RAJA

Memantapkan Hati

Hari ini Kanya memutuskan untuk menyerahkan surat pengunduran diri sekaligus uang kompensasi karena Kanya yang memutuskan kontrak perjanjiannya dengan Raja. Jangan tanya Kanya dapat uang dari mana, tabungan yang Kanya simpan selama bertahun - tahun sekarang hanya tinggal kenangannya saja dan Kanya harus mulai menabung dari awal. Kanya tidak mungkin minta uang pada orang tuanya dengan jumlah sebanyak itu bisa-bisa semua fasilitas yang papa Kanya berikan ditarik dengan paksa. "Sungguh malang nasib dedek" batin Kanya.

Soal hati Kanya, Kanya juga memutuskan nanti setelah Kanya menyelesaikan urusannya dengan Raja, bersamaan dengan itu pula dia akan menutup hatinya untuk Raja. Jika ditanya akankah Kanya bisa, maka jawabannya adalah Kanya tidak tahu. Kanya tidak tahu apakah hatinya bisa untuk berhenti mencintai Raja, karena Kanya sudah terlajur jatuh kedalamnya. Tapi setidaknya Kanya akan mencoba. Yah mencoba.

Lebih tepatnya semenjak kapan Kanya mencintai Raja, Kanya juga tidak tahu. Kalau Kanya ingat-ingat lagi, tidak ada yang spesial saat Kanya  bersama Raja, bahkan ketika bersama Raja selalu saja diisi dengan pertengkaran. Raja juga sering berkata kasar padanya dan terkadang perkatan itu justru membuat Kanya menangis. Lalu apa yang membuat Kanya jatuh cinta dengan Raja?. Apakah karena Kanya terbiasa dengan keberadaan Raja yang selalu membuat kehidupannya menjadi berantakan. Ataukah ketika Abi mengatakan kalau Raja mencintai dirinya. Saat Raja mengatakan hal yang membuat jantung Kanya berdetak. Saat Kanya mengetahui rasa sakit yang Raja alami dan itu membuat Kanya tidak ingin melihat Raja terluka lagi. Atau saat-saat lain yang Kanya sendiri juga tidak tahu. Sekali lagi benar-benar tidak ada jawaban pasti kapan rasa itu muncul. Yang Kanya tahu saat ini adalah dia sudah mencintai Raja, tapi saat ini juga Kanya harus melupakan Raja dan menutup pintu hatinya untuk Raja. Yah mungkin itu jalan terbaik untuk dirinya dan Raja. Raja bisa kembali bersama dengan masa lalunya sedangkan Kanya bisa menata hatinya kembali.

"Kanyaaa gue kangen lo" Gita langsung memeluk Kanya ketika Kanya memasuki cafe.

Sambutan yang Kanya peroleh ketika dia memasuki cafe untuk pertama kalinya lagi setelah kejadian itu. Kalau Kanya jujur, sebenarnya Kanya merindukan cafe ini. Banyak kenangan yang tidak bisa dia lupakan. Mulai dari Gita yang senang membuatnya kesal tapi terkadang juga mampu membuat Kanya tertawa. Jordan yang terlihat kasar di luar tapi sebenarnya dia perhatian dengan Kanya. Ucapan terima kasih dan senyuman pelanggan yang senang dengan pelayanan Kanya sehingga membuat Kanya merasa puas. Balkon favorit Kanya yang ada di ruangan Raja. Pertengkaran Kanya dengan Raja di cafe. Kemarahan Raja saat Kanya, Jordan dan Gita saat membuat kesalahan dan setelah Raja pergi mereka bertiga tertawa. Lihat bahkan ingatan Raja di cafe ini juga membuatnya Rindu. Tapi tidak Kanya tidak boleg goyah, Kanya harus tetap pada pendiriannya. Bisa dibilang Kanya egois, tapi tidak apa jika itu bisa membuatnya terbebas dari Raja.

"Gue juga kangen lo git" Kanya membalas pelukan Gita.

Gita langsung menarik Kanya ke dapur, menyuruh Kanya duduk lalu membuatkan minuman untuk Kanya.

"Nih minum" ucap Gita sambil menyodorkan segelas minuman kepada Kanya.

"Ahhh maacihhhh"

"Nya ngomong-ngomong lo serius mau berhenti kerja"

Kanya mengangguk. "Lo tau dari mana Git?" Kanya bingung bagaimana Gita bisa tahu hal itu.

"Bos yang bilang, waktu itu setelah lo ninggalin cafe bos bilang kalau lo udah berhenti kerja. Terus dia juga bilang bakal cari pengganti lo secepetnya. Tapi Nya emang serius lo mau berhenti kerja, apa nggak bisa lo pikir-pikir lagi Nya. Jujur yah semenjak lo nggak ada, cafe rasanya sepi ditambah lagi bos sering uring-uringan sendiri. Kesalahan kecil yang kita lakuin menurut bos itu udah fatal. Sumpah gue sama Jordan sampe merinding kalo bos udah marah. Biasanya lo yang bakal ngelawan bos tapi kali ini nggak ada yang bisa ngelawan bos. Bahkan natap matanya aja kalo dia udah marah itu sama dengan cari mati"