Reconciliation

1.5K 189 171
                                    

Banyak hari yang Hyunji gunakan untuk merenung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Banyak hari yang Hyunji gunakan untuk merenung. Sekarang ia sudah pulang ke rumah bersama dengan putrinya, Jiae. Ibunya membatalkan keputusan untuk membuang bayi itu ke panti berkat usaha Doyoung dan Jaehyun. Mereka berhasil meyakinkan kedua orang tuanya, terutama Doyoung yang mengatakan akan bertanggung jawab pada Hyunji dan Jiae. Sekarang semua keputusan ada di tangannya.

Ia tahu, semua orang pasti menganggapnya gila. Ia sendiri juga merasa begitu, tapi obsesi dalam dirinya yang membuatnya nekat melakukan semua ini. Dari kecil Hyunji cuma punya Jaehyun. Ia ingin memiliki keluarga seperti Jaehyun, yang selalu sarapan dan makan malam bersama. Kedua orang tua Jaehyun selalu mengajaknya dan Hyunjo jalan-jalan saat masih kecil dulu. Hyunji ingin memiliki rumah untuk pulang yang hangat seperti keluarga Jaehyun. Sayangnya dari kecil Jaehyun hanya menganggapnya teman. Jaehyun tidak memiliki rasa yang sama untuknya. Jaehyun mungkin hanya sekedar menganggapnya tetangga yang sering main atau minta makan di rumahnya.

Semakin dewasa, Hyunji bisa merasakan Jaehyun mulai berubah. Jaehyun lebih sering main keluar rumah dengan teman laki-lakinya. Ia mulai suka berolahraga dan memiliki kesibukan lain di luar sekolah. Hyunji tahu Jaehyun sangat populer di sekolahnya dan memiliki banyak pengagum bahkan dari sekolah lain juga. Hyunji yakin jika mereka tahu bahwa hadiah yang mereka berikan pada Jaehyun sebagian besar berakhir di tangan Hyunji, mereka pasti marah. Jaehyun sering meletakkan makanan-makanan itu di dalam kulkas atau langsung memberikannya pada Hyunji jika ia sedang berkunjung. Hyunji tentu saja merasa sangat bahagia, ia jadi merasa istimewa akibat tindakan Jaehyun tersebut.

Namun saat mulai di jenjang sekolah menengah atas semua ekspektasi yang sudah ia dekap erat-erat harus dihempaskan begitu saja. Suatu hari ia melihat Jaehyun bertingkah sedikit berbeda dari biasanya. Jaehyun sering tersenyum saat bermain ponsel, padahal Jaehyun itu jarang sekali main ponsel. Saat main keluar rumah Jaehyun berdandan lebih rapi padahal biasanya rambutnya dibiarkan tersisir tanpa gel rambut. Terkadang kalau Hyunji meminta ikut Jaehyun juga memperbolehkan, tapi sejak perubahan-perubahan itu Jaehyun selalu menolak. Hyunji jadi nekat mengikuti Jaehyun diam-diam dan dari situlah Hyunji tahu, Jaehyun ternyata sudah punya pacar. Gadis itu cantik, lebih tinggi darinya, senyumnya juga manis.

Hari itu Hyunji pertama kali dibuat patah hati oleh Jaehyun. Hari itu Hyunji dibuat sadar kalau Jaehyun tidak pernah menganggapnya lebih dari teman masa kecil. Hari itu Hyunji dibuat sadar angannya selama ini hanya palsu.

"Hyunji," lamunan Hyunji buyar seketika. Ia menoleh dan mendapati Doyoung di sana, berdiri di ambang pintu. Tanpa menunggu jawaban Hyunji, pemuda itu masuk menghampirinya. Seperti biasa, sepulang kerja Doyoung selalu ke sini untuk melihat Jiae.

"Kau sudah memikirkannya?"

"Doyoung, aku tidak yakin ini yang terbaik untuk kita."

"Kenapa?"

"Aku tidak yakin bisa bertahan. Aku tidak bisa menjanjikan perasaanku. Aku-"

 Aku-"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Affected [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang