[Author's POV]
"Nagisa...Aku tidak tahu kalau masa lalu Nagisa begitu menyedihkan...Apalagi orang yang kau suka, berkata-kata kejam seperti itu padamu..." ujar Aki sambil merenggut garpu mungil untuk memotong puding itu. Nagisa menggelengkan kepalanya dan tersenyum, "Aku tidak pernah berpikir itu masa lalu yang menyedihkan" balas Nagisa. "Kenapa begitu? Aku tahu Nagisa memang orang yang baik hati, bahkan kau begitu pemaaf dan luar biasa, tapi kalau kau berpikir itu bukan masa lalu yang menyedihkan...aku rasa tidak bisa menerima...Diperlakukan seperti itu oleh orang yang kau sukai, lalu bertemu Naoya-san yang tidak memperdulikan perasaanmu...Itu sungguh menyesakkan di hati bukan?" Aki menunduk dan menyembunyikan raut wajahnya yang berubah sedih hanya karena memikirkan bagaimana orang-orang memperlakukan Nagisa. Si kembar Rina dan Runa berhenti menyendok puding mereka, lalu menatap Aki, kakak mereka. Nagisa beranjak dari tempat duduknya lalu menghampiri Rina dan Runa, ia memotong sisa puding di mangkuk mereka lalu menyuapkan potongan besar pudding itu kepada Rina. Dengan senang hati Rina menyambut Nagisa, melahap puding itu dengan bersemangat. Runa yang melihat saudara perempuannya diberi suapan pudding, menarik baju Nagisa, meminta perhatian. Nagisa tertawa kecil dan memotong, potongan besar pudding lalu memberikan potongan besar itu pada Runa yang tidak kalah bersemangatnya.
"Nagisa..." Aki mengangkat wajahnya dan menatap Nagisa yang sama sekali tidak terlihat sedih, meskipun ia baru saja menceritakan kisah yang membuat dada Aki terasa sesak. Orang lain yang mendengar ceritanya saja bisa meneteskan air mata, apalagi Nagisa yang menjalani hidup pahitnya itu. Nagisa bergeser dari posisinya lalu menghampiri Aki, berjongkok di depan Aki dan menggenggam tangannya.
"Seusai hujan dan badai, matahari bersinar terang menghangatkan semuanya. Aku pernah berpikir aku orang yang paling menyedihkan, tapi sebenarnya masa laluku adalah masa lalu yang indah" ujar Nagisa, "Ketika orang lain tanpa hambatan bisa mencintai satu sama lain, aku harus berjuang untuk mencintai orang yang tidak mencitaiku. Kedengarannya menyedihkan, tapi sebenarnya aku belajar banyak. Ketika orang yang dengan mudah perasaannya terbalaskan, mereka tidak tahu seberapa penting arti cinta itu. Dengan mudah diucapkan lalu dengan mudah mendapat balasan. Aki-chan, masa laluku, membentuk diriku yang sekarang ini. Ketika aku mengatakan cinta dan mendapat balasan, aku merasa begitu bahagia. Karena itu aku bersyukur untuk masa lalu yang menyedihkan itu. Aku bisa menghargai cinta dengan sungguh-sungguh" balas Nagisa. Aki hanya bisa menatap pria yang lebih pendek beberapa senti darinya itu tersenyum begitu tulus. Seolah-olah ia menjalani hidup yang paling membahagiakan.
"Bukankah Aki-chan juga seperti itu?"
"Eh?"
Aki menatap Nagisa heran, ia tidak begitu paham maksud dari pertanyaan Nagisa. "Bukankah dari masa lalu Aki-chan yang begitu berat, Aki-chan menjadi begitu bahagia? Dari seorang pemuda tunawicara yang harus bekerja keras dan merawat keluarganya, Aki-chan paham betul arti keluarga, karena itu, bagi Reo yang tidak pernah merasakan rasa sesungguhnya dari keluarga, bisa merasakan hal itu bersama dengan Aki-chan. Aki-chan yang tidak bisa bicara, menjadi bisa bicara, karena itu yang Aki-chan ucapkan adalah hal-hal yang baik. Karena dari masa lalu yang berat, Aki-chan tumbuh jadi pemuda yang menawan, yang penuh pengertian, yang baik dan sopan, yang bekerja keras dan mandiri. Bukankah masa lalu itu indah?"
Aki menggenggam tangan Nagisa, lalu mengangguk. "Nagisa memang hebat" ujar Aki. "Hehe, aku tidak hebat, tapi Lu-chan yang hebat" balas Nagisa. "Luca-sama?" Nagisa mengangguk. "Dia yang merubah hidupku, dia bilang "Aku mencintaimu, dahulu, sekarang dan yang akan datang. Karena mereka semua adalah satu, yaitu diri mu yang sesungguhnya". Masa lalu yang pedih karena dikhianati, membentuk diriku yang sekarang yang lebih berhati-hati, dan masa yang akan datang, akan menjelaskan ku dengan siapa aku bisa menjadi bahagia" ujar Nagisa.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Love That Can't be Alone [ 2 ]
RomanceBanyak orang bilang, "Orang yang memiliki senyuman paling indah adalah orang yang memiliki luka paling dalam" Dihantui masa lalu yang menyakitkan Ninomiya Nagisa (20) sukses menjadi model terkenal di Jepang. Tidak ada satu wanita atau pria yang mamp...