"Itu fungsinya pasangan sayang, Harus saling ngedukung, bukan malah ngejatuhin"
-Zeddy Rivanno-"Eh Cin, lo sama ga sih kek gue? Sama-sama gak srek aja hubungan Zeddy sama Dyah," ujar Sofi dengan mata yang fokus mengintip Zeddy dan Dyah dari semak-semak taman.
"Gue juga" balas Ocin yang ada di sampingnya.
Sebenarnya mereka tidak pergi ke toilet maupun ke perpustakaan. Melainkan mereka hanya pergi menjauh dari kedua pasangan itu, dan mengikuti keduanya sambil menguping pembicaraan mereka.
Sofi dan Ocin memang seperti itu, selalu risih dengan hubungan mereka.
"Ck, gue heran sama Dyah, segitu buta ya cintanya sama Zeddy."
Ocin mendengus kesal, "apalagi gue yang terus ngingetin dia, ga pernah didengerin. Terus kita kudu gimana dong?"
"Dahlah, kita pantau aja hubungan mereka. Yang penting kita harus jaga Dyah." Tegas Sofi.
"DYARRR!"
"Anjir sialan!" seru keduanya sangat terkejut, dan langsung menoleh ke asal suara itu.
Bima!
Ocin menatap geram, dan langsung menarik lengan cowok itu menjauh dari tempat Dyah dan Zeddy. "BIMA! LO NGAPAIN SI, NGAGETIN AJA!" murka Ocin pada Bima yang hanya menyengir lebar.
Kenalin, dia Bima. Cowok tengil yang tidak ada hentinya ngejar-ngejar dan gangguin Ocin. Ganteng, ya lumayan lah. Manis banget, apalagi ada dua lesung dipipinya. Udah kayak Afgansyah Reza loh. Tapi sayang playboy, dan itu alasan Ocin tidak mau menerima cinta Bima.
Bima cuma cengar cengir yang makin buat Ocin geram. "Bima, mending lo pergi. Sebelum gue punya darah tinggi nih." Geramnya.
"Gue bakal cabut, tapi pacaran yuk." Ajak Bima dengan santainya.
"Udah Cin, tinggal bilang iya aja riweuh " timpal Sofi tidak mau kalah.
"Serah-serah lo pada deh. Gue cabut dulu." Ocin langsung melesat pergi tanpa menggubris panggilan Bima. Sedangkan Sofi menahan tawanya dari tadi.
"Eh Bim, tenang. Gue bantuin lo deketin Ocin, tapi-"Sofi menggantung kalimatnya. Sepertinya waktu yang pas.
"Paan?"
Sofi menatap tajam,"Lo juga harus cariin gue dong, masak iya Ocin taken, gue jomblo. Ga asik. Hahaha,"
"Dasar Jolay!"
"Paan Jolay?"
"Udah jomblo, masih aja alay" ketus Bima langsung pergi meninggalkan Sofi yang hampir marah. Kalau tidak, bisa dimakan sama Sofi dia.
"Wah, parah. Jangan ngarep gue bantuin lo"ancam Sofi yang udah tidak didengar Bima. Malah Sofi yang parah. Dari dulu dia seperti itu. Pemalu, tapi malu-maluin Ocin sama Dyah. Hanya karena minta dicariin gebetan pada keduanya.
====
Pulang sekolah.
Seluruh penghuni Trisakti bergegas untuk pulang dan merebahkan diri mereka di kasur masing-masing. Mungkin bagi yang mengikuti eskul, mengambil jatah istirahat di rumahnya demi untuk hal penting sekolah. Ada yang rapat, ada yang latihan, dan hal penting eskul lainnya. Seperti Dyah dan Zeddy.
Sepertinya hari ini mereka harus pulang agak sore, karena Zeddy harus menunggu Dyah yang lagi pemotretan majalah sekolah.
"Sayang, ntar kalo udah fotonya, langsung pulang ya," ujar Zeddy yang mengiringi langkah Dyah menuju ruang pemotretan.
KAMU SEDANG MEMBACA
1KM [TERBIT]
Teen Fiction[PRE-ORDER 01-20 FEB 💗] TERBIT di Penerbit Garca💗 [JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA] [SMA Trisakti] "DYAH!! MAMA KECEWA SAMA KAMU! KAMU ITU ANAK YANG GA BISA DIPERCAYA!! MAMA KECEWA!!" Wanita itu marah seperti suara petir yang juga ikut marah pada...