[Seputih Melati]🌼✔

Cerpen Sembilan🌷

MAHKOTA YANG HILANG
By: Hasri Yuliana

Nama pena : Sryuliana
Ig:  @sryuliana012
Wp : Hasri Yuliana
Motto : Menulislah, karna tulisan akan membuatmu bersejarah

👑👑

Plakkk!

"Dasar anak tak tau diri!."

"Berani-beraninya kau mengatakan itu!."

"Sini! kamu kakak akan bunuh anak seperti Kamu!"

"Memalukan!."

Plakkk!

Satu tamparan lagi mengenai pipiku. Ibu hanya diam membisu bibirnya bergetar ketakutan, tak ada satu katapun keluar dari mulutnya. Sekujur tubuhnya kaku dan menegang sampai akhirnya ia jatuh pingsan.

Aku hanya menangis, menangis diperlakukan seperti itu. Ini semua salahku, aku rela di bunuh. Aku anak tak tau malu.

Peristiwa itu menjadi trauma terbesar dalam hidupku. Andai kata paman aku tidak tepat waktu, aku mungkin sudah di bunuh oleh saudaraku, aku mungkin sudah membusuk di neraka.

Yahh itulah aku. Seseorang yang tidak menjaga martabak keluarga, mencoreng nama baik keluarga, semua keluargaku menjauh, semuanya jijik sama aku.

Karna dia... yah karna dia ini semua karena dia!

***

"Kamu besok berangkatnya bareng sama aku yah ke sekolah, aku akan jemput". Cetusnya
"Oke baiklah. Kitakan murid baru jadi tidak boleh terlambat," jawabku.
Pagi harinya dia menepati janji untuk menjemputku.

"Mah, aku duluan yah. Asslamualaikum," ujarku sambil mencium punggung tangan Mama.

"Kamu sama siapa ke sekolah nak? Kok itu laki-laki?," tanya Mama.

"Iya Mah, itu teman baru aku, aku bisa jaga diri kok dia orangnya baik Mah, Mama tenang aja yah," jawabku.

"Yaudah hati- hati."

Begitulah aku dengannya setiap hari boncengan ke sekolah, sampai-sampai tetangga pada gosipin aku.

Katanya "Percuma aku pake kerudung besar, tapi setiap hari boncengan dengan laki-laki yang bukan mahromku.

Teman-teman di sekolah ku juga begitu tapi aku selalu merespon, "Dia itu sepupu aku, jadi wajar kan di bonceng aku."

Entah mereka percaya atau tidak, sebenarnya aku malu selalu di gosipin, malu telah berbohong sama teman-teman.

Semua karena dia! andai saja waktu itu tidak membawaku ke rumahnya untuk kenalan dengan Mamanya semua ini tidak akan terjadi.

"Ma... kenalin ini pacar aku," Ucapnya.

"Aku yang mendengar itu kaget bukan main, selama ini aku hanya anggap dia teman gak lebih!."

Terlanjur! dia sudah kenalin aku dengan Mamanya. Mamanya juga menyukaiku, bahkan hampir tiap hari aku dipanggil untuk main ke rumahnya.

Syahwatku telah mengalahkan imamku!. Aku sebenarnya tidak mau pacaran. Aku tidak mau terjerumus. Nyatanya khimar panjang yang aku kenakan ini tidak mampu menyelamatkanku.

Semua ini bukan salah Khimar panjang! Tapi, salahku sendiri yang sedikit demi sedikit jauh dari sang Pencipta.

Aku futur, seketika aku tidak bisa hidup tanpa dia! Aku terjerumus.

Arrkhhh!

Hari demi hari hubunganku dengan dia semakin  menjadi-jadi. Aku terpengaruh!

Dulu, pegangan tangan saja aku tak mau. Kini aku dengan dia sudah tidak ada batasan lagi. Dia kini sudah lancang memegang tubuhku!.