Sudah 2 jam Jihyo berada di ruangan latihan vokal---- sendirian.
Ia masih mencoba menyesuaikan suara bariton milik Taehyung, mencoba untuk tidak terlalu menonjolkan suara nya sehingga nyanyian Taehyung tidak terlalu tertutupi."Omo!" Jihyo terlonjak kaget.
Yoongi terkekeh, "Maaf. Tapi ini sudah larut, tidak pulang?"
Jihyo tanpa sadar mengerucutkan bibirnya, "Lain kali ketuk dulu pintu nya. Jangan tiba-tiba muncul seperti hantu begitu."
Warna kulit Yoongi yang putih membuat pria itu terlihat lebih menakutkan di malam hari, apalagi jika ia berdiri di lorong lobby yang sudah gelap.
Yoongi meletakan bokongnya di sebuah kursi depan Jihyo, "Niatku tadi hanya mengecek ruangan ini saja, ternyata ada kau."
Jihyo menghela nafasnya, "Aku lembur."
Sebagai pekerja baru, tentu saja Jihyo disuguhkan begitu banyak tugas dari senior-senior nya. Gadis itu bahkan melewatkan waktu makan malam nya.
"Sama kalau begitu." Yoongi merenggangkan badan nya, "Kau mau kopi?"
Jihyo mendongak menatap pria Min lalu mengangguk, "Tentu saja."
"Baik, tunggu disini." Yoongi keluar dari ruangan, Jihyo yakin ia pergi ke dapur Bighit untuk membuat kopi.
Jihyo membuang nafasnya lega.
Dia sudah bisa mengontrol diri saat mengobrol dengan Yoongi langsung;
sebuah perkembangan.Tidak butuh waktu lama, Yoongi kembali membawa dua cangkir kopi diatas nampan.
"Kamsahamnida, Yoongi oppa." Jihyo mengesap sedikit kopi tersebut.
Manis. "Kau menambahkan gula disini?" Tanya Jihyo spontan.
"Tentu saja, kau pikir rasa manis itu datang darimana?" Balas Yoongi seadanya.
"Baguslah, ku pikir hanya secangkir kopi pahit saja." Jihyo meletakan gelas kopi nya yang sudah tersisa setengah.
"Aku rasa, perempuan tidak menyukai kopi tanpa gula." Begitulah analisis Yoongi.
Jihyo menggeleng. "Mina dan Nayeon sangat menyukainya,"
Yoongi memiringkan kepala nya; merasa tidak asing dengan nama yang di sebut Jihyo barusan. "Mina? Myoui Mina?"
"Eung. Kenapa?" Tanya Jihyo bingung.
Yoongi mengusap leher nya, menimang-nimang harus memberitahu hal ini atau tidak.
"Oh, dia memang memiliki hubungan khusus dengan Jimin." Celetuk Jihyo seolah bisa membaca pikiran Yoongi.
"Kau sudah mengetahuinya?"
"Aku bahkan sudah tahu sebelum Jimin mengenal Mina," Jihyo tertawa.
Yoongi mengangguk paham, "Begitu ya.."
Jihyo menatap Yoongi bingung.
"Kau tidak kembali ke ruangan mu? Bukankah kau lembur?""Lembur sendirian tidak seru. Apa boleh aku membawa pekerjaan ku kesini?" Tanya Yoongi meminta izin.
Lucu sekali, Jihyo tidak berhak melarangnya.
"Tentu saja boleh." Jihyo tersenyum.
Dia bukan gadis bodoh yang akan melewatkan kesempatan emas ini;
sepanjang malam bersama Min Yoongi adalah harapan nya sejak dulu.Tanpa berkata apa-apa lagi, Yoongi langsung membawa setumpuk kertas dan laptop nya ke ruangan ini.
"Wah, pekerjaan mu banyak sekali." Jihyo berdecak sambil menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yours
FanfictionTentang Myoui Mina yang mencintai Park Jimin lebih dari sekedar cinta penggemar pada idola nya. Akankah Jimin merasakan hal yang sama juga? • cover by : @jenojamm_