Chapter 12 : Sadden

61 5 0
                                    

Req by : zulvaMevita

***

  "Kini yang diam-diam diharapkan, yang mati-matian dipertahankan terlepas dari genggaman, tak lagi berada dalam pelukan. Hanya melintas sebagai bayangan  yang terlihat samar ditengah keramaian, dalam kesunyian malam, yang menjelma menjadi kenangan."

~D~

Hari telah berganti menjadi malam, cahaya mentari berganti menjadi rembulan. Gelapnya malam di terangi dengan lampu-lampu kota. Suasana lampu kota sangat indah jika di lihat dari lantai atas. Angin malam berhembus dengan pelan.

Emerald keluar dari kamar mandi dengan menggunakan piyama tidurnya juga handuk yang melilit di rambutnya.

Ia melepas beban nya sejenak dengan mandi air panas. Mendadak dirinya naik darah melihat kedua anak kecil itu menghancurkan kamarnya. Selama di Amerika ia tak masalah jika kedua bocah itu menghancurkan kamarnya bahkan ia juga akan ikut andil tapi berbeda dengan sekarang dirinya harus membersihkan 'sendiri' tanpa embel-embel maid.

"Kak Ella look at me apa aku sudah cantik?" Emily duduk di kursi meja rias Emerald dengan tangan yang memegang lipstik. Ia memperhatikan wajahnya di kaca dan sedikit me-lap lipstik yang melewati garis bibir nya. Emerald bahkan belum pernah memakai lipstik itu, tapi Emily malah sudah duluan memakainya.

Emerald menatap meja riasnya yang terlihat berantakan. Botol parfum terlempar di lantai. Bedak baby habis bertabur di mana-mana. Kulit jajan  berserakan. Emerald memejamkan matanya. Sudahlah, semuanya sudah terjadi. Lagipula ini juga salahnya sendiri, mengajak kedua bocah itu ke kamarnya.

"Kak Ella!" Emerald membuka matanya menatap Emily yang sedang menunggu jawabannya.

"Kau cantik."

"Benarkah? apa tidak ada yang kurang?"

"Kau mau kemana berdandan seperti itu?" Emerald bertanya balik.

Emily menyengir menampakkan gigi-gigi putihnya, "aku ingin joget, jadi harus cantik."

Emerald mengerutkan keningnya bingung, "kau mau berjoget malam-malam begini? nanti siapa yang  melihat? bahkan orang rumah sudah tidur sekarang. Apa kau tidak ingin tidur juga?"

Emerald menggigit bibir nya menahan tawa, ada apa dengan Emily berjoget malam-malam begini? tidak ada angin tidak ada hujan. Apa bocah itu mau belajar jadi gila setelah menghancurkan kamar nya?

"Aku tidak sedang ingin konser Kak Ella, aku mau joget pake musik sambil di videokan. Apa namanya ya?" Emily berpikir sambil menggaruk kepalanya, "tik..tik..tik-tok!" Emily menjentikkan jarinya.

Emerald mengangguk sambil menggumamakan huruf O. Dia kira Emily mau belajar jadi orang gila, tapi tunggu, jika main tik-tok apa harus merias wajah semenor itu? dia juga tidak tau sejujurnya. Sesungguhnya Emerald berbohong jika menyatakan Emily cantik. Nyatanya gadis itu mirip seperti ondel-ondel ups!

Emerald melepas handuknya yang melilit di rambutnya, berjalan menutup tirai jendela kamarnya. Ia kembali mendekati ranjangnya yang terdapat Kean yang masih terlelap di sana.

"Emily, Kean udah lama tidur?"

"Sudah, tak lama setelah Kak Ella masuk kamar mandi." Emerald mengangguk duduk di kasurnya dengan bersender pada kepala ranjang di samping Kean.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My ID Is SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang