Jadi?

4.3K 456 95
                                    

Happy reading^^

"Gue selesai, makasih buat makan siangnya" gue senyum tipis terus ninggalin Ryujin sama Chenle di kantin.

Mood gue tiba-tiba jatoh gitu aja. Sebenernya udah lama gue dapet pertanyaan itu. Terakhir waktu gue kelas VIII, sekitar tujuh taun lalu.

Biasa kalo lagi gak mood gini gue nongkrong di cafenya Om Yixing, temen waktu papa waktu masih SMA. Makan red velvet cake ditemenin cappucino sambil liatin mobil yang lalu lalang.

"Boleh gue duduk sini?"

"Chenle?"

"Boleh atau gak?" - Chenle.

"Duduk aja, gue sendirian" gue senyum tipis.

"Sorry soal yang tadi, gue bener-bener gak tau. Papa-" - Chenle.

"Lo sengaja ngikutin gue kesini?" Gue nyesap capucino yang udah gue pesen sejak 15 menit yang lalu.

"Iya, gue ngerasa gak enak sama lo" - Chenle.

"Gue udah biasa dapet pertanyaan kayak gitu dari kecil," gue senyum tipis.

"Mau ikut gue jalan?" - Chenle.

"Makasih, gue lebih suka disini sambil liatin mobil lewat."

"Oke gak papa, maybe next time" Chenle senyum.

"Eum."

"Ris," - Chenle.

"Apa?"

"Gue minta maaf soal masalah di restoran waktu itu, harusnya gue gak sembunyi waktu Renjun nembak lo. Lo boleh bilang gue pengecut karena nyatanya emang kayak begitu," - Chenle.

"Maksud lo gimana sih?" Gue natap dia bingung.

"Lo bakal tau jawabannya nanti, setelah kita lulus kuliah. Surat sidang lo udah diacc kan?" - Chenle.

"Darimana lo tau?"

"Yeji, gue kemaren ketemu dia sama kakak lo di mall" - Chenle.

"Dasar ember!"

"Minggu depan setelah sidang kita selesai, kita ketemu di taman kampus" - Chenle.

"Harus?"

"Ya, ada sesuatu yang mau gue omongin ke lo" - Chenle.

"Penting banget?"

"Iya dan gue harap lo dateng ke taman itu," - Chenle.

"Gue gak janji," gue lanjut makan potongan terakhir kue red velvet di meja.

"Please, kali ini aja gue mohon lo ikutin mau gue" Chenle genggam tangan gue yang kosong.

"Buat apa?"

"Gue mau tau lo tau soal perasaan gue yang sebenernya buat lo," - Chenle.

🐥🐥🐥

"Lo serius sidang minggu depan?" - Yeji.

"Hm," jawab gue cuek.

"Perasaan baru kemaren kita magang tau-tau udah mau lulus kuliah," - Ryujin.

"Gue juga gak nyangka Yeji bakal jadi kakak ipar gue," gue ketawa.

"Lo sampe kapan mau gengsi terus? Tiga taun kuliah masih aja nyembunyiin perasaan lo ke Chenle," - Yeji.

"Apaan sih? Gak ada yang gengsi," gue natap Yeji.

"Terus apa namanya kalo bukan gengsi?" - Yeji.

"Gue cuma malu karna udah nyia-nyiain Chenle demi orang yang salah," gue senyum tipis.

Rich Boyfriend - Zhong ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang