Cerpen Delapan🌷

25 3 0
                                    

ULTRAMEN
By: Hasri Yuliana

Nama pena : Sryuliana
Ig : @sryuliana012
Motto : menulislah, karna tulisan akan membuatmu bersejarah

💃💃

"Hp sini, pinjam Ucok!," ucap Ucok kepada Tantenya.

"Apaan? Lu mau apa?," jawab cica dengan nada risih.

Ucok bukannya  menjawab, malah langsung merebut HP itu kemudian berlari ke teman-temannya.

"UCOK KEMBALIIN HP TANTE!," teriak Teriak Cica dari dalam kamarnya.

Ucok adalah bocah 5 tahun yang  masih duduk di bangku taman kanak-kanak. Ia tinggal bersama nenek dan kedua Tantenya yaitu Cica dan Susi.

Cica, merupakan gadis 17 tahun yang masih duduk dibangku Sekolah Menengah Atas, sementara Susi sedang melanjutkan kuliahnya di salah satu universitas di daerah Bulukumba.

Keduanya terlalu muda untuk bergelar "Tante" makanya Ucok  memanggil mereka tanpa embel-embel 'Tante-tantean'.

Bapak dan Ibu Ucok sedang merantau ke Malaysia, setiap hari Ucok  kerjanya cuma membuat para Tantenya teriak sana sini. Ia sudah tahu abjact tetapi belum bisa menulis di keyboard Handphone. Katanya ribet.

"Apa! Kenapa pulang? mana hp gue?," tanya Cica.

"Tolong carikan aku video ultramen," ujar Ucok Sambil melempar Hp itu ke Cica

"Nggak! Gue nggak punya paket data buat main youtube, unlimited facebook doang!

"Yaudah, cari di facebook aja. Ayolah... ayolah..." ujar Ucok memohon.

"Hmm ultramen apa?," kata Cica.
"Nama-nama ultramen! Yehh," ucap Ucok sambil tepuk tangan kegirangan.

"Yang ada tuh nama-nama malaikat! Lu malah nyari nama-nama ultramen, ya ampun anak zaman sekarang yah," ujar Cica frustasi.

"Kan yang di suruh hafal nama-nama malaikat sama guru mengaji. Memangnya Ucok sudah hafal?," tanya Cica.

"Ahh... Ucok maunya nama-nama ultramen, bukan  nama-nama malaikat!," ucap Ucok sambil merengek.

Cica membuka aplikasi facebook-nya kemudian mencari video ultramen.

"Ini dah ketemu. Yang ini kan?," tanya Cica sembari memeperlihatkan salah satu video dari layar handphone.

"Coba Ucok lihat!." Ucok merebut Handphone dari tangan Cica. "Bukan yang ini Ucok maksud," lanjunta lagi sembari mengembalikan handphone ke si empunya.

"Terus apa?."

"Yang ada nama-nama ultramennya, bukan yang itu."

"Ini?"

"Buuukan," pekik Ucok, sambil tangan depan dada.

"Yah mana sih emosi gue, dari tadi nyarinya. Kan sama, ini juga ultramen. Ya ampun!," greget Cica.

"Sini Ucok aja!."

"Nah Ketemu. Cica bodo. Kalah sama Ucok bleeee," Ujar Ucok sambil menjulurkan lidahnya kearah Cica.

"Bodo amat dah! Gue mau nonton."
Ucok  menonton parody ultramen  dengan lagu lily dan gerakan-gerakan ultramen yang lucu seperti joget-joget seperti artis dangdutan. Entahlah siapa yang edit, kurang kerjaan sama sekali.

Ucok baru beberapa hari nonton parody itu, sudah hafal liriknya kemudian nyanyi sana sini.

"Ada ultramen father, ada ultramen mother, ultramen king, ultra seven dan taroooo. Ada ultramen eight  ultramen sexcux ultramen ais. Ultramen Yuliana, jock jek, Bayana, hikari, like, cosmos, elit, lagend, nius. 2×".

[Seputih Melati]🌼✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang