Pagi telah tiba. Kali ini Leora dkk, Leon dkk, dan Atlas dkk sedang berbelanja souvenir yang akan mereka bawa pulang kembali. Sedari tadi Elena dan Mona sangat antusias untuk berbelanja sedangkan Leora berleha-leha malas untuk memilih barang.
"Le, lo ngak mau beli apa-apa gitu?" tanya Nesy.
"Biar bang Leon aja yang pilihin. Gue mager," ucap Leora.
Mona mendengus mendengar jawaban Leora. Mona lebih memilih untuk kembali memilih barang yang akan dia beli.
"Jangan belanja mulu. Bentar lagi ujian kenaikan. Terutama buat lo Mon. Gue sama yang lain kagak naik kagak papa. Orang udah kuliah. Lah lo, lo harus naik. Suatu saat lo yang akan megang perusahaan bokap lo,"jelas Leora sambil menatap sahabatnya satu persatu.
"Gue juga tau. Tenang aja, gue udah siapin kok. Emang berapa bulan lagi kita ujian?" tanya Mona dengan mata masih fokus terhadap salah satu kalung yang indah. Terbuat dari manik-manik.
"Kurang lebih 2 minggu lagi. Pas banget sama oma dan opa balik dari luar negeri. Pas oma dan opa udah balik dan kita udah beres, gue minta ke opa buat latih kita gimana?" tanya Leora dengan mata berbinar dan semangat.
"Gue udah lama ngak latihan sama opa. Pas gue balik ke sini malah opa yang pergi. Intinya gue pengen latihan sama opa. Boleh ya Le," ucap Nathelia.
"Yakali opa ngak ngijinin. Lo semua kan udah di anggep cucu sama dia,"ucap Leora.
Tak lama setelah percakapan mereka berakhir,Leon dkk dan Atlas dkk menghampiri mereka.
"Udah beres belum. Lama amat," ucap Atlas.
"Heh peta, lo kagak tau aja kalau cewek belanja kayak gimana," ucap Ravendra sambil menoyor kepala Atlas.
Atlas mengaduh kesakitan karena perbuatan Ravendra itu. Dia pun membalas hal yang sama kepada Atlas.
"Sakit njir. Bales dendam lo hah? Baku hantam aja lah," ucap Ravendra.
"PMS lo Ven? Dari tadi marah-marah mulu," ucap Nathan.
"Au ah. Ngak liat gelap," ucap Ravendra sambil menutup matanya. Itu membuat Nathan semakin geram dan menjitak jidat mulus Ravendra.
"Sakit bego," dengus Ravendra sambil mengusap jidatnya.
Atlas dan yang lain melihat pertengkaran kecil itu hanya menggelengkan kepalanya saja. Tidak paham lagi dengan tingkah mereka.
"Btw, kita balik jam berapa Le?" tanya Dion kepada Leora.
"Nanti jam 4 kurang lebih. Masih banyak waktu kok. Kalian mau ke pantai lagi atau mau kemanapun silahkan. Asalkan jam 3 kalian udah ada di villa," jelas Leora.
"Ok, gue sama Elena duluan mau ke pantai. Nanti jam 2 gue balik," ucap Dion lalu melangkahkan kalinya keluar dari toko bersama Elena.
"Pacaran teros. Yang jomblo cuman nyimak," ucap Nesy setelah kembali membayar belanjaannya. Tanpa mereka sadari salah satu dari mereka tersenyum.
"Lo semua mau balik apa mau ke mana?" tanya Leora sambil bangkit dari duduknya.
"Gue sama yang lain mau ke cafe sekitar sini aja," ucap William.
"Bang Leon mau ikut mereka? Nesy lo mau ikut mereka juga?" tanya Leora.
"Gue balik sama lo aja Le," ucap Nesy sambil mengecek belanjaannya.
"Kalo lo bang?" tanya leora kepada Leon.
"Gue? Ke cafe bareng mereka," ucap Leon.
Leora pun mengangguk. Mereka semua mulai meninggalkan toko tersebut dan menuju tempat yang mereka akan kunjungi.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN OF THE DARKNESS (END) [TERBIT]
Misteri / Thriller[DI LARANG PLAGIAT] [Belum Revisi. Maklum masih berantakan] [TERSISA DARI PART 1-40. SISANYA UDAH DI HAPUS] [MAU PESEN NOVELNYA? LANGSUNG DM AJA. BOLEH TANYA-TANYA DULU KOK. DM WP/IG] Follow dulu sebelum baca cerita ini. Psycho? Kejam? Seorang leade...