Galau

403 21 6
                                    

Sudah dua hari ini Raja selalu mendiamkan Kanya. Semenjak kejadian kemarin waktu Abi sengaja pegang tangan Kanya, Raja sama sekali tidak mengajaknya berbicara bahkan saat perjalanan pulang pun Raja diam, biasanya Raja akan berbicara meskipun terkadang perkataannya membuat Kanya kesal. Sampai dirumah Kanya, Raja hanya menitipkan salam ke mama Kanya setelah itu pulang.

Kanya jadi bingung apa Raja benar-benar marah padanya karena kejadian kemarin lusa, apa Raja benar -benar cemburu padanya, apa Raja benar - benar memiliki perasaan terhadapnya, apa perkataan Abi tentang Raja yang peduli padanya itu benar.. Ahh rasanya kepala Kanya sudah mau pecah. Pikiran-pikiran itu selalu muncul semenjak kejadian di cafe bersama Abi. Otak Kanya yang tidak dapat mencerna semua kejadian itu semakin membuat Kanya kesal. Biasanya dia akan peka terhadap suatu keadaan tapi ini beda. Ini tetang Raja, Raja yang dingin, Raja yang selalu mengucapkan kata-kata dengan ekspresi datar, Raja yang selalu membuat Kanya tidak habis pikir dengan segala tingkah lakunya, Raja yang mampu membuat Kanya merasa terbang ke awan dan dengan saat bersamaan pula Raja mampu membuatnya jatuh ke dasar jurang terdalam. Raja yang mampu membuat jantungnya selalu berdetak dengan cepat, bahkan rasanya berbeda ketika Kanya dekat dengan Abi. Ketika dengan Abi, Kanya senang hanya senang tapi jantungnya biasa saja , tidak ada yang berbeda.

Semua itu jadi membuat Kanya malas untuk bekerja, tapi mau gimana lagi, Kanya bukan pemilik cafe yang bisa seenaknya masuk tanpa ijin. Alasan sebenarnya yang membuat Kanya malas bekerja adalah, dia tidak tahu harus bagaimana lagi menghadapi sikap dinging Raja kali ini, sebenarnya bukan hanya dingin, tapi Raja terkesan mengabaikan dirinya.

Biasanya kalau Kanya lagi galau seperti ini pasti Fani akan menghibur dirinya entah membawanya pergi jalan-jalan, maraton drakor, atau Fani akan memberinya nasihat meskipun terkadang nasihat itu justru bukan membuat Kanya tenang , tapi malah membuat Kanya tambah kesal, gimana nggak kesel pasti di akhir nasihatnya ada kata-kata " Lo kok bego banget sih Nya", "heleh seorang Kanya nangis kejer kaya gini , sumpah malu -maluin". Parahnya Fani pernah bilang " Nya lo nggak usah galau-galau gitu deh, gue takut lo frustasi, trus lo bunuh diri, dan arwah lo gentayangan. Awas lu, sampek arwah lu gentayangan ke gue, gue bacain ayat kursi lo biar panas" . Parah banget emang Fani, rasanya pengen Kanya sumpel itu mulut pake cabe sekilo. Meskipun begitu, setidaknya Kanya memiliki tempat untuk berbagi.

Tapi sekarang Kanya tidak bisa berbagi kegalauannya dengan Fani. Perusahaan Fani mengalami masalah dan itu membuat Fani harus benar-benar fokus menangani, karena jika Fani gagal maka perusahaannya akan diambil alih oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Karena itu Kanya tidak ingin menambah beban Fani, biarlah untuk kali ini Kanya akan mencoba menghadapinya sendiri.

~○○~

"Huffff" Kanya berkali- kali menghembuskan nafas. Dan itu tidak luput dari perhatian Gita.

"Nya lo kenapa, lo sakit" tanya Gita sambil memegang dahi Kanya. " Tapi dahi lo nggak panas"

"Hmm"

"Lo belum makan? lemes gitu " kini giliran Jordan yang tanya.

"Hmmm"

"Lah ni anak ditanya cuman ham hmm, ham hem aja" Gita langsung menyentil dahi Kanya.

" sakit tau" Kanya langsung mengusap dahinya.

"Lagia lo di tanyain jawabnya gitu doang"

Kanya hanya mengerucutkan bibirnya.

"Dari pada lo galau disini, mending lo anterin kopi bos, nih" Jordan datang sambil memberikan kopi pesanan Raja pada Kanya.

"Tambah galau gue" gumam Kanya.

"Lo bilang apa barusan"

"Ehh, nggak.. gue nggak ngomong apa-apa" elak Kanya. "Ini harus gue ya yang nganterin, lo aja deh.. gue lagi gak mood" tambah Kanya lagi.

RAJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang