Cemburu?

467 21 0
                                    

"Iya bisa kok pak"

"......"

"Yaudah nanti Kanya langsung kesana aja"

"....."

"Iya beneran pak, nggak perlu di jemput, Kanya bukan anak SD lagi yang perlu di antar jemput, hehhe"

"...."

"Okey pak sampai nanti"

Kanya mematikan ponselnya. Mimpi apa semalam Kanya bisa ditelfon Abi, dan parahnya Abi ngajak  Kanya jalan-jalan. Kalau Kanya berpikir, Kanya di ajak ngedate sama Abi boleh nggak sih, ah bahagianya.

Hari ini Kanya libur. "Libur telah tiba, libur telah tiba...hatiku gembira ". Sebenernya Kanya bernyanyi tapi lebih terdengar seperti orang teriak nggak jelas.

Kanya bergegas ke kamar mandi dan setelahnya Kanya mencoba satu persatu baju yang ada dilemarinya sambil memperhatikan penampilannya didepan kaca.

"Gue harus pake baju apa, kemana semuanya nggak ada yang cocok". Berkali-kali Kanya mencoba pakaian yang ada dilemarinya, tapi semuanya tidak ada yang cocok. Astaga memang jadi cewek itu ribet yah, baju bejibun seperti itu menurut Kanya masih kurang.

"Gue inget". Kanya langsung mengambil kotak yang ada dilemarinya. Dia baru inget kalau dia pernah diberi kado oleh omahnya. Dres warna putih selutut dan lengan 3/4. Dres itu adalah kado yang diberikan omahnya. Kanya tidak pernah memakainya karena Kanya lebih senang menggunakan pakain yang santai seperti kaos dan celana jins.

" Nah ini baru cocok". Kanya mencoba dres itu, dan ternyata pas. Bahkan Kanya menyukai penampilannya saat ini. Oke urusan pakaian sudah selasai sekarang tinggal urusan make up. Kalau dalam hal merias wajah Kanya tidak perlu lama-lama, karena memang pada dasarnya Kanya sudah cantik lebih tepatnya manis dan kulitnya juga putih. Jadi Kanya hanya tinggal pakai pelembab, bedak, dan juga liptin. Perfect.

Kanya sudah siap dan langsung memakai sepatu cats warna putih serta tas selempang warna putih juga senada dengan warna dresnya. Penampilan Kanya sederhana tapi sempurna.

Kanya menurini tangga sambil bersenandung. Tujuannya saat ini adalah mencicipi masakan mamanya, karena dari tadi saat bersiap-siap Kanya sudah mencium aromanya. Tapi saat Kanya akan berjalan ke dapur ada suara yang memanggilnya.

"Kamu mau kemana"

Kanya langsung moneleh ke asal suara, tidak-tidak, matanya tidak salah lihat.

"Ni orang ngapain pagi-pagi kesini, firasat gue nggak enak kalo dia udah dateng" batin Kanya, sambil melangkahkan kakinya menuju ruang tamu, batallah sudah rencana Kanya untuk mencicipi masakan mamanya.

"Mas ngapain kesini" tanya Kanya lalu duduk di sofa depan Raja.

"Pertanyaan saya belum kamu jawab"

"Pertanyaan yang mana?"

"Kamu mau kemana"

"Oh itu, saya mau pergi"

"Pergi kemana"

"Mas jawab dulu pertanyaan saya, mas ngapain pagi-pagi kesini"

"Masa kerumah kekasih sendiri tidak boleh"

Astaga, baru dibilang seperti itu saja Kanya udah pengen loncat-loncat, meskipun Raja mengucapkannya masih dengan ekspresi datar tapi kata-kata itu mampu membuat Kanya merasa malu dan juga senang.

"Calmdwon Kanya, jangan bar-bar di depan Raja, tenang-tenang" batin Kanya, berusaha menenangkan dirinya.

Baru saja, Kanya akan menjawab ucapan Raja. Mama Kanya sudah mendahuluinya.

RAJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang