Holla, author balik lagi nih.
Sebelum baca, jangan lupa tekan bintang yang ada di bawah dan comment juga ya.
Sebelumnya maaf banget, judulnya author ganti karena menurut author ngak pas antara judul sama isi.
Happy reading semua. Jangan lupa, vote sama comment nya ya.
Setelah selesai menagabari abangnya, Devi pun menyimpan ponselnya dan ikut menonton film si kotak kuning bersama dengan Kris.
Di mansion Levier....
Semuanya sedang bercanda gurau. Kini sudah pukul 13.00, mereka semua masih melanjutkan kegiatan mereka.
"Le, gue balik duluan ya. Momy udah nunggu gue," ucal Geova pada Leon.
"Yaudah, hati-hati Ge. Titip salam buat momy lo," ucap Leon.
Geova pun bersalama ala lelaki dengan Nathan, Leon, William, dan Ravendra. Setelah itu keluar dari mansion keluarga Lavier.
Setelah Geova keluar dari mansion tersebut muncul sebuah notif dari Leora. Leora ingin mereka semua untuk ke markas sekarang.
"Siap-siap. Kita ke markas sekarang," ucap Geova datar.
"Lah, emang ada apa?" tanya William.
"Ngak usah banyak bicit . Cepet sono lo siap-siap," ucap Nathan.
Mereka pun segera bersiap-siap untuk menuju markas Dark Monster. Setelah mereka siap, mereka langsung menuju ke mobil mereka masing-masing lalu membawa mobil mereka dengan kecepatan di atas rata-rata. Tidak peduli akan sumpah serapah para pengguna jalan lainnya.
Saat tiba di markas, mereka langsung menunjukan identitas mereka masing-masing. Setelah itu mereka langsung menemui Kris dan Leora.
"YUHUUU... BABANG WILLIAM YANG TAMVAN DAN MEMPESONA INI DATANG," teriak William menggema di markas Dark Monster.
"Anjir. Itu toa masjid apa suara orang sih. Budek lama-lama kuping gue," ucap Krish.
"YA MANGAP BANG," teriak William lagi. Sedangkan yang lain menutup telinga mereka dan berdoa agar gendang telinga mereka tidak pecah.
"Wil, lo bisa ngak sih ngak teriak-teriak. Ini bukan hutan," ucap Ravendra yang sudah jengah akan kelakuan teman absurd nya.
"Sabodo teuing Ndra. Mau ini hutan,mansion,markas gue kagak peduli. Yang penting babang William yang tamvan dan gans ini mengeluarkan suara emasnya," balas William pada Ravendra.
"Ehk kadal australia, emang menurut lo suara lo itu bagus apa? Jelas-jelas kek toa masjid gitu," ucap Ravendra.
"Iri bilang bosss. Jangan di pendem," ucap William.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN OF THE DARKNESS (END) [TERBIT]
Mistério / Suspense[DI LARANG PLAGIAT] [Belum Revisi. Maklum masih berantakan] [TERSISA DARI PART 1-40. SISANYA UDAH DI HAPUS] [MAU PESEN NOVELNYA? LANGSUNG DM AJA. BOLEH TANYA-TANYA DULU KOK. DM WP/IG] Follow dulu sebelum baca cerita ini. Psycho? Kejam? Seorang leade...