Chapter 9 : Daughter In Law

78 29 4
                                    

"Ngomongin soal cinta...Gue jadi ingat cumi-cumi. Iya, cumi-cumi juga bisa ngeluarin cinta."

~D~

"Dad ingin kamu mengurus salah satu perusahaan Dad yang ada di tengah kota untuk sementara." Detra menyeruput kopinya.

Gio mengangguk "kapan aku bisa memulainya?"

"Besok. Besok Dad akan melakukan pertemuan di dengan rekan-rekan kerja, dan di situ Dad akan memperkenalkan mu."

"Baiklah."

Detra meletakkan kopi miliknya. Suasana kembali hening dan sedikit canggung. Setelah kepulangan Gio dari Amerika, akhirnya dirinya memiliki waktu sekarang untuk berbincang dengan putra nya itu setelah sekian lama sibuk dengan pekerjaannya. Meski hanya berbicara seputar tentang perusahaan saja.

"Bagaimana kabarmu?" Detra memulai pembicaraan.

"Aku baik. Bagaimana dengan Dad?

"Aku baik, hanya saja aku merindukan ibu juga adikmu."

"Sekarang tinggal kita berdua saja." Lanjutnya masih dengan wajah tenang.

Gio hanya tersenyum. Ia menyandarkan tubuhnya pada sandaran sofa seraya menghela nafasnya.

Gio tau, tatapan datar Dad-nya itu menyimpan banyak luka meski tak bisa di ungkapkan.

"Apa kamu tidak merindukan mereka?"

Gio menatap dad nya. "Aku juga merindukan mereka sama seperti Dad, hanya saja aku tidak mau terus-terusan memikirkan hal yang mengingatkan ku pada masa lalu."

"Ya kau benar. Tapi sangat sulit untuk melupakan mereka. Kau tau itu."

Gio hanya mengangguk sebagai jawaban. Sebenarnya sangat sulit baginya melupakan mommy-nya hanya saja kehadiran Emerald sedikit membuat lukanya terobati.

Suara pesan yang terus-menerus berbunyi membuyarkan lamunannya. Ia mengambil handphonenya dari dalam saku dan membuka pesan yang ternyata dari Emerald.

Emerald: Gio, kau sudah sampai?

Emerald: kenapa tidak menghubungi ku.

Emerald: Aku sedaritadi menunggu pesan dari mu?

Emerald: Apa kau lupa dengan pesanku sebelum kau pergi?

Emerald: Balas pesanku, jangan membuat ku tambah sakit karena tak bisa tidur lagi malam ini.

Emerald: jika kau memang sudah sampai, balas pesanku setidaknya singkat. Jika kau memang terlalu malas mengetik__-

Gio tersenyum membaca pesan dari Emerald, ada-ada saja gadis itu.

Gio: Aku minta maaf. Aku lupa menghubungimu. Sekarang aku sudah sampai. Aku sudah memberi kabar kan? Jadi tidurlah dengan nyenyak. Jangan sampai kau ketiduran di sekolah besok. Good night. Ti amo.

Emerald: Aaa...sejak kapan kau berubah jadi manis begini?

Gio: Jangan banyak tanya. Tidurlah!

My ID Is SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang