Chapter 1 : Airport

260 49 17
                                    

"Selamat datang di Indonesia. Tempat dimana wanita selalu menyalahkan pria dalam setiap rasa kecewanya"
~:D~


Sepasang pria dan wanita turun dari pesawat pribadinya dengan kacamata hitam bertengger manis di hidung keduanya. Keduanya memiliki wajah balsteran Indo-Amrik, namun yang membedakan hanyalah warna matanya saja. Si pria dengan warna mata merah anggurnya dan si wanita dengan warna mata hijau zamrud nya.

Keduanya berjalan beriringan menuju  sebuah mobil yang sudah terparkir disana sambil menggeret koper masing-masing.

Sang supir yang berada dalam mobil bergegas keluar menyambut tuannya dan mengitari mobil untuk membukakan pintu penumpang.

Wanita yang berada di sebelah pria itu segera memasuki tempat penumpang karena tak sanggup menahan panas akibat panasnya sinar matahari. Tapi pria itu segera menahan lengan wanita-nya agar tak memasuki mobil.

Wanita itu mengurungkan niatnya, sambil mengernyit heran. Bahkan supir yang membukakan pintu penumpang pun tak kalah heran.

"Ada apa tuan?" supir itu membuka pembicaraan masih dengan wajah bertanya nya.

Pria itu menegakkan badannya dan memasukkan kedua tangannya kedalam sakunya. Ia berdehem pelan  sebelum menjawab.

"Well, aku tak ingin membahayakan kekasihku dengan membiarkanmu menyetir dalam keadaan pucat." Ucap pria itu dengan logat yang masih belum fasih dengan bahasa Indonesia.

Supir itu menunduk "Maaf tuan, hari ini saya memang agak kurang enak badan."

"Jika kau memang merasa begitu, kenapa kau tidak libur sehari saja?"

"Maaf tuan, saya takut tuan besar akan marah jika saya tidak profesional dalam bekerja."

"Tuan besar melarang kami untuk absen kerja jika hanya dengan alasan kurang enak badan." Lanjut supir itu.

"Dan membiarkan kami celaka dengan keadaanmu sekarang?" sela pria itu cepat.

"Saya minta maaf tuan." Supir itu kembali menunduk dengan wajah bersalahnya.

Pria itu menghela nafas nya "Kau pulanglah dan istirahat, biar aku saja yang menyetir. Soal Dad, biar aku yang berbicara padanya."

"Baik tuan. Terimaksih."

"Kunci?" pria itu mengeluarkan tangannya dari sakunya mengambil kunci mobil.

"Pulanglah naik taksi. Apa kau punya uang?" ucap pria itu setelah menerima kuncinya.

"Punya tuan."

Pria itu mengangguk "tolong, masukkan koper itu kedalam bagasi."

"Baik tuan." Mengangguk, sambil memasukkan kedua koper itu kedalam bagasi.

Sedangkan pria itu menuntun gadisnya memasuki kursi sebelah kemudi. Ia menundukkan kepalanya mensejajarkan tingginya dengan gadisnya yang sudah duduk manis di kursi penumpang sambil tersenyum manis menatapnya.

Ia balas tersenyum dan memencet hidung gadis itu sebelum memasang seatbelt nya.

Gadis itu mengalungkan kedua tangannya pada belakang leher kekasihnya dan mengecup hidungnya
"Kau sungguh manis."

Pria itu tersenyum lebar sambil mengacak puncak kepala gadisnya
"Aku sungguh tersanjung." Akunya sebelum menutup pintu mobilnya.

"Tuan, saya pergi dulu." Pamit sang supir setelah selesai dengan tugasnya memasukkan koper kedalam bagasi, yang di balas pria itu dengan anggukan sambil memasuki mobil.

My ID Is SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang