Mos hari pertama berjalan dengan lancar,sekarang seluruh siswa siswi sudah kembali ke rumahnya masing²,kecuali anak² osis mereka masih betah berada di sekolah
"Jinan kemana nih kok nggak keliatan?" tanya aya
"Tuh orang nya muncul" tunjuk vanka pada jinan yg baru masuk
"Habis dari mana ji?" tanya christy
"Habis dari ruang guru"
"Ngapain?"
"Ngomongin rencana camping diluar sekolah sama anak² baru"
"Terus gimana? Jadi campingnya?" tanya cindy
"Jadi,nanti Kita bakal camping di daerah puncak"
"Aseek pasti bakalan seru nih" kata badrun
"Acaranya apa aja ji nanti?" tanya chika
"Acaranya bang badrun bakalan nembak neng chika" ucap badrun
"Gue nanya jinan bukan upil badak" kata chika
"Kalo gue nggak terima drun dikatain gitu" ucap aril mengompori
"Kalo yg ngatain nya yang maha elok yessica tamara mah bang badrun rela"
"Dasar buciiin" ucap semua orang yg ada disana serempak
"Untuk daftar acaranya bakal di kasih tau besok" kata jinan
Waktu masih menunjukkan pukul 13.25 karena hari ini masih hari pertama masuk sekolah,jadi sekolah dipulangkan lebih awal. Biasanya mereka akan pulang pukul 15.30
"Gue pengen pulang tapi mager" kata badrun
"Gue pikir lo nggak punya rumah jadi nggak pulang" kata eli
"Astaga lisannya minta dinafkahin"
"Mau dong dinafkahin sama bang drun"
"Gue maunya nafkahin neng chika bukan kaleng rombeng modelan kaya lo,noh gito siap nafkahin lo"
"OGAH" jawab gito
"Lu sok² an mau nafkahin chika,emang chika mau sama lo?" tanya aiko
"Ya pasti mau dong nggak mungkin seorang badrun yang ganteng ini ditolak iya nggak chik?" ucap badrun dengan sangat pd nya
"Nggak" jawab chika ketus
"Pffft tertolak guys"
"Kalo gue sih malu"
"Kalo gue langsung pulang"
"Padahal udah pd banget eh ujung² nya mengecewakan"
Badrun mengerucutkan bibirnya mendengar celotehan² dari teman² nya,hal itu membuat semua yg ada diruangan tersebut tertawa puas,kecuali jinan ia tetap memperlihatkan ekspresi cool nya
"Guys aku pulang duluan ya udah ditunggu nyokap nih" kata chika
"Buru² banget chik"
"Iya cin ada acara keluarga jadi gue harus segera pulang"
"Yaudah kalo gitu hati² chik"
"Iya cin duluan ya semua" setelah berpamitan pada teman² nya lalu keluar dari ruang osis dan menuju ke parkiran karena ibu nya telah menunggu nya"Gue juga pulang mau pulang ah,eh tapi ada yg searah nggak rumah nya sama cinhap?" Tanya christy
"Emang kenapa ty?" Kata Erik
"Tadi kan dia berangkat bareng gue,skrng gue ada urusan jadi nggak bisa nganterin dia pulang"
"Gue searah tapi gue nggak bawa kendaraan" kata Erik
"Febri kayanya searah tuh sama cinhap" lanjut Erik
"Maaf nih bukannya nggak mau tapi gue bawa motor dan gue mau nganterin Rifa dulu" kata Febri
"Gue bisa pulang sendiri naik ojek" kata Cindy
"Kenapa nggak sama Jinan aja dia kan rumahnya searah sama Cindy" ucap onil
Jinan yg merasa namanya dipanggil pun menoleh kearah teman² nya
"Kenapa?" Tanya Jinan
"Oh iya Jinan,Lo mau kan ji nganterin cinhap pulang?" Tanya christy
"Kenapa harus gue,bukannya tadi dia berangkat sama Lo"
"Gue ada urusan ji"
"Nggak bertanggungjawab Lo,udah bawa anak orang nggak di kembaliin lg"
"Dikiranya cinhap barang kali ah,gue ada urusan mendadak nih beneran dah"
"Iyaiya gue anterin dia pulang"
"Nah gitu dong Jinan ganteng deh,gue pulang duluan ya guys dadah"
Satu persatu anak OSIS mulai berhamburan keluar dari ruang OSIS. Kini tersisa Jinan dan Cindy mereka sedang bersiap² untuk pulang
"Yuk pulang" Jinan menggandeng tangan Cindy menuju parkiran
Cindy dan Jinan masuk ke dalam mobil Jinan
