besok lebaran

290 42 9
                                    

"loh.. " kata bang Vitto yang sadar melihat perempuan di sebelah gue.

OMAIGAT IT'S TIME.

"eh ehh mau kemana?? Kenalan dulu, ini abang gue btw" kat gue narik Nia yang tadi langsung main kabur.

"Nia? Kamu Nia kan?" tanya bang Vitto ke Nia.

"lo kenal bang?" tanya gue. Hanya memastikan.

"i-iya.. Kamu... sekolah disini?" tanya bang Vitto.

"bentar dulu bang, kok kalian bisa kenal sih?" tanya gue.

"dia.. Pacar gue Val"

Ga. Ga mungkin.

"a-apa? S-serius?"

"iya, Nadira Cennia kan? Eh sini Nia" kata bang Vitto narik Nia biar deket sama dia. Ew.

"bentar, gue butuh penjelasan, Nia, lo beneran pacar bang Vitto?" kata gue yang membuat Nia terlihat ketakutan. Perasaan tadi biasa aja.

"jawab gue Nia!"

"i-iya"

"kenapa ga bilang ke gue kalo lo pacar bang Vitto?"

"g-gue.. Gue gatau Val.. " jawab Nia.

"boong! Jelas ini semua rencana lo kan?! Semua motif lo udah ketauan mau lo apa sekarang hah?!"

"Lo apaan sih Val jangan gitu" kata bang Vitto dorong gue menjauh dari mereka.

"bang lo bodoh apa hah?! Lo udah ditipu sama anak SMA! Maksud lo apaan bohongin abang gue pakek bilang seumuran hah?!"

"Val udah! Balik ke mobil! Gue mau ngomong sama Nia" kata bang Vitto bentak gue yang membuat gue makin marah.

"really bang? Gue sekarang lagi bantuin lo, ga liat apa?!"

"balik ke mobil ga"

Sumpah gue ga tau lagi.. Maksud lo apa coba Nia? Atau ini semua salah gue dalam mencerna semua kejadian ini? Atau gue halu? Atau emang Nia sosok monster?

"apa kata Nia?" tanya gue ke bang Vitto saat masuk mobil.

"bukan urusan lo" jawab nya.

"bang gue serius"

"lo apaan sih? Pakek bentak-bentak ga jelas gitu, malu-maluin diri lo depan pacar gue tau ga hah" kata bang Vitto.

"sadar bang! Jelas dia udah bohongin lo! Pakek seragam SMA yang sama kayak gue!"

"gue.. G-gue udah tau tentang ini, kalo dia.. Seangkatan dan sekelas sama lo" kata bang Vitto yang membuat gue mikir. Mikir keras, maksud perkataan dia apaan.

"t-tau?"

"iya, gue se-sengaja bilang.. Seumuran, b-biar lo ga tau, biar.. lo juga ga malu" jelas bang Vitto.

"oh, jadi ini salah gue gitu? Dan buat apa gue malu coba? Yang malu tuh ya kalian karena udah bohong! Dan gue yakin, pasti lo bilang gini cuma buat belain Nia, dan aslinya lo emang beneran ga tau kalo dia seangkatan sama gue kan?"

"paansi"

"bang gue serius, dia udah bohongin lo bang, maksud dia apa pakek bilang seumuran sama lo? Dan ga mau foto sama lo juga? Biar ga ketauan sama gue gitu? Oh bener juga ya, pinter banget gue"

"gila lo"

"lo yang gila bang! Dia bakal bohongin lo apa lagi coba?! Pokoknya lo putusin Nia bang"

"dasar stress"

Gatau kenapa.. Gue terdiam mendengar sodara sendiri ngatain gue stress. Gue udah biasa emang dibilang stress, tapi ga tau kenapa ini beda aja. Apa bener gue stress di mata orang-orang? I think so.

Fan-Zone // Saaih Halilintar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang