8

890 45 0
                                    

Hari senin adalah hari yang sangat dibenci oleh sebagian siswa karena pada hari itu sekolah akan mengadakan upacara bendera. Sama seperti siswa siswi lainnya cindy merasa sangat malas,ia sempat tidak ingin masuk sekolah tapi dengan segala bujuk rayu dari jinan akhirnya cindy mau sekolah
"Udah dong nggak usah cemberut gitu"
"Aku tuh males banget ji kalo udah ketemu sama yg namanya hari senin"
"Ayo turun mamah sama papah kamu udah nunggu di meja makan tuh"
Pukul 06.15 jinan sudah berada di rumah cindy,ia akan mengajak cindy berangkat sekolah bersama.
Jinan dan cindy turun dan menuju meja makan,disana sudah ada boby dan shania,orang tua cindy. Shania merasa bingung karena melihat wajah putri nya yg sangat kusut seperti pakaian belum disetrika
"Loh cindy mukanya kenapa kusut gitu,padahal pagi² udah disamperin jinan masa masih kusut gitu"
"Tau tuh padahal kemaren dua hari juga udah ditemenin sama jinan kenapa skrng jadi nggak semangat gitu?" ucap boby menimpali ucapan istrinya
"Biasa om tante sekarang kan hari senin,kalo hari senin kan muka dia pasti kusut" jawab jinan
"Kebiasaan,yaudah ayo sarapan dulu nanti kalian telat ke sekolah"
"Maaf tante jinan tadi udah sarapan dirumah jadi jinan nggak ikut sarapan"
"Yaudah tante bikinin minum aja ya?"
"Nggak usah tante,jinan nggak mau ngerepotin" ucap jinan merasa tak enak
"Kamu kaya sama siapa aja beneran nih nggak mau tante bikinin minum?"
"Nggak usah tante"
Beberapa menit kemudian cindy telah menyelesaikan sarapannya,lalu ia berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk berangkat ke sekolah
"Yuk ji berangkat"
"Nggak papa kan kita berangkat sekolah naik motor?"
"Gpp dong lagian udah lama juga kita nggak naik motor"
Jinan memberikan helm kepada cindy,kemudian ia naik ke motor ninja kesayangannya dan disusul oleh cindy yg naik ke motor jinan.
"Udah siap?"
"Udah"
"Kamu pegangan ya"
"Oke"
Cindy pun melingkarkan kedua tangannya diperut jinan. Jinan mulai menjalankan motor nya menuju ke sekolah.
Sesampainya di sekolah,jinan langsung memarkirkan motornya kemudian membantu cindy yg agak kesusahan turun dari motor jinan yg lumayan tinggi setelah itu jinan membuka helm yg cindy kenakan,jinan merapikan rambut cindy yg sedikit berantakan karena helm. Sejak datang sampai adegan jinan merapikan rambut cindy,semua siswa siswi yg ada disekitar parkiran melihat mereka berdua,cindy dan jinan menjadi pusat perhatian. Banyak siswi yg iri melihat cindy mendapat perlakuan yg cukup romantis dari jinan
"Kapan ya gue kaya gitu"
"Bang jinan so sweet banget sih"
"Kak cindy beruntung banget bisa jadi pacarnya kak jinan"
"Aaaaarrrgggggghh cindy kamu bikin aku iri"
"Kapan ya aku punya pacar kaya jinan"
"Kak jinan keliatannya aja cuek,dingin,datar tp kelakuannya bikin meleleh aaaaaa kak jinan aku padamu"
Begitulah celotehan² yg cindy dan jinan dengar,namun mereka menghiraukannya. Jinan menggandeng tangan cindy,mereka menyimpan tas nya di kelas masing² kemudian berjalan menuju lapangan.
Upacara sangat tenang jadi bisa selesai dengan cepat,setelah upacara selesai semua siswa dan siswi berhamburan menuju kelasnya masing² untuk mengikuti pelajaran seperti biasa

Jinan yg akan masuk ke dalam kelas melihat chika berjalan sendirian yg juga akan masuk kelas,ia pun memanggil chika.
"Chik chika"
Chika yg merasa namanya dipanggil pun menghentikan jalannya dan menoleh kearah sumber suara,dan ternyata jinan yg memanggilnya
"Iya ji kenapa?"
"Mau ke kelas kan?"
"Iya"
"Bareng" tanpa sadar jinan menggandeng tangan chika
Chika yg tangannya digandeng oleh jinan pun terdiam,jantung berdebar kencang tak beraturan
"Loh kok malah diem sih ayo katanya mau ke kelas" ucap jinan yg menyadari chika mematung ditempatnya
"Eh i-iya ji ayo"
Chika dan jinan berjalan bersama menuju kelas,tangan jinan sudah tidak menggandeng tangan chika

