Written by chocolate_factory23
***
Zayn menatap langit malam dengan tatapan bosan. Pemuda itu menutup matanya sejenak, lalu membukanya lagi, terus begitu sambil mendengarkan suara dentingan jam di dinding yang terus berdetak setiap detiknya.
Menjadi call center pelayanan darurat cukup melelahkan, ya. Sedikit membosankan juga, apalagi harus siap sedia 24 jam seperti saat ini. Maksudku, hei, apa ada orang yang akan menggunakan pelayanan darurat di tengah malam begini?!
Oke, kita memang tak akan tahu kapankah hal-hal darurat akan datang, Zayn memahami soal ini. Tidak ada yang tahu bagaimana keadaan darurat akan terjadi. Jadi yang bisa kita lakukan sebagai manusia hanyalah belajar untuk mempersiapkan diri untuk waspada dan bersiap-siap akan suatu kejadian yang diluar kemampuan kita sendiri.
Tapi, sebenarnya ada banyak hal yang mengganggu pikiran Zayn. Ada banyak kasus pembunuhan, dan-yah, semua itu bermula sejak kematian penulis kesukaannya, yang kabarnya mati persis seperti pada akhir kisah karakternya sendiri ... Dan masalahnya adalah, karena penulis ini memiliki banyak karangan yang matinya berbeda-beda, setiap kali si Penulis ini telah dikuburkan, mayatnya akan hilang dan muncul dalam bentuk-bentuk kematian yang ada dalam bukunya sendiri. Aneh bukan?
Polisi hingga saat ini masih terus menyelidiki kasus ini. Kemungkinan besar pembunuhnya adalah fans dari penulis tersebut, entah apa motifnya sehingga si pelaku dengan teganya menggantung, menjatuhkan mayat si Penulis ke jurang, membakar mayat si Penulis di rumahnya sendiri (yang bahkan anehnya mayat itu seperti sengaja dibuat tidak hancur karena terbakar) hingga yang paling mengerikan, termutilasi.
Sedendam apakah si pelaku ini kepada si Penulis?
Apalagi anehnya, sebanyak apapun Polisi menjaga mayat si Penulis ini, pada akhirnya mayat itu berhasil menghilang, dan ditemukan dalam keadaan yang lagi-lagi persis seperti pada akhir hidup si karakter utama. Benar-benar mengerikan.
Zayn mengingat-ingat, kalau tidak salah, ada sekitar 30 buku milik si Penulis yang booming, bahkan seluruh negara pun mengetahui bagaimana si Penulis ini benar-benar hebat dalam menuliskan suatu kisah, meski pada akhirnya selalu berakhir tragis. Semua karangan si penulis itu bahkan ada separuhnya sudah ditayangkan dalam film layar lebar, kerennya lagi, sudah masuk Go Internasional. Benar-benar penulis yang luar biasa berbakat.
Namun sayang sekali, kematiannya benar-benar mengerikan. Zayn dalam hati berdoa semoga si Penulis telah damai di alam sana.Ngomong-ngomong, ini sudah satu setengah bulan berlalu setelah kematian si Penulis tersebut. Keanehan selanjutnya pun muncul. Beberapa orang dinyatakan meninggal dalam keadaan yang persis seperti apa yang ada di dalam karya almarhum penulis itu. Ada yang mati dalam keadaan digantung dan semacamnya ... dan lucunya, kematian mereka sesuai dengan buku karya si Penulis yang mereka miliki. Astaga, bagaimana bisa ada sosok sebegitu psikopatnya?
KRINGG!!
KRINGG!!
KRINGG!!
Suara deringan telepon darurat terdengar nyaring, mengingat saat ini keadaan kantornya sangat hening, dan hanya ada dia dan Rudy yang ada di ruangan tersebut. Ah ya, yang lain sedang membeli makan, karena semestinya yang sedang berjaga di sini ada sepuluh orang setiap malamnya, tiga orang membeli makan, dua orang menjaga kantor, empat orang tengah mengurus sesuatu yang berhubungan dengan layanan darurat, sisanya absen karena sakit.
Pantas saja sepi sekali malam ini, keluh Zayn dalam hati.
"Zayn, lu angkat dah," pinta Rudy yang masih fokus mengisi surat laporan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unknown Call
Mystery / Thriller[Thriller x Mystery] 112 : "Dengan 112 di sini, ada yang bisa kami bantu?" Penelepon : (Suara langkah kaki berlari dengan napas terengah-engah) 112 : "Halo, dengan siapa ini?" Penelepon : "Oh, halo, syukurlah. Aku sedang dikejar seseorang di sepanja...