Part 4

2.9K 265 72
                                    

~~~ HAPPY READING ~~~

Ji Ahn menatap dalam pemandangan kolam renang di depannya. Sejenak gadis itu terhanyut. Di sana – di area itu, ada banyak kenangan di sana bertahun-tahun yang lalu. Kehangatan, canda-tawa, semuanya di sana. Namun, itu dulu. Ya, dulu dan sangat lama, sampai kini kenangan itu hanya miliknya – seorang diri.

Ji Ahn memejamkan matanya sejenak, lalu menarik nafasnya dalam-dalam. Ia harus bisa mengendalikan diri, pikirnya. Jangan sampai hal-hal yang berbau kenangan dan ingatan itu mengacaukan semuanya, semua yang telah direncanakannya dengan baik.

"Kau sudah membuat janji dengan Hyeonsoo Beauty Salon untukku sore ini?"

Ji Ahn terkesiap saat itu juga. Reflek ia pun menoleh pada Nyonya Han yang tengah menikmati waktu santainya di kursi panjang di dekat kolam. "Sudah, Nyonya." Sahutnya seraya menghembuskan nafas kesalnya.

"Kau juga sudah melakukan reservasi di Dely French Restaurant? Kyuhyun sangat suka makan di sana."

Ji Ahn memutar bola matanya malas. Sial! Ia merasa rasa kesalnya semakin menjadi-jadi saja sekarang. Melakukan reservasi dan membuat janji sana-sini, tsk! Bahkan kali ini hanya untuk persiapan makan malamnya dengan Kyuhyun. Apa katanya? Kyuhyun suka makan di sana? Mereka akan melakukan makan malam romantis? Cih! Mereka pikir berapa usia mereka?

"Yoon Ji Ahn?" Nyonya Han melirik gadis yang tengah berdiri dan terdiam tidak jauh darinya itu. "Kau mendengarku?"

"Ya, Nyonya." Jawab Ji Ahn dengan cepat, membuang rasa kesalnya dengan cepat pula, membuatnya mau tak mau harus memasang wajah ramah ditambah dengan senyumnya. "Saya juga sudah melakukannya."

"Bagus!" Seru Nyonya Han. "Aku harus tampil sempurna malam ini. Kyuhyun menyukai wanita seperti itu. Dan menurutmu..." Wanita itu benar-benar menoleh pada Ji Ahn sekarang. "Apakah aku seperti itu?" Tanyanya dengan penuh percaya diri.

"Ya, anda sangat sempurna, Nyonya." Demi Tuhan, rasanya Ji Ahn ingin menceburkan dirinya ke sungai Han tatkala mengatakan kalimat sialan itu. Dan untuk wanita yang membuatnya mengatakan kalimat penuh dusta tersebut, wanita itu brengsek! Wanita tua sialan! Umpatnya dalam hati.

Dan senyum Nyonya Han pun mengembang. Wanita itu gila pujian memang. Ji Ahn sangat memahami yang satu itu, karena itu dia melakukannya meskipun akan mengumpat habis-habisan setelahnya.

"Anda dan Tuan Cho – kalian sangat cocok, kenapa tidak meresmikannya saja, Nyonya? Menikah misalnya." Celetuk Ji Ahn dengan berani. Bahkan ia juga mengamati raut wajah Nyonya Han dengan seksama.

"Ah, itu-" Terdengar helaan nafas panjang dari mulut Nyonya Han. Seketika wajahnya pun berangsur muram.

"Maaf, sepertinya saya terlalu lancang. Anda tidak harus menjawabnya."

"Tidak apa-apa." Timpal Nyonya Yoon. "Lagipula, Kyuhyun itu... aku juga tidak tahu kenapa." Wanita itu mengendikkan bahunya. "Dia tidak pernah membicarakan mengenai meresmikan hubungan. Lagipula, itu tidak terlalu penting juga, 'kan? Apa gunanya menikah, iya 'kan?" Ia terlihat sangat santai. Entah tidak tahu, atau memang ingin menampiknya.

Sedangkan Ji Ahn, gadis itu tertawa keras dalam hati. Nyonya Han – wanita itu benar-benar bodoh memang! Bahkan tanpa bertanya pun ia tahu, Kyuhyun hanya mempermainkan Nyonya Han. Oh, tapi sejak dulu ia memang tahu. Kyuhyun hanya menginginkan fasilitas dan kemewahan, karena itu kegilaannya semakin menjadi-jadi, bahkan hingga di atas ranjang.

"Eum, Nyonya... bolehkan saya berkata jujur?" Tanya Ji Ahn tiba-tiba, dengan memasang raut wajah ragu. "Ini mengenai... saya dan Tuan Cho."

"Kau dan Kyuhyun?" Pekik Nyonya Han. Wanita itu bahkan reflek menegakkan tubuhnya pula. "Ada apa?" Tanyanya dengan kedua bola mata yang melebar.

An AmbitionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang