Mina menggosok tangan nya dingin dan merutuki kebodohan nya yang hanya menggunakan pakaian tipis dan celana pendek di musim dingin seperti ini.
Jimin yang sadar Mina kedinginan pun langsung membuka mantel nya dan memakaikan nya ke gadis itu,
"Pakailah. Kau kedinginan."Mina menoleh ke arah Jimin dengan tatapan kaget, "Ah, tidak perlu. Sebentar lagi sudah sampai kok," Mina hampir melepaskan mantel tersebut jika tidak ditahan Jimin.
"Aku tidak mau kau kedinginan, paham?" Jimin mengusak rambut Mina kembali. Mereka sedang berada di dalam bus sekarang untuk pulang ke rumah Mina.
Mina menatap Jimin jengah- "Aku juga tidak mau kau kedinginan, Jim." Ujar Mina pelan.
Jimin; lelaki itu meminta Mina memanggil nya sesuka hati dan ia tidak keberatan.
Tapi kata Jimin, akan lebih bagus lagi kalau Mina memanggil nya oppa terus-menerus.Jimin terkekeh, "Tidak masalah. Aku memakai baju yang tebal kok."
"Aku selalu merepotkanmu ya." Gumam Mina pelan, wanita itu semakin merasa tidak enak.
"Jangan berpikir seperti itu." Jimin mencolek hidung Mina gemas. Bahkan Mina sudah tidak terkejut lagi dengan tindakan mendadak dari Jimin, diri nya lama-lama sudah terbiasa.
"Mungkin ini adalah bentuk fanservice mu, kan? Aku tau, Jim. Tapi kita sedang tidak berada di fanmeeting." Mina tertawa kecil, hampir saja dia mengharapkan hal lain.
"Mungkin iya, mungkin juga aku punya maksud lain." Jimin menatap jendela di sebelahnya. Memandangi keadaan kota yang tidak pernah sepi walaupun musim dingin.
Mina memiringkan kepalanya; bingung.
"Maksud lain apa?" Mina benar-benar tidak mengerti perkataan Jimin."Aku tidak tahu, jadi tidak bisa memberitahumu." Ujar Jimin yang masih asyik memandangi jalanan.
Mina menaikkan kedua bahu nya acuh. Park Jimin terkadang memang sulit di mengerti, kan? Mina tahu itu.
Setelah puas memandangi padat nya kota, Jimin menolehkan kepala nya kembali ke Mina. Gadis yang sedaritadi memilih bersenandung kecil mengikuti alunan lagu yang diputar melalui ponselnya.
"Kau tidak ingin menanyakan rumor kemarin?" Jimin menatap Mina intens. Myoui Mina bahkan masih secantik ini jika di lihat dari samping, Jimin lagi-lagi terpana.
Mina menghadap ke arah Jimin, tatapan mata mereka bertemu. Jantung Mina bahkan hampir meloncat keluar, jadi demi kebaikan jantung nya, Mina memalingkan wajah nya ke arah lain.
Jimin mengulum senyum nya, pria itu sadar barusan telah membuat gadis Myoui ini salah tingkah tapi Jimin menyukainya.
"Ru- rumor mu dengan Seulgi?" Tanya Mina tergagap sembari menenangkan jantungnya.
Jimin mengangguk. "Ya, kurasa masih ada yang ingin ditanyakan?"
Jimin sempat membaca beberapa komentar netizen tentang video klarifikasi nya tersebut.
Dan Jimin menemukan pertanyaan-pertanyaan yang masih mengganjal di hati mereka. Jimin pikir, Mina mungkin akan merasakan hal yang sama juga sebagai penggemarnya.Mina menggeleng pelan. "Tidak ada, penjelasan mu sudah cukup jelas."
"Ah, jinjja? Kenapa masih ada orang lain yang bertanya aneh-aneh?" Jimin mengusap tekuknya bingung. Atau Mina yang berbeda dengan orang lain?
"Bukan kah netizen memang begitu? Komentar dan pertanyaan netizen tentu tidak akan ada habisnya. Sebaik apapun kau melakukan sesuatu, pasti ada yang tidak puas dan berpandangan buruk." Mina tersenyum tipis,
KAMU SEDANG MEMBACA
Yours
FanfictionTentang Myoui Mina yang mencintai Park Jimin lebih dari sekedar cinta penggemar pada idola nya. Akankah Jimin merasakan hal yang sama juga? • cover by : @jenojamm_