latihan

92 16 12
                                    

Latihan pertama dance night. Ada kelas IPA 1, IPA 2, dan kelas gue. Rame banget ya, maksud gue kenapa ga perkelas coba?

"baiklah selamat pagi semua, jadi kita akan mulai latihan dance untuk acara dance night, saya jelaskan singkat, jadi saat tampil nanti juga seperti ini, per tiga kelas maju, jadi susunannya jangan diubah ya, baiklah kita akan pemanasan dahulu" kata coach yang ngelatih dipantau sama beberapa guru, termasuk Bu Yuyun.

Gue sama Saaih langsung liat-liatan mendengar pelatih dance night ngejelasin kalo susunannya jangan diubah. Biarin deh sebelahan juga.

Ah pemanasan, males gue, langsung mulai aja kenapa? Kan bukan mau olahraga, cuma mau nari-nari doang. Ini Ryan serius amat sih ga biasanya.

"Ryan" panggil gue ke Ryan yang lagi pemanasan ngikutin instruksi.

"oy napa" jawab dia.

"lo kok serius banget, biasanya juga suka usil"

"gue orangnya ga mau kena marah Val, itu doang, gue kan anak disiplin" kata Ryan sambil membagakan diri.

"idihh sejak kapan"

"sejak gue dapet hidayah" kata Ryan dengan nada datar.

"melawak lo"

"hahahaha, eh Val, gue mau minta pendapat" kata Ryan malah stop pemanasan.

"sok"

"gue.. cocok ga sama Rani?"

"hah?!" teriak gue spontan membuat beberapa anak ngeliat ke gue.

"weh mulut lo" kata Ryan sambil menoyor kepala gue.

"lo...?" kata gue ragu kalo Ryan suka Rani.

"ga juga si, kek gue juga bingung kenapa mata gue suka ngelirik dia akhir-akhir ini" kata Ryan. Jelas suka.

"bukannya lo suka sama cewek pas jadi tukang foto di study lapangan?"

"ah elah perempuan emang ga bisa diajak maen, ada ceritanya itu dan cuma jadi bahan candaan di rombongan gue" kata Ryan.

"ouuu"

"so..?"

"lo PDKT dulu gih, biar bisa gue nilai, gimana?"

"kan gue belom yakin sama perasaan gue" kata Ryan.

"makanya dicoba dulu atuh Ryan pinter"

"okedeh, makasih loh sarannya" kata Ryan dan gue kasih jempol.

Akhirnya perasaan Rani terbalaskan.

"oiya Val, Saaih suka lo" kata Ryan tiba-tiba bikin gue kaget.

"tau" jawab gue anteng.

"serius lo?"

"kek nya"

"hm.. kasian kalian, sama sama suka tapi terpisahkan" kata Ryan sambil geleng kepala.

"bicid"

Ada bener nya sih. Tapi ga ah, Saaih juga belum pernah bilang dia suka gue atau engga.

"lo tau ga? Saaih mau ngajak lo ke dance night itu udah di rencanain pas kita di Bandung" kata Ryan cerita sedikit bisik sambil pemanasan.

"hah serius lo?" jawab gue dengan bisik juga.

"duarius, pas kami lagi kumpul, kami iseng aja bahas dance night, dan dia langsung dengan mantapnya bilang mau ngajak lo, dan ga mau pergi sendirian kayak tahun lalu" kata Ryan. Demi apasiiiii!!!

"aww cuteee" kata gue sambil melirik Saaih dan dia ngeliat lirikan gue dan bingung.

"mana ada cute, karena tuh botak gue sama yang lain harus ada partner juga, udah janji soalnya, satu dapet, yang lain juga dapet" kata Ryan lagi.

Fan-Zone // Saaih Halilintar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang