Chapter 15

7.3K 657 71
                                    

Giyuu's POV

Kami sedang bergerak menuju markas para iblis sekarang.
Bersiap untuk menghadapi dalang di balik segala kekacauan ini.

"Kibutsuji Muzan."

Kuucap namanya dengan menggeram.

Dia telah membunuh kakakku, kemudian Sabito, sekarang apa?
Dia sudah mengambil Tanjiro.

Dia pasti melakukan hal buruk padanya.
Aku harus segera menyelamatkan Tanjiro.
Apapun yang terjadi, walau aku harus mati sekalipun.

"Kwakk! Sebentar lagi kita akan mencapai kediaman para iblis, Kwaak kwaak!!"

Seekor gagak berputar-putar diatas formasi para pilar, mengabarkan posisi kami yang sudah dekat dengan tempat itu.

"Aku tak sabar untuk mencincangnya!"

Shinazugawa Sanemi, sang pilar angin, tak sabar untuk menghadapi pertarungan luar biasa ini.

"A-apa kita bisa menang?"

"Tentu saja! Kita pasti akan menyelamatkan dia!"

Zenitsu, Inosuke, teman Tanjiro, mereka juga berniat untuk menyelamatkannya dari genggaman sang raja iblis.

"Baiklah semua, mari kita lakukan yang terbaik!"

Kanroji membakar semangat para pilar juga kakushi yang bergerak ke arah kediaman para oni.

"Tunggu aku, Tanjiro.."

Bisikku mendoakan keselamatannya.

Kami berpencar, berbagi regu untuk membunuh para iblis bulan atas sebelum mencapai Muzan.

Saat aku berjalan melewati lorong tak berujung, sebuah ledakan muncul dari ruangan disebelahku.
Memancarkan kekuatan yang begitu dahsyat.

"B-bukannya itu... TANJIRO-SAMA?!"

Ucap seorang kakushi yang melihat sosok itu lebih dahulu.

Seorang laki-laki yang kukenal jelas sebelumnya, orang yang selalu membuat orang lain nyaman dengan kehangatannya.

Kini berdiri di depanku dengan lensa iblis.
Menatapku dengan aura haus darah yang terasa sampai menusuk kulit.

"T-tidak mungkin..."

Apa aku terlambat?

Apa lagi-lagi aku terlambat?

Tanjiro mengamuk setelah melihat sosokku.
Dia berlari dan menyerang ke arahku dengan pernafasan air dan pernafasan matahrari yang belum pernah kulihat sebelumnya.

"Tanjiro, sadarlah! Ini aku, Giyuu!!"

Dia tak mendengarku, justru dia semakin mengamuk setelah mendengar namaku.

Dia telah menjadi iblis sepenuhnya.
Bahkan dia tak bisa mendengar apa yang orang lain ucapkan.
Dia hanya memiliki satu tujuan, sama seperti iblis lain.

Membunuh manusia yang ada.

Aku tak mampu untuk menebas Tanjiro.
Dia tak bersalah, dia tak boleh mati.
Tapi dia sudah diluar kendali.

Apa yang harus kulakukan?

Apa aku harus menabasnya?

Belum saja jawaban muncul, seorang wanita menendang Tanjiro.
Membuat anak itu terlempar jauh dariku.

Dia menghajar Tanjiro sambil menyadarkannya dari genggaman pikiran iblis.

"Kakak, sadarlah! Ini aku, Nezuko! Kakak, kumohon!"

Dreams (Muzan x Tanjiro) || Kimetsu no yaibaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang