12

709 124 3
                                    

✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈«

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈«

di harinya yang baru ini, minho merasa hidupnya diputarbalikkan menjadi lebih baik. satu persatu hal yang minho nggak duga muncul, dan nggak heran membuat tali-tali yang mengikatnya sesak mulai terputus. 

setelah pulang dari bioskop, minho melihat ibunya yang pulang ke rumah dalam keadaan yang berbeda; bajunya rapih, rambut kelimis diikat seperti dahulu kala, baju dalam tasnya pun dilipat dengan persisi, bahkan minho melihat sebuah kresek bertuliskan solaria di meja yang tentu dibelikan ibunya.

sayang, minho terlalu lelah saat itu, jadi setelah diantar chan ke depan pintu rumahnya, saat itu juga minho melihat kehadiran ibunya dirumah, minho tak lama menggubrisnya. ibunya juga mengerti kalau minho kelelahan jadi pertemuan mereka sedikit singkat namun minho masih hafal detilnya.

saat cahaya terik sang bola semesta menyelundupkan dirinya pada sela-sela jendela kamar, minho meregangkan tubuhnya untuk bangun tidur, mengumpulkan nyawanya dan beranjak ke kamar mandi.

hari ini ada kelas dari mata kuliah fisika yang harusnya nggak boleh minho lewatkan, karena terakhir kali ia diwakilkan materinya oleh chan dan kini ia nggak mau merepotkan siapapun lagi. selain itu, kelas fisika chan belum tentu satu dosen dengannya.

dan setelah bersiap, minho pergi ke kampusnya. biasa saja sih, minho terbiasa buat apa-apa sendiri.

soalnya, pelajaran hidup yang ia dapat selama ini itu minho nggak mau jadi bergantung sama orang lain lagi karena terakhir kali minho mengikatkan dirinya pada yang ternyata semu, minho malah berakhir sakit hati. 

kali ini, minho nggak mau bertujuan sama siapa-siapa dan mau tujuannya buat dirinya sendiri, karena satu-satunya orang yang bisa bantu dia buat bangkit, hanya dirinya sendiri.

mungkin ujiannya dari tuhan kali ini nggak separah apa yang ia kira setelah disadari.

di kampus, minho berpapasan sama banyak orang, rekannya banyak sekali mulai dari asosiasi bem dan hima kampus, organisasi-organisasi dan teman-teman dari cabang ukm nya masing masing. maklum, sudah semester tiga kesibukannya sudah memuncak dan susah buat aktif lagi terlebih situasinya yang masih dalam pemulihan.

temannya, moonbin dari ukm tari menyapanya dengan senang hati, "min, kapan lo main ke studio lagi, anak anak pada kangen tau." 

minho yang baru saja melewati kawannya di koridor hampir tidak memperhatikan, lalu membalas sapaannya, "eh binn! nanti deh kalo sempet, lo juga emang gak cape? padahal tugas sama makalah udah setumpuk?"

"gak juga lah sekalian jadi pengalihan kalo gue stress juga sih hehe, hari ini kelas apa min?"

minho tergelak, awalnya pola pikir moonbin hampir sama dengannya namun karena tekanan yang baru-baru ini ia lalui membuat seolah tari adalah beban baginya. "ada fisika tar lagi, salam buat anak anak, gue duluan!" seru minho sembari mendahului moonbin yang samar membalas, "iyaa."

refrain - banginhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang