Chapter 19

135 20 0
                                    

“Bersyukur sama apa yang kamu dapat, karena itu sudah termasuk kamu menghargai diri kamu.”
-Zeddy Rivanno-

=====

Dirumah Dyah.

Seisi rumah sedang standby didepan TV. Termasuk Rina yang keikut panas dingin menanti pengumumannya. Dilayar TV, terlihat seluruh peserta lomba sedang berjalan catwalk layaknya model profesional. Disana Dyah bergaya feminin yang terpancar kuat dari gaun bersiluet A-line dengan aksen draperi halus, jumpsuit modern berpotongan 'kaki lonceng', atasan dengan model cape.

 Disana Dyah bergaya feminin yang terpancar kuat dari gaun bersiluet A-line dengan aksen draperi halus, jumpsuit modern berpotongan 'kaki lonceng', atasan dengan model cape

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Contoh dress yang dipakai Dyah

"Mama! Kak Dy cantik banget!!!! Ya ampun,"gumam Dita yang masih tidak percaya kecantikan kakaknya itu.

Roy merangkul Rina yang sepertinya sedang panas dingin menanti pengumumannya. "Tenang, anak kita pasti menang," ucap Roy menenangkan. Rina yang baru tersandar, langsung menoleh.

"Ha? Anak kita?"

Roy tersenyum, dia mengira jika Rina tidak menyadari ucapannya. "Kan sebentar lagi kita nikah Rin."

Rina tersenyum, Roy selalu bisa menenangkan dirinya.

======

Ditempat lain, Ocin dan Sofi memilih untuk nonton bersama dirumah Ocin. Sedangkan para guru tadi mengingatkan pada seluruh siswa Trisakti untuk menyaksikan siaran langsung dirumah masing-masing.

Mereka mengobrol sambil menunggu pengumumannya. Tak jauh beda dari Dita yang juga memuji kecantikan temannya itu.

"Eh, semalem, kok ga lo terima aja sih Bang Jeff itu?" Tanya Ocin yang teringat hal semalem.

"Gila. Gue aja ga yakin kalo tuh orang beneran."

"Masak sih?"

"Masak ayam," balas Sofi cemberut. Lagian ia juga kesal jika mengingat kejadian itu. Sangat memalukan. Ia juga yakin kalo dirinya bukanlah tipe cowok seperti Jeff.

Ocin tertawa keras, sesekali ia memegang perutnya. Kelucuan yang membuatnya heboh. "Hahaha. Lagian mana mau Jeff sama lo."

Sofi menoleh, memberi tatapan sengit. "Asu! Lo tuh jadian sama si Bima. Sok sok an jual mahal. Tingkah aja kayak ayam jantan."

Tak lama kemudian, keduanya menyudahi candaan mereka, dan kembali fokus menatap layar TV yang sudah ditahap penilaian juri.

=====

Zeddy memilih duduk didepan panggung yang berbalut karpet merah. Layaknya ajang fashion internasional. Disebelahnya juga ada Jeff yang lebih terlihat santai. Tidak grogi seperti dirinya. Keluarga Trisakti pun memilih tempat duduk yang berdekatan. Ada yang dibelakang Zeddy, sebelah kanan kirinya, bahkan hampir sekelilingnya orang-orang Trisakti yang sudah panas dingin menanti pengumumannya.

1KM [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang