• 15

582 72 20
                                    

Jimin mengarahkan ponsel nya ke arah Mina-- lebih tepatnya; ke arah mereka berdua.

Mina menatap Jimin aneh, "Kau mau apa, Jim?"

Jimin menoleh dan tersenyum. "Mina-ya, setidaknya kita harus mengambil foto berdua."

Baik. Lagi dan lagi, Myoui Mina dibuat kaget oleh Park Jimin. Wah, haruskah Mina berteriak histeris?

Seorang idol terkenal, bias nya sendiri, terlebih dulu mengajaknya berfoto. Mina terkadang masih suka tidak percaya dengan kenyataan sekarang.

Mina terkekeh. "Benar juga. Kenapa aku bisa melupakan hal ini?" Mina memiringkan kepapa nya heran.

Harusnya kan, ia yang mengajak duluan dari awal pertemuan mereka. Memang itu kan yang terbesit di pikiran para penggemar saat bertemu dengan idol kesukaan nya?

"Karena kau terlalu bahagia saat bertemu denganku, Mina." Jimin mengedipkan satu mata nya menggoda.

"Percaya diri sekali, tuan Park." Mina berdecih namun juga menyetujuinya.

"Kau yang tidak mau mengaku, nyonya Park." Jimin menusuk sekilas pipi Mina dengan telunjuknya,

Mina melotot-- "Eoh? Sejak kapan marga ku diganti? Sembarangan."

Jimin tampak berpikir sejenak, "Eum. Sejak bertemu denganku."

Mina geleng-geleng kepala tak habis pikir, kemudian ia beralih menurunkan tangan Jimin yang masih setia menggantung di udara,

"Jika masih ingin mengobrol, nanti saja foto nya. Tangan mu akan lelah kalau begitu." Ujar Mina.

Jimin seketika tersadar, mereka terlalu banyak mengobrol sampai melupakan tujuan awal nya. "Perhatian sekali, hahaha. Ayo foto!"

Jimin kembali mengarahkan kamera ponsel nya ke arah mereka berdua, "Hana, dul, set!"

Jimin kembali mengarahkan kamera ponsel nya ke arah mereka berdua, "Hana, dul, set!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin dan Mina sama-sama tersenyum puas melihat hasil nya, "Kau cantik." Puji Jimin.

Mina sukses dibuat merona oleh Jimin, pria itu terlalu spontan. "Terimakasih kalau begitu, hehehe."

"Wajah mu memerah," Jimin mencubit gemas pipi gadis Myoui di sampingnya ini.

Mina mengerucutkan bibir nya dengan lucu, "Merah karena mu." Balas Mina tidak kalah spontan.

Jika Jimin saja begitu to the point, Mina sudah tidak punya alasan untuk masih malu-malu seperti awalnya.

"Aigoooo, kiyowo." Jimin mengusak rambut Mina sambil terkekeh.

"Jim, ini sudah jam berapa?" Tanya Mina mengalihkan atensi Jimin.

Jimin melihat jam Rolex di pergelangan tangan nya-- "Baru jam 2 siang, kenapa?"

Yours Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang