Alanna sempat memikirkan bagaimana dia bisa membuktikan bahwa Al sudah tidak mempunyai perasaan apapun terhadap Tasya. Bahkan tiga hari ini Alanna menghindari Al, Alanna tak ingin berbicara dengan Al.
Ini adalah Ujian terakhir bagi SMA PELITA, yang di isi oleh mapel Ekonomi, Prakarya, dan Penjaskes.
Lima menit yang akan datang bell masuk akan segera berbunyi, sekarang Alanna bergegas menuju kelas. Sedari tadi Alanna hanya melamun dan duduk di pinggir kolam ikan yang berada di taman sekolahnya. Alanna berjalan melewati koridor kelas 10A , ketika berbelok Alanna menabrak seseorang. Dan itu Alvaro.
"Sorry." Ucap Al, Al tidak menyadari bahwa yang menabraknya adalah Alanna. Saat Al beralih menatap Alanna, Alanna yang hendak pergi meninggalkan Al kini terhenti oleh tangan Al yang mencegah Alanna untuk pergi.
"Alanna?." Panggil Al. "Kita perlu bicara sebentar. Lo gabisa bertingkah seperti ini terus sama Gue!" Kata Al yang sedikit tegas kepada Alanna.
"Alanna buru buru sebentar lagi bell masuk Ka! Alanna gamau telat masuk ruangan." Jawab Alanna.
"Sebentar aja, Gue mau nanya. Kenapa Lo seolah olah menghindar dari Gue? Apa salah Gue.?" Sepertinya pertanyaan Al sekarang lebih serius di bandingkan kemarin kemarin yang Alanna jawab angkuh.
"Ka Al gada salah apa apa kok.. Yaudah Alanna mau ke kelas dulu, udah kan nanya nya?."
"Ini pasti ada yang ga beres, Gue bakalan cari tahu kenapa Lo bersikap seperti ini sama Gue." Kata Al.
"Memang nya Ka Al siapa? Alanna juga kan bukan siapa siapanya Ka Al bukan?."
"Lo kan.." seketika ucapannya berhenti dan Al berfikir mungkin ini bukan waktu yang pas untuk dia membahas soal perasaan nya, yang mesti Al bahas adalah. Kenapa bisa Alanna menjauhinya seperti ini.
"Yaudah Ka, Alanna permisi ke kelas." Alanna pun berjalan meninggalkan Al, Al hanya menatap kepergian Alanna.
"Sungguh aneh." Gumam Al.
.
Kini semua murid sedang fokus mengisi soal soal ujian yang di berika pengawas. Alanna tidak fokus untuk hari ini, karena dia terus memikirkan Al.Alanna pun berfikir, dia tidak tega menjauhi Al. Dan Al memang tidak punya salah apapun kepada Alanna, tapi Alanna hanya ingin membuktikan saja. Apakah Al bener bener tidak punya perasaan lagi terhadap Tasya atau masih mempunyai perasaan yang sama.
Mapel yang sekarang di kerjakan oleh siswa kelas 11A adalah mapel Ekonomi, Alanna tidak mempersulit mapel tersebut. Dia tetap mengisinya dengan benar, Alanna kembali fokus terhadap soal ujiannya. Dia tidak mau nilai nya turun hanya karena memikirkan Al.
Satu jam sudah semua murid menyelesaikan soal soal tersebut, sekarang waktunya bell istirahat. Alanna berniat untuk tidak pergi ke kantin, karena dia nyakin pasti akan ada Al di sanah. Alanna pun mengeluarkan kotak bekalnya yang telah di siapkan oleh Melly untuk Alanna di sekolah, dia makan hanya sendiri karena Dewi tidak membawa bekal dari rumah. Dan Dewi pun pergi ke kantin bersama Sasi.
"Alanna." Panggil seseorang dari depan pintu kelasnya, dan berjalan menghampiri Alanna.
"Ka Al? Ngapain ke sini?."
"Nemenin Lo makan, yaudah dimakan rotinya." Jawab Al menyuruh Alanna memakan roti yang dia bawa dari rumahnya.
"Ka Al pergi aja, Alanna sendiri juga bisa."
"Gua gabisa sendiri tanpa Lo." Ucap Al sambil menatap Alanna, kini keduanya saling menatap.
"Yaudah Alanna aja yang pergi kalau begitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Alanna(On Going)
Fiksi Umum"Gadis cantik dan pintar serta penyabar ini bernama Alanna Azzura Mahardika.Putri tunggal dari seorang pengusaha kaya raya yang terkenal dengan bisnis yang mereka pegang di jakarta, anak tunggal dari mereka yaitu Alanna mengidap penyakit Kanker Hati...