Jungkook terduduk di sisi ranjang pagi itu, 2 hari ini ia tak menemui Jaerin sama sekali semenjak ia memergoki wanita itu berpelukan di depan matanya, dengan pria yang tak lain adalah Kim Taehyung. Entah apa yang terjadi, tapi sifat Seojung belakangan juga menjadi lebih manja, sangat jauh berbeda dengan definisi Seojung yang ia kenal. Mungkin saja itu bawaan bayi, tapi ... ia hanya khawatir jika Seojung akan mengetahui pasal hubungannya dengan Jaerin.
Sejujurnya, Jungkook mencintai Seojung ... sangat, namun pesona Jaerin telah lebih dulu membutakan hatinya. Memaksanya untuk menarik dan mendominasi seluruh kehidupan Jaerin, kendati ia tak bersedia ... hatinya benar-benar menginginkan Jaerin untuk menjadi miliknya. Seutuhnya. Dan tak ada yang boleh menyentuhnya, siapa pun ... termasuk Kim Taehyung.
"Papa, selamat pagi!" teriakan melengking itu menyambangi rungu Jungkook. Sama seperti pagi-pagi sebelumnya, suara putri pertamanya terdengar memenuhi seisi rumah disusul penampakan si kecil dengan balutan piyama tidurnya. Menghampiri sang Ayah dan langsung mendekapnya, "Sekarang hari minggu. Papa tidak ingin mengajak Ayeong jalan-jalan?" Pria itu tersenyum sebelum memgangkat buah hatinya ke atas pangkuannya, "Tidak dulu ya, Sayang. Papa sedang tidak enak badan." Ayeong membulatkan matanya, lalu menempelkan telapak tangan kecilnya pada dahi sang Ayah.
"Tapi tidak panas. Papa sakit apa?" Jungkook mengulas senyum, sebelum ia berhasil menjawab istrinya telah lebih dulu masuk sambil membawa secangkir teh panas.
"Papa sedang lelah, Sayang. Ayeong mandi dulu, ya? Mama sudah siapkan sarapan." Ayeong mengangguk patuh lalu mengecup pipi sang Ayah, memeluk lehernya sebelum berlari sambil berteriak melengking, "Ayeong sayang Papa!!!"
Mendengar malaikat kecilnya berteriak seperti itu malah membuat jantung Jungkook seakan digerogoti oleh rasa bersalah, mengapa ia harus saling bermain pedang bersama istrinya dan juga Jaerin. Mengapa ia harus menyeret Jaerin dalam kehidupannya? Mengapa ia harus menyakiti wanita sebaik Seojung dan mengapa ia harus menghancurkan hidup indah milik Jaerin?
"Jung ... kau yakin baik-baik saja? Apa kita perlu ke dokter?" Ia tergelak, menatap gelisah sang istri yang sudah duduk di sisinya, meletakkan secangkir teh di nakas lalu menggenggam tangan sang suami.
"Aku baik-baik saja, Sayang ... hanya perlu tidur sebentar." Ia berujar lembut, dengan senyuman terpatri hingga mendadak pikirannya kembali pada malam itu.
Di mana ia melihat Jaerin dan Taehyung bermesra-mesraan saat ia baru saja kembali dari kantor. Menggeleng pelan, agaknya gelagat aneh Jungkook berhasil menarik perhatian sang istri, "Kau kenapa?" Menggeleng lagi, Jungkook lekas menarik tangannya dari genggaman sang istri.
"Sepertinya aku benar-benar kekurangan tidur, Sayang. Aku lelah sekali." Seojung tersenyum manis, menepuk punggung suaminya lalu mendekap tubuh besar itu dari samping. Pria Jeon itu terdiam, merasakan betapa hangatnya dekapan sang istri lalu memberanikan diri untuk membalas pelukan hangat itu.
Mengirimkan jutaan voltase kesakitan yang rasanya mampu membakar jantungnya, "Maafkan aku, Seo." Si jelita tersenyum, masih betah mendekap suaminya sambil menyandarkan dagu pada bahu lelaki yang sudah hampir 5 tahun ini menemani hari-hari indah dalam hidupnya.
"Maaf? Untuk apa?" Jungkook membuka matanya, tangan besar itu masih betah melingkari pinggang pujaan hati. Nampak berpikir sejenak, ia lekas membuka bibir lagi.
"Untuk semuanya." Ibu muda itu terkekeh lalu mengelus punggung Jungkook lembut, "Aku memaafkanmu, Jung ... Asal jangan menyakitiku terlalu dalam." Melipat bibir ke dalam, Jungkook lalu mengangguk pelan.
"Aku akan mengakhirinya, Sayang ... Aku janji," gumam Jungkook lirih, terlewat lirih hingga angin pun tak mendengar perkataannya.
•
•
•
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] Mr. Dominant
Fanfiction!! SEGERA TERBIT, VERSI LENGKAP HANYA DI FANBOOK DAN EBOOK !! Kesalahan mutlak yang pernah dilakukan oleh Jaerin adalah, ia terlalu meletakkan seluruh hidupnya dalam genggaman tangan seorang pria bernama Jeon Jungkook. Tanpa ia tau, bahwa pria itu m...