Gatau kenapa gue sangat semangat untuk sekolah hari ini, bung! Buktinya jam 6 pagi udah pake seragam lengkap. Padahal jam 7 baru masuk.
"dih" kata bang Vitto yang baru datang ke meja makan.
"apa?"
"tumben banget" kata bang Vitto.
"cepet salah, lambat salah"
"ga secepet ini juga kali" kata bang Vitto.
"gapapa kali Vitto, kapan lagi ngeliat Valerie semangat gini" kata Bunda.
"ih bunda mah"
"hahaha, dah makan sarapannya, abis itu Vitto langsung antar Valerie" kata Bunda.
"oke bun"
Bakal ada kejadian apa lagi ya hari ini sama dia?? Ihihihi.
Bisa gila gue.
"serem" kata bang Vitto ngeliat ekspresi gue barusan dan pindah makan di ruang keluarga.
Tuh kan.
******
Gue udah sampe di sekolah kayak kemaren, setengah jam sebelum masuk. Yah, ga ketemu dia di loker, kayaknya belom dateng.
"eh pagi Rani" sapa gue ke Rani yang udah duduk di kursinya.
"eh hai pagi juga Val" balasnya.
"tumben pagi"
"iya, karena hari ini ga ada yang bisa nganter kalo diatas jam setengah 7" kata Rani.
"ohh, eh ga ada pr kan ya?"
"engga kok, makanya gue semalem nyenyak hahaha"
Gue mana bisa nyenyak semalem, orang gue mikirin si botak. Wah bisa gila gue ngomongin dia terus daritadi pagi. Eh ini masih pagi sih.
"eh eh Val" kata Rani yang ngebuat gue menghadap ke belakang.
"iya?"
"lo.. Ga pacaran kan sama Saaih?" tanya Rani.
"kenapa emang?"
"nanya aja, ya? Pacaran ga?"
Kenapa dah tiba-tiba bahas ginian.
"engga kok"
"ohh, okedeh"
Lah...
"lo tau kan kalo gue suka sama dia?" tanya Rani lanjut.
"i.. Iya? Iya kan?" jawab gue ragu.
"hehehe iya" lanjut Rani dan langsung senyum-senyum sendiri.
Maksudnya.. Gue jangan pacaran gitu ya karena temen gue sendiri suka? Eh iya kan?
Tau ah. Ga ada yang menarik. Palingan telat dia. Kursinya masih kosong. Lah, denim dia masih ada di kursi, belom di ambil, emang pelupa tuh orang.
Omaigat, dia dateng. Saaih dateng! Iya biasa aja dong gimana sih.
Yah dia ga ngeliat ke gue. Udah ah mending tidur bentar.
"val" panggil seorang cowo, pasti ini...
"eh iya??"
Yah, bukan.
"dih kenapa lo?" tanya Ali.
"gapapa, kenapa Ali?"
"tulis nama lo buat pensi" kata Ali nyodorin gue kertas.
"oh iya, hah? Apaan? Ngapain?" kata gue yang baru sadar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fan-Zone // Saaih Halilintar
Fiksi PenggemarSeorang manusia, perempuan, hidup dengan berpindah-pindah, iya karena tugas ortu tuh. Pindaahhh mulu. Dia niatnya ga mau pindah karena udah betah dengan sekolah lama, tapi mendengar bahwa dia akan satu sekolah dengan idola membuat perempuan ini mal...