Jam istirahat telah tiba,jinan mengajak chika menuju kantin tidak
Dikantin sudah ada cindy,onil,badrun,febri,gito,eli,rifa,aril,dan juga erik
"Lah onil udah ada disini aja perasaan tadi masih di kelas" kata chika yg baru datang bersama jinan
Chika langsung duduk di tempat kosong di sebelah badrun,sedangkan jinan memilih duduk disamping cindy
"Iya chik tadi gue jalan kesini secepat kilat hehehe"
Chika memutar bola matanya malas mendengar jawaban onil
"Mau pesen apa chik biar abang badrun pesenin" setelah acara penembakan yg berujung penolakan,badrun tetap bersikap biasa saja pada chika seolah² tidak terjadi apa²,ia juga masih belum menyerah untuk membuat chika jatuh ke dalam pelukannya
"Nggak usah vi aku udah pesen kok"
Mereka kemudian mengobrol membicarakan hal hal yg random
Tak lama pesanan mereka datang mereka pun menghentikan acara ngobrol,dan mulai menyantap makanan mereka. Saat sedang asik makan tiba² zee datang dengan wajah ditekuk
"Muke lo napa zee kusut banget kaya benang layangan" ucap aril yg melihat kedatangan azizi
"Iye lu napa bos cerita lah sama kita" timpal febri
"Gue habis ditolak"
"Ditolak siapa? Lala? Brielle? Atau fiony?" tanya gito
"Gue ditolak sama kak lala"
"Kasian amat lu padahal lu ganteng tapi sayang ditolak wkwkwk" kata erik menertawakan zee
"Dan kalian tau nggak alasan gue ditolak karena apa?"
"Apa? Gara² mau fokus ujian?" ucap rifa menebak
Azizi menggelengkan kepalanya
"Bukan karena itu"
"Terus karena apa?" eli yg tadinya diam menikmati makanannya,akhirnya angkat bicara karena penasaran
"Karena jinan" ucap zee sambil menunjuk jinan yg ada di hadapannya dengan dagunya.
Jinan yg sedang makan pun tersedak karena merasa namanya terpanggil
Cindy yg melihat jinan tersedak langsung memberikan minum pada jinan
"Nih ji minum dulu,makanya kalo makan itu pelan² biar nggak keselek"
"Makasih minum dan omelannya"
"Gue salah apa kenapa gue dibawa²?" lanjut jinan menatap azizi sebentar lalu melanjutkan makannya
"Iya kenapa gara² kok bisa gara² jinan,zee? Tanya onil
"Ka lala suka sama jinan jadi dia nolak gue"
Jinan kembali tersedak mendengar pernyataan azizi.
"Buset dah sekali lg keselek lo dapet payung cantik nan" kata badrun
"Kenapa harus gue sih?" kata jinan
"Ya mana gue tau,pas gue nembak dia,dia bilang dia ga bisa nerima gue karena dia suka sama lu nan"
"Sama gue juga tadi habis nembak sonia tp ditolak gara² sonia suka sama jinan" ucap mario yg baru datang
"Et dah laku bener jinan,dari adek kelas sampe kakak kelas semuanya suka sama dia" kata aril
"Kalo kata gini cindy harus banyak² sabar" ucap eli
"Harus sabar banget nih gue,beginilah nasib punya pacar gantengnya kebangetan,gue juga yg susah" kata cindy
"Susah kenapa?" tanya jinan
"Susah jagainnya,kemana² pasti ada aja yg ngelirik"
Badrun sebenarnya juga ingin menceritakan bahwa ia habis ditolak gara² jina,namun ia tidak mau merusak persahabatan chika dan cindy jadi dia lebih memilih untuk diam.
Mereka pun melanjutkan makan dan ngobrol nya hingga tak terasa bell masuk telah berbunyi,mereka bubar menuju kelas masing²



Emang ya pesonanya bos jinan ini tidak terkalahkan
Buat cindy banyakin sabar aja dan harus ekstra ketat menjaga bos ji agar bos ji tidak jatuh ke pelukan cewek lain
Wkwkwkwk
Sampai jumpa di part selanjutnya
Jangan lupa tinggalkan jejak

Cinta SegitigaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang