After ending

6.7K 640 56
                                    

Author's POV

KRIIINGG!!!

Jam weker berdering, membangunkan seorang laki-laki yang masih bergelut dalam ranjang.

Tangannya meraba permukaan meja, mencari-cari benda penyebab suara bising itu.

Perlahan matanya terbuka setelah meraih jam wekernya.
Lensanya seketika melebar saat melihat kemana jarum jam menunjuk.

"Aku bisa terlambat!!"

Anak itu bergegas menuju kamar mandi, mengganti baju, mengambil tas, lalu pergi ke lantai satu.
Dimana sepotong roti sudah tersaji di atas piring.

Dia langsung menggigit roti itu, sembari berlari menuju pintu rumahnya.

"Ayah, ibu, Aku berangkat!"

Kling!

Pintu rumah ditutupnya, sebuah papan 'open' sampai bergoyang karenanya.

Anak itu pergi ke arah jalan raya, berlari menjauh dari rumah yang juga digunakan sebagai toko roti.

'Kamado bakery'

====================

Kota Tokyo terasa begitu ramai walau di pagi hari.
Berbagai orang berprofesi berbeda menyebrang di perempatan lampu merah.

Sambil melihat ke arah jam tangan, dia menunggu lampu merah berubah menjadi hijau.
Kemudian dia berlari ke suatu jalan yang mengarah ke sekolahnya, Kimetsu Gakuen.

Belum juga kakinya menginjak tanah sekolah, sebuah halangan muncul di jalan itu.
Sebuah keramaian yang terdiri dari wanita dewasa, menghalangi jalannya menuju sekolah.

"Apa yang terjadi?"

Para kaum hawa itu seperti menunggu sesuatu, sesuatu yang tentu tak diketahui anak itu.

"Kudengar artis itu akan datang kemari."

"Serius? Ya tuhan, aku tak percaya ini! Dia itu artis yang booming lho di bulan ini."

"Hey, lihat! Dia sudah datang, KYAAA!!~"

Sebuah mobil Limo berhenti di depan kerumunan itu.
Seketika membuat para wanita itu bersorak setelah mendapati seorang pria muncul dari dalam mobil.

Pria itu bersurai hitam dan berkulit pucat, dia menggunakan kacamata hitam untuk menyamarkan wajahnya.

"Aku tak punya waktu untuk ini, aku harus bergegas ke sekolah."

Anak itu teringat dengan kepentingannya.
Dia berusaha melewati kerumunan itu, tapi justru terseret semakin dalam.

"P-permisi, saya hanya ingin lewat!"

Sekuat apapun dia mengatakan itu, para wanita itu tak memerdulikannya dan justru mendorongnya, membuatnya tersungkur di jalan berkarpet merah.

"Aduh!"

Dia berusaha bangkit dari tempat, hingga seorang pria mengulurkan tangannya, berniat membantu dirinya.

"Kau tak apa?"

Tanpa berpikir panjang, dia menerima uluran tangan pria itu.

"Y-ya, terimakasih."

Namun saat dia berhasil berdiri, tak sengaja wajahnya berjarak begitu dekat dengan pria itu.

"A-anoo.."

Pria itu tak juga melepas tangannya, justru menatap wajah anak itu lebih lama, membuat pipi anak itu sedikit merona.

"Kau--"

Belum juga dia mengucap sesuatu, lebih dahulu anak itu melepas tangannya.
Anak itu sadar jika para wanita menatapnya dengan sinis, bibir mereka mulai membicarakan yang tidak-tidak tentang dirinya.
Seperti mereka tak terima dengan keberadaan anak itu.

"M-maaf! Aku sedang terburu-buru!"

Anak itu berlari menjauh dari kerumunan, menghilang begitu saja dan mengabaikan sosok pria yang terus memanggilnya.

=====================

Tanjiro's POV

Akhirnya, sebentar lagi aku akan mencapai sekolah.
Hanya tinggal beberapa jejak lagi.

Aku mulai memperlambat kecepatanku karena nafas yang semakin memendek.

"Kuharap dia sudah pergi--"

Pikirku begitu, namun saat aku mulai berjalan dengan tenang.

"Oi, tunggu!"

Suara seorang pria terdengar tepat di belakangku.
Bisa kutebak, itu adalah pria tadi.
Pria yang menolongku saat aku tersungkur di karpet merahnya.

Sial, apa dia mengejarku karena aku menghalangi jalannya?
Kalau begitu, lebih baik aku harus kabur darinya!

Aku kembali mempercepat langkah, mengabaikannya yang juga lelah mengejar.

Tap!

Hingga tangannya berhasil menangkap lenganku, menghentikan laju kakiku.

Dia menarikku untuk menatapnya.
Aku baru sadar dia melepas kacamata hitamnya, memperlihatkan wajahnya.

Lensanya yang berwarna merah, menatapku seperti seseorang yang telah lama dicarinya.

"Apa kita pernah bertemu sebelumnya?"

Ucapnya dengan suara sedikit ragu.

===========================
-After ending-

Dreams (Muzan x Tanjiro) || Kimetsu no yaibaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang