selotan pintu kamarnya, dan sudah semua kini Alanna memakai bedak bayi yang selalu dia pakai ketika berangkat sekolah. Tapi Alanna memakainya secara berantakan dan seperti boneka anabelle mungkin agar terlihat seram Ck!, lalu Alanna pun memakai lipstik yang tidak pernah dia pakai. Dia mengoleskan lipstik itu di bagian kelopak mata dan di bagian kantung matanya agar terlihat lebih menyeramkan. Setelah itu Alanna berdiam di balik pintu, pas banget Alanna memakai baju tidur bewarna putih. Jadi terlihat sekali seperti hantu di kamar Alanna, suara cekrekan pintu dan suara Denis pun terdengar.
"Alanna? Gue masuk ya?"
Cekrek...
"Lah kok sepi? Barusan Gue denger suara dia nyahut deh." Ucap Denis heran.
"Terus kenapa kamarnya gelap gini? Yang Gue denger tadi ga salah kan? Kata tante Melly juga Alanna ada di kamarnya, mana mungkin Tante Melly.." belum melanjutkan ketika Denis menengok ke arah belakangan pintu kamar Alanna, disanah ada sosok mengerikan.
"Ha-Ha-HANTUU!!!" Denis pun keliar kamar Alanna terlihat sekali syok atas apa yang dia lihat tadi dan Denis pun tidak langsung percaya bahwa itu adalah hantu, dia juga berfikir bisa jadi Alanna sedang menjailinya. Biasanya itu yang Alanna lakuin waktu kecil, saat Denis bersikap jail kepada Alanna dan Alanna akan selalu membalas kejailan nya Denis.
"Gue di Prank ini mah!" Ucap Denis sedikit geram.
"Gue kerjain balik ahh.." Denis pun teriak teriak meminta tolong dan Denis pura pura terjatuh dari tangga rumah nya Alanna. Ketika Alanna mendengar suara Denis kesakitan dia langsung keluar dan menyalakan lampu lampu kamarnya.
"Denis!! Denis!! Lo gapapa?" Ucap Alanna panik, lalu Alanna menuruni tangga melihat keadaan Denis yang kesakitan memegang kepalanya.
"Parah Lo ya Gue.."
"Lo kenapa?"
"GUE BISA BISA GEGER OTAK TAU GA!!"
"LO BENER BENER Y BUAT JANTUNG GUE KAGET! LO JAIL BANGET TAU GA SI?!" Alanna kaget dibentak oleh Denis seperti ini, biasanya Denis tidak pernah bersikap kasar seperti ini oleh perkataannya.
"I-iya Denis, Alanna minta maaf, tadi cuman bercanda Denis.." Jawab Alanna yang terlihat sangat menyesal atas perbuatan nya.
"Jadi yang tadi hantu itu Lo? Lo yang jadi Hantunya? Serius?" Tanya Denis sama masih terlihat marah kepada Alanna.
"Iya itu Gue.. Gue minta maaf ya? Gue cuman bercanda ga bermaksud buat Lo jadi jatuh begini dari tangga." Kini Alanna semakin bersalah atas perbuatannya, padahal Denis hanyalah membalas perbuatan Alanna yang sangat jail itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alanna(On Going)
General Fiction"Gadis cantik dan pintar serta penyabar ini bernama Alanna Azzura Mahardika.Putri tunggal dari seorang pengusaha kaya raya yang terkenal dengan bisnis yang mereka pegang di jakarta, anak tunggal dari mereka yaitu Alanna mengidap penyakit Kanker Hati...