Di dalam mobil Jinan tidak langsung menyalakan mobilnya,ia mendekatkan wajah nya pada Cindy. Cindy yg melihat wajah Jinan semakin mendekat kearahnya merasa gugup,jantung nya berdebar tak beraturan,Cindy memejamkan matanya kemudian terdengar suara
Klik
Jinan telah selesai memakaikan seat belt kepada Cindy,Cindy perlahan membuka matanya
"Mbaknya kenapa ya kok tadi merem?" Jinan menahan tawanya melihat ekspresi Cindy yg terlihat malu²
"Iiih Jinan ngeselin banget deh"
"Hahaha" Jinan tertawa puas melihat pipi Cindy yg memerah
Jika diluar Jinan akan menampilkan ekspresi dinginnya namun beda lagi jika sedang bersama Cindy,ia akan menampilkan sisi lain dari seorang Jinan
Jinan mulai menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang
"Mau main dulu nggak kerumah aku?" Tawar Cindy pada jinan
"Nggak ah,ayah hari ini mau keluar kota jadi aku mau pamitan dulu"
"Yahh sayang banget padahal aku masih kangen kamu,udah lama kita nggak ketemu tadi di sekolah juga kamu cuek sama aku"
"Maaf kan kamu sendiri juga yg mau kalo kita backstreet"
"Iya sih tp ternyata backstreet itu nggak enak"
"Tumben,padahal kita backstreet udah 2 tahun lho,dan biasanya kamu juga nggak pernah ngeluh gini"
"Ga tau ji rasanya aku capek deh backstreet terus"
Tidak ada yg tau mengenai hubungan Cindy dan Jinan,hanya kedua orangtua mereka yg tau jika mereka berdua pacaran
"Udahlah nggak usah mikirin itu,gimana kalo kamu aja yg ikut ke rumah aku?"
"Emang gpp?"
"Gpp dong,Bunda juga kangen sama kamu katanya mau nggak?"
"Iya deh aku mau"Jinan dan Cindy sudah sampai dirumah mewah milik Jinan
"Assalamu'alaikum Jinan pulang"
"Walaikumsalam"
"Liat nih bun Jinan bawa siapa?"
"Loh Cindy,udah lama kamu nggak main ke rumah kamu apa kabar?" Shani langsung memeluk Cindy
"Hehehe iya tante maaf Cindy jarang main kerumah,alhamdulillah baik" ucap Cindy membalas pelukan Shani
"Syukur deh kalo baik,yaudah yuk sayang masuk"
Shani dan Cindy masuk ke dalam rumah meninggalkan Jinan yg masih berdiam diri di depan pintu
"Sebenarnya yg anaknya Bunda itu gue atau Cindy sih" ucap jinan dalam hati,kemudian ia menyusul ibunya dan Cindy masuk ke dalam rumah
Di ruang keluarga terlihat ayah Jinan yg sedang menonton TV ditemani oleh secangkir kopi
"Ada calon mantu nih yah" kata Shani
"Eh Cindy apa kabar udah lama nggak main kesini"
"Alhamdulillah baik om,om sendiri gimana kabarnya?" Cindy mencium tangan Vino,ayah Jinan.
"Alhamdulillah om juga baik,kamu masih sama Jinan kan?"
"Ya masih lah yah,ayah gimana sih kalo udah nggak sama Jinan ya mana mungkin Cindy mau diajak main ke rumah" kata Shani
Cindy hanya tersenyum
"Loh ayah kok masih santai katanya mau ke bandung?" Tanya Jinan yg baru masuk
"Ke bandung nya dibatalin jadi ayah bisa santai² dirumah"
Jinan hanya ber 'oh' ria kemudian ia menuju ke kamarnya meninggalkan orangtua dan kekasihnya
"Dasar anak ga ada akhlak main asal nyelonong aja padahal ada pacarnya"
"Heh lisannya,gitu² juga anak ayah"
"Hehehe maaf bun ayah lupa kalo dia anak ayah"
"Emang anak ayah ada berapa sampe lupa gitu?" Shani menatap Vino dengan tajam
"Ya satu lah bun anak ayah kan cuman Jinan,ayah kan cuman nanem benih di perut bunda"
"Udah ah malu ada Cindy"
Cindy hanya tersenyum melihat kedua orang tua Cindy
Sambil menunggu Jinan ganti baju,Cindy ngobrol bersama kedua orang tua Jinan mereka membicarakan tentang sekolah dan hubungan Cindy dengan Jinan.Fiks nih cerita kayanya makin nggak jelas aja dah
Yg nggak suka nggak usah baca
Makasih buat yg udah baca
Ditunggu vote dan komennya