Dua jam paling berharga di hidup Mina benar-benar tidak terasa. Gadis itu sangat menikmati jalan nya konser, memandangi Jimin yang bersenang-senang diatas panggung membuatnya juga ikut merasakan atmosfer itu.
Tzuyu membuang nafasnya, "Hah, bagaimana rasanya, unnie?" Tzuyu menoleh ke arah Mina,
Mina tersenyum, "Menyenangkan."
Mina beralih menatap sepatunya, mereka tengah berjalan di pinggir kota Tokyo."Sebenarnya tadi aku melihat Jimin diam-diam memandangimu terus, astaga, pria itu benar-benar. . ." Tzuyu geleng-geleng kepala tak habis pikir.
Berani-berani nya Jimin melirik Mina berkali-kali di depan ribuan penggemarnya, bukankah itu gila?
Mina terkekeh, "Mungkin kau salah lihat, Tzu."
Tidak. Mina juga menyadari hal itu sejujurnya. Namun ia lebih memilih untuk pura-pura tidak tahu,
Tzuyu berdecak remeh. "Mata ku masih sehat untuk menyadari gerak gerik Jimin." ketusnya sebal karena Mina tidak percaya.
"Aku tidak mau membahas-"
"Kau selalu tidak mau membahas apapun tentang Jimin, unnie. Memang nya kenapa? Kau sering menghindari topik ini. Aneh." Potong Tzuyu penasaran.
Pasalnya, Mina selalu begini.
Gadis Myoui itu menyukai Jimin tapi ia tidak berkata banyak tentang Jimin, apalagi sikapnya yang selalu menghindar membuat Tzuyu semakin tidak mengerti.Mina gelagapan, netra nya memandang kearah lain. "Euh, hanya tidak ingin?" balasnya dengan ragu.
"Semenjak kita pergi ke fanmeeting waktu itu, kau menjadi aneh seperti ini." Tzuyu ingat betul saat pertama kali Mina menjadi berbeda jika itu menyangkut Jimin.
Mina terkekeh garing. "Jangan bercanda. Aku masih begini-begini saja."
Tzuyu mengerucutkan bibir nya kesal.
Begitulah Myoui Mina; mau dikatakan bagaimanapun, ia tidak akan mau dengar.Drrrtt drrrtt
Tiba-tiba ponsel Mina bergetar di saku mantel nya, membuat gadis itu terpaksa harus menghentikan langkah nya serta Tzuyu yang juga ikut berhenti.
Tanpa melihat nama kontak orang tersebut, Mina menggeser ikon hijau di layar ponselnya yang membuat panggilan nya dengan seseorang langsung terhubung.
Mina langsung menempelkan ponselnya di telinga, "Yeoboseo?"
"Sudah sampai dirumah?" Tanya seseorang di seberang sana yang suara nya terdengar familiar untuk Mina.
Mina mengernyit heran, berusaha mengingat pemilik suara bass tersebut.
"Mina-ssi, kau dengar tidak?" Tanya Jimin sekali lagi.
"Ah, Jimin?" Ujar Mina yang baru sadar dan sedikit terkejut.
Bahkan Mina bisa menangkap reaksi Tzuyu yang tidak kalah kaget melalui ekor matanya.
"Omo, omo. ." Ucap Tzuyu tanpa mengeluarkan suara.
"Ya, Myoui Mina. Bagaimana bisa kau tidak mengenali suara sexy ku ini?" Protes Jimin.
Mina terkekeh akan kepercayaan diri pria Park itu. Tapi apa yang dikatakan Jimin memang benar, Mina tidak bisa mengelaknya.
"Mianhae. Tadi aku tidak melihat nama mu."
"Ah, kau belum sampai?"
"Sebentar lagi." Mina melanjutkan langkah nya sembari ber-telepon ria dengan Jimin, mengabaikan nona Chou yang berjalan di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yours
FanfictionTentang Myoui Mina yang mencintai Park Jimin lebih dari sekedar cinta penggemar pada idola nya. Akankah Jimin merasakan hal yang sama juga? • cover by : @jenojamm